Rate

bab 4

Romance Completed 305

hanya bulan dan matahari yang selalu setia menemaninya dikala ia bersedih dan teringat perkataan orang tua brayen, tidak ada seorang pun yang bisa menemani bianca, dan mengapa orang tua brayen selalu ingin memisahkan bianca dengan brayen , mereka seperti menyembunyikan sesuatu dari bianca agar bianca tidak mengetahuinya, "tapi sebenar nya apa yang terjadi dengan brayen" ia mengulang-mengulang perkataannya.

di saat ia dalam keadaan seperti ini tidak ada seorang pun yang datang menemaninya, ketika ia berkata-kata seperti itu teman kuliah nya pun datang, ia bernama " doni" ia adalah teman lama nya bianca, bianca yang baru menyadari bahwa ada doni di samping nya pun berkata.
" doniii.... Ngapain lo di sini bukannya lo lagi kuliah ya" via bca berkata dengan agak kaget melihat kedatangan doni.
" iya bi gw emang lagi kuliah tapi gwyneth izin untuk jengukin lo, katanya lo sakit ya??" doni berkata sambil tersenyum.
" Nggak kok don ini cuma sakit biasa aja " bianca menjawab pertanyaan doni.
" yakin lo ini cuma sakit biasa " doni kembali mengulang perkataannya.
" iya gw yakin " via bca menjawab pertanyaan doni dengan nada rendah.
" tapi entah kenapa pada saat gwyneth tau kalo lo sakit gw langsung panik dan kaget" doni mulai mengatakan suara hati nya, karna sudah lama ia menyukai bianca.
" hahaha......ya wajar lah elo panik don kan elo teman terbaik gw" bianca berkata sambil tertawa mendengar perkataan doni tadi.
" gw serius bi " doni berkata dengan agak kesal kepada bianca.
" hahaha..... muka lo don, sumpah kalo lo lagi serius gitu muka lo ngelawak banget" bianca kembali menertawakan doni.
" bi tolong dengerin gw dulu, gw mau ngomong sesuatu sama lo " doni berkata dengan nada agak rendah.
" oke, oke elo mau ngomong apa ke gw , pasti gw dengerin kok " bianca berkata sambi menatap doni dengan tampang yang serius.
" bi sebenernya gw mau ngomong tentang perasaan gw ke elo, tapi gw nyari waktu yang tepat untuk ngomongin masalah ini ke elo, dan mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk gw bicara tentang perasaan gw " doni berkata sambil menatap bianca, seakan akan ia tidak ingin melepas pandangan nya itu.
" maksud lo apaan si don, elo jangan bercanda deh sama gw" banca berkata sambil bingung karna ia mendengar perkataan doni tadi.
" gw nggak lagi bercanda bi" doni berkata sambil agak kesal, karna sejak tadi bianca masih tidak mengerti dengan perkataan nya.
" ya udah sekarang lo lanjutin, sebenernya elo mau ngomong apa ke gw" nanya mulai memahami kata demi kata yang di ucapkan oleh doni.
" bi..... sebenernya gw udah lama banget suka sama lo " doni mulai berkata.
" ooh.. cerita nya elo nembak gw ya biar kaya drama korea gitu" bianca malah menjawab sambil tertawa karna ia merasa perkataan doni seperti drama di film korea.
" bi..... gw mohon sama lo, tolong elo dengerin gw dulu, gw nggak lagi bercanda bi " doni berkata sambil memohon kepada bianca agar ia ingin mendengarkan perkataan nya.
" oke, kai ini gw serius deh " bianca mulai berkata serius.
" gw suka sama lo bi " doni mulai berkata.
sedangkan bianca yang kaget mendengar perkataan doni pun langsung berkata.
" elo udah gila ya don, gw ini teman lama lo" bianca berkata dengan nada tinggi dan meninggalkan doni pergi ke kamarnya.
tanpa berkata apa-apa doni pun pergi dari rumah bianca.

bianca kira, doni datang ke sini untuk menghiburnya, tapi ternyata ia hanya membuatnya bersedih, dan di dalam keadaannya seperti ini tidak ada seorang pun yang bisa menghiburnya, " andaikan saja di sini ada brayen pasti dia yang selalu menghiburku" terbesit suara hati nya berkata, dan ternyata sampai saat ini hanya brayen lah yang selalu ada di fikiran nya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience