Rate

bab 6

Romance Completed 305

tidak terasa satu minggu telah berlalu dan acara doni dengan chika pun segera di mulai, sedangkan bianca yang menjadi tamu spesial di acara mereka pun berdandan secantik mungkin dan menggunakan gaun berwarna putih.

hari ini ia terlihat sangat cantik memakai gaun itu seperti bidadari dengan gaun berwarna putih dengan di diiringi oleh perhiasan dan sepatu yang amat indah.

ketika ia sampai di acara doni dan chika, chika langsung menyapanya.
" hay bi, kamu cantik banget" ucap chika kepada bianca dengan tutur kata nya yang halus.
" oow makasih chik" jawab bianca.
" emmm.....acaranya udah di mulai dari tadi ya" bianca kembali berkata.
" iya, kok elo telat dateng nya bi" ucap doni kepada bianca.
" iya nih, soalnya tadi make up nya lama banget" bianca menjawab.
" emmmm gitu" doni berkata sambil menganggukkan kepalanya.
bianca berada di rumah doni sampai acara resepsi mereka selesai.

setelah beberapa hari acara mereka selesai, doni dan chika yang sudah berjanji kepada bianca akan membantu nya mencari brayen pun langsung pergi ke luar kota untuk mencari keberadaan barayen. dan setelah beberapa jam perjalanan mereka ke rumah brayen tidak lama mereka pun sampai, lalu bianca melihat bahwa ada ibu nya brayen yang sedang menyiram bunga di halaman rumah nya, mereka pun mengucapkan.
" asslamualaikum bu" mereka memberi salam dengan serentak .
" Waalaikumsalam, eh bianca, sama siapa kamu ke sini nak??" tanya ibu nya brayen kepada bianca.
" saya ke sini sama doni dan chika bu, mereka juga teman nya bryan" chika menjawab.
" ooh, ayo masuk dulu" ibu nya brayen menyuruh doni, chika dan bianca untuk memasuki rumah nya, dn mereka pun langsung masuk.

saat itu ibu nya brayen terlihat sangat lemas dan pucat, bianca yang merasa khawatir pun langsung bertanya.
" buu kok muk ibu pucat, apa ibu sakit??" tanya bianca.
" nggak kok bi ibu nggak sakit" jawab ibu nya brayen.
" ibu beneran nggak sakit" bianca kembali bertanya.
" iya ibu nggak sakit kok" ibunya brayen kembali menjawab.
" eem...brayen nya kemana bu kok nggak ada di rumah" bianca mulai bertanya-tanya soal brayen.
" bii...sebenernya brayen ituu..." ibu nya berkata dan tersentak berhenti.
" brayen kenapa bu, cerita aja sama bianca, sebenernya apa si yang terjadi sama brayen." ucap bianca sambil menahan air mata nya.
" tapi kamu jangan sedih ya bi" ibunya kembali berkata.
" iya bu" bianca kembali menjawab.
" sebenernya alasan ibu dan keluarga ibu pindah ke sini itu untuk meluapakan semua kejadian yang menimpa brayen bi" ibu nya mulai bercerita.
" maksud ibu apa ibu" bianca berkata dengan nada agak rendah.
" iya, brayen udah lama meninggal bi" ucap ibu nya brayen.
biancaa yang baru mengetahuinya pun langsung menangis, ia tidak lagi bisa menahan air mata nya, dan berkata.
" kenapa dia meninggal bu, dan kenapa ibu nggak pernah cerita ke bianca" tanya bianca sambil terus menangis.
" brayen meninggal karna kecelakaan bi, dan ibu nggak tega mau cerita soal ini ke kamu , ibu nggak mau ngeliat kamu sedih bi" ibu nya berkata sambil memeluk bianca.
" iya bu bianca tau itu, tapi nggak seharusnya ibu nutupin semua itu dari bianca." bianca kembali berakata.
" iya ibu minta maaf sama kamu bi" ibunya yang merasa bersalah karna sudah berbohong kepada bianca
pun meminta maaf.
"iya bu" bianca menjawab sambil memeluk erat ibu nya brayen.
dan di saat itu lah semua nya terbongkar ternyata brayen yang tidak pernah memberi kabar kepada bianca sudah pergi untuk selamanya.........


" selamat jalan brayen adinata"


~~~~~~~selesai~~~~~~~~~

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience