Rate

bab 3

Romance Completed 305

silir hari mulai berganti seiring berjalannya waktu bianca yang selalu mencari cari keberadaan brayen pun memutuskan untuk pergi ke luar kota.

ketika bianca sampai di luar kota ia mencari alamat yang di berikan oleh tetangga brayen, ia bertanya tanya kepada warga setempat dan menunjukan foto brayen dan keluarganya, dan pada saat ia bertanya-tanya ternyata ada salah satu warga yang mengenal brayen, lalu ia mengantarkan bianca ke rumah brayen, ternyata brayen dan keluarganya sengaja pindah untuk menghindarkan bianca agar mereka tidak saling mengenal, tapi untuk apa mereka tega melakukan ini semua kepada bianca, di saat bianca sudah percaya kepada brayen justru keluarganya malah menjauhkan mereka.
" sebenarnya apa yang mereka inginkan, untuk apa mereka memisahkan brayen dan bianca" bianca berkata dalam hati dan mengeluarkan setetes air mata nya setelah ia mendengar perkataan yang telah di ucapkan oleh salah satu tetangga brayen.

lalu biannca memantapkan niat nya untuk memasuki rumah brayen, dan mengucapkan.
" assalamualaikum " ucap bianca sambil mengetuk pintu rumah brayen.
" Waalaikum salam" jawab pembantu brayen sambil membuka kan pintu ,lalu kembali berkata kepada bianca.
" eh... non bianca kok ada di sini , nyari siapa yaa??" tanya pembantu brayen yang agak kaget dengan kedatangan bianca di rumah nya.
" saya cari brayen bii, apa brayen nya ada??" jawab bianca sambil bertanya kepada bi narsih pembantu di rumah brayen.
" emmmmm, !!!!" bi narsih masih berfikir untuk berbicara kepada bianca, lalu tidak lama kemudian ibu nya brayen pun datang dan berkata kepada bi minah.
" ada siapa bii???" tanya ibu brayen kepada bi narsih , dan belum sempat bi narsih menjawab ibu nya pun langsung keluar, ia kaget ketika melihat ada bianca di rumah nya, lalu berkata.
" bi...bi...bi....bianca untuk apa kamu kesini" ibu nya berkata dengan kaget melihat kedatangan bianca.
" iya bu ini bianca teman nya brayen ,saya mau cari brayen bu , apa brayen nya ada??" bianca bertanya kepada ibu nya brayen, ibunya brayen pun menyuruh bianca untuk masuk ke rumah nya, dan kembali berkata kepada bianca.
" emmmmm, brayen nya lagi kuliah bi" ibunyaberkata sambil berfikir.
" ooh kuliah, tapi kenapa ibu pindah rumah, emang kenapa sama rumah ibu yang dulu??" bianca menjawab sambil mengajukan beberapa pertanyaan.
" nggak papa bi, ibu cuma mau cari suasana yang baru " dengan santai ibu nya menjawab.
" ooh, tapi kenapa ibu sama brayen nggak pernah ngajakin bianca kalo ibu mau pindah??" bianca kembali bertanya.
" ibu nggak sempet bi " ibunya kembali menjawab.
" iya bu" bianca menjawab.

suasana hening sejenak menunggu kedatangan brayen yang tak kunjung datang sejak tadi, karna sudah lama bianca menunggu ia pun kembali bertanya.
" sebenernya brayen kemana sih bu " tanya bianca kepada ibu nya brayen.
" eeem.. mungkin dia masih ada tugas tambahan di kampus nya bi" ibunya menjawab sambil menatap bianca.
" tapi harus sampai kapan saya nunggu brayen di sini " ucap bianca dengan nada agak tinggi.
" sampai kamu tau apa yang sebenernya terjadi dengan bryan" ibunya berkata sambil meneteskan air matanya.
" maksut ibu apa??" jawab bianca dengan agak kaget mendengar perkataan ibunya brayen tadi.
" nanti juga kamu tau sendiri bi " ibunya kembali berkata aneh.
" sebenernya apa yang terjadi sama brayen bu??" bianca kembali bertanya-tanya.
" ibu nggak mau kasih tau ini semua ke kamu bi, karna ibu nggak mau ngeliat kamu terus-terusan sedih, karna ibu sayang banget sama kamu bi " ibu nya berkata sambil memeluk erat bianca dan menangis.
" buu.. bianca mohon sama ibu tolong kasih tau bianca sebenernya kemana brayen bu, apa yang terjadi dengan brayen" bianca berkata dengan nada memohon.
" ibu tetap nggak bisa ngasih tau ke kamu bi, kamu tunggu aja saat nya pasti kamu akan tau semua nya" ibu nya kembali berkata.
" tapi kapan bu..." bianca kembali menjawab sambil terus menangis.
" nanti.." ibu nya menjawab sambil meninggalkan bianca.

bianca pun pergi kembali ke rumah nya, ia pulang dengan sedih dan menyesal karna ia tidak bertemu dengan brayen, ia juga masih memikirkan perkataan ibu nya brayen tadi apa maksud nya berkata seperti itu kepada nya tadi, sebenernya apa yang terjadi dengan brayen, sehingga orang tua nya tidak ingin melihat ku bersedih jika mendengar kejadian yang menimpa brayen, dan ia merasa seperti berdiri dia atas penderitaan orang lain.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience