2. Nyari info

Romance Series 375

Nyari nama kamu itu kayak main rubik.
Susah, sulit dan butuh perjuangan.
-Alfainaz yahza pratama

©®©®©

Sore ini, Alfa tengah berkumpul bersama di rumah Monik. Ini memang kegiatan rutinitas mereka, berkumpul bersama di salah satu rumah sahabat mereka. Dan sekarang, mereka sedang berada di ruang tv keluarga Monik.

Terlihat Reno yang sedang duduk di sofa dan sedang melihat ponselnya dengan sangat serius karena ia sedang bermain game, Monik yang sedang menonton tv serial drama India sambil sesekali memakan cemilan yang disediakan oleh bi Mina, asisten rumah tangga di rumahnya. Sementara itu, Alfa hanya berdiam diri dan mendengarkan musik melalui earphone yang menggantung di lehernya.

"Huaa, si Icha meninggal. Huaa," Teriak Monik sambil menangis dengan mulut yang masih penuh dengan cemilan.

"Ha? Apa sih, Nik? Saha yang mati? Saha?" Tanya Reno yang kaget dan seketika menghentikan aktivitasnya.

"Itu Icha meninggal. Reno, Monik sedih." Jawabnya yang diakhiri dengan aduan.

"Icha? Temen lo yang gendut itu?" Tanya Reno memastikan.

"Bukanlah, Ren. Icha yang meninggal itu yang ada di film uttaran. Ya Allah dia baik banget padahal," Jelas Monik sambil membuang ingusnya menggunakan tisu yang entah sejak kapan ada di depannya.

"Lah? Gua kira Acha temen Lo yang gendut itu," Kata Reno sambil memberi tanda kutip saat mengatakan gendut.

"Eh Reno gak boleh gitu tau, kalo dia meninggal nanti siapa yang suka sama Reno lagi?" Ucap Monik dengan polosnya. "Reno kan dikit fansnya. Gak kayak Alfa. Banyak." Sambungnya

Seketika, Reno mengerucutkan bibirnya pertanda bahwa dia tengah merajuk.
"Lo mah gitu, Mon. Kalo ngomong suka bener," Ucapnya disertai dengan cengiran khasnya. "Eh kok si Alfa diem ya dari tadi?" Tanya Reno.

"Sariawan kali, Ren, atau mungkin dia minta beliin lolipop yang warna pink tadi,"
Ucap Monik polos dan asal-asalan.

Tadi? Yap.

Flashback on

Siang ini, sesaat setelah pulang sekolah, Alfa dan teman-temannya pun pergi ke mall berniat untuk menenangkan pikiran mereka sekaligus merayakan hari ulang tahun Monik secara kecil-kecilan, karena secara besar-besaran nya baru akan dirayakan empat hari kedepan, tepatnya malam Minggu.

"Eh Reno ini namanya apa ya?" Tanya Monik polos sambil menunjuk buah-buahan.

"Ini?" Ucap Reno memastikan dan dibalas oleh anggukan polos Monik. "Ini buah naga, Nik. Masa' lo gak tau sih," ucap Reno sabar karena Reno dan Monik memang sudah berteman sejak mereka kelas 4 SD dan bertemu dengan Alfa sejak mereka kelas 6 SD. Jadi, tak heran jika mereka sudah memahami sifat satu sama lain.

"Naganya mana? Monik mau beli Ren,"

"Mana ada Monik. Ya Allah," kata Reno frustasi.

"Eh, kalian bacot banget ya Allah. Sini, mending bantuin gue bawa ini," kata Alfa sambil menunjuk belanjaan mereka yang memang sangat banyak. Ralat, bukan mereka namun hanya Monik, karena perempuan itu berbelanja banyak sekali baju-baju yang Alfa anggap sangat tidak penting. Boros! katanya.

"Gak! Itu tugas Lo!"

"Gak! Itu tugas Alfa!"

Kata Reno dan Monik serempak sementara Alfa hanya pasrah dan menghela nafas beratnya.

"Awas aja ntr kalo giliran Reno yang bawa, bakalan gw kerjain abis-abisan tuh orang." Batin Alfa mendumel.

Setelah berkeliling mall dan berbelanja, mereka bertiga pun berencana untuk segera pulang. Saat akan menaiki lift, tak sengaja mata Alfa melihat lolipop berwarna pink. Seketika, idenya muncul untuk memberikan lolipop tersebut ke wanita misterius yang dilihatnya tadi, saat di kolam berenang.

"Eh Mon, Ren gue mau beli lolipop itu dulu deh."

"Eh gausahh, ini lift nya mau ketutup. Ntar kalo lo keluar malah diambil orang. Ntar lama lagi," elak Reno.

"Yah tapi-," ucap Alfa belum selesai tetapi pintu lifnya sudah tertutup rapat dan Lift pun bergerak ke bawah. "Yah kan. Argh, tai Lo ahh!!" Dumel Alfa pada Reno dan dibalas dengan senyuman polos Monik dan juga cengiran khas Reno.

Flashback end

"Ohh, gara-gara itu Lo ngambek? Ya Allah Al, besok kita beli deh," bujuk Reno pada Alfa. "Kayak cewe aja Lo," Sambungnya mengolok Alfa.

"Hm, bukan itu Ren, gue tuh bingung aja." Jawab Alfa.

"Bingung kenapa Al?" Tanya Monik dengan mulut yang masih penuh oleh nasi yang ia makan sebelumnya. Entahlah, kapan dia mendapatkan nasi tersebut.

"Ya gitu deh. Panjang ceritanya. Males gw nyeritainnya," ucap Alfa malas. "Kalo mau tau baca part 1 aja deh. Males gue."

"Oke," ucap Monik dan Reno bersamaan.

Beberapa menit kemudian.

"Udah tau?" Tanya Alfa yang dibalas anggukan oleh Reno. Sementara Monik? Ia malah melanjutkan makannya bukan membaca part 1. Ckck.

"Hm, coba jelasin ke readernya tuh. Siapa tahu mereka lupa, kan pikun," canda Alfa tapi dengan ekspresi dingin.

"Intinya Lo ketemu sama cewe di kolam berenang, kan?" Alfa mengangguk mengiyakan. "Saat lo dekatin dia malah pergi tanpa ngomong apa-apa ke elo. Dan Lo penasaran sama cewe tersebut karena dia misterius banget. Pake masker dan pandangannya kosong. Betul kan?" Sambung Reno menjelaskan yang diakhiri dengan pertanyaan untuk memastikan.

"Hmm, nah itu Lo tau," kata Alfa cuek. "Nah sekarang, gue pengen nyari info tentang dia. Gue harus dapetin dia entah sebagai temen ataupun pacar gue. Itu harus," tekad Alfa bulat, dengan semangat berkoar-koar *author alay anjir:v

"Besok kita liat di biodata siswa aja. Kan dia pastinya anak sekolah kita tuh. Lagian kan yang punya sekolah itu si Monik. Jadi kita bebas," kata Reno menyarankan.

"Nah pinter Lo. Tumben dah," puji Alfa sambil memukul pundak Reno.

"Yoi. Baru tau Lo? Always gue mah." Kata Reno sambil memukul dadanya dan menyombongkan kepintaran 'sementaranya'.

©®©®©

Keesokan harinya, tampak tiga bersahabat keluar dari mobil Nevada hitam milik salah satu dari mereka. Mereka adalah Reno, Alfa dan Monik. Tingkah mereka yang menjadi perhatian siswa lainnya pun, sudah biasa bagi mereka. Selain kaya, mereka bertiga juga sangat cantik dan ganteng. Jadi, tak heran jika mereka menjadi most wanted girl dan most wanted boy di sekolah mereka. Tak hanya kaya dan berparas elok, mereka bertiga juga sangat berprestasi dalam bidangnya masing-masing. Alfa yang pandai bermain catur dan berenang, Reno yang merupakan kapten basket, yang menggantikan kedudukan Andre-kapten basket sebelumnya yang mengundurkan diri- dan Monik yang merupakan ketua OSIS.

Mereka keluar dengan berbagai gaya, Alfa dan Reno yang memasang wajah cool sambil sesekali melempar senyuman kepada para gadis, sedangkan Monik yang sibuk dengan novel yang ada di tangannya.

Tanpa disengaja, Monik bertabrakan dengan salah satu siswa cowok. Dan novelnya pun terjatuh ke tanah. Sedangkan Monik ditahan oleh laki-laki itu seperti adegan di film-film. Mereka berdua bertatapan Selama tiga detik sampai terdengar suara batuk dari Reno yang terlihat cemburu melihat adegan itu.

Monik segera bangkit dan meminta maaf kepada,

"Astaga, maafin Monik ya sayang. Kamu jadi jatoh dan jadi kotor gini," ucap Monik sambil mengelus-elus novelnya yang telah terjatuh tadi.

"Heh! Harusnya Lo tuh minta maaf ke gue bego. Bukan ke novelnya," ucap laki-laki yang tak lain adalah Rendy.

"Gak mau ah, kamu gak jatoh. Yang jatoh novel Monik, bukan kamu! Harusnya kamu juga minta maaf nih ke novel aku!" Terang Monik dengan ajaib yang berhasil membuat Reno, Alfa dan Rendy terperangah karena tingkah ajaibnya.

"Bodo amat. Gue mau ke ruang kepsek dulu. Monik, ikut gue!" Perintah Alfa.

Alfa, Reno dan Monik pun pergi meninggalkan Rendy. Mereka bertiga menuju ke ruang kepala sekolah untuk menemukan biodata Cewe misterius itu.

Setelah sampai dan meminta izin ke kepala sekolah, mereka langsung mencari biodata siswa tersebut. Mereka memulai dari angkatan mereka yaitu kelas 12.

Setelah mencari kurang lebih dua puluh menit, akhirnya Alfa pun mulai bersuara.

"Nah gue dapet! Namanya adalah Karina Gunaikes Advendita Radenia Saputri. Umurnya 16 tahun, otewe 17. Lahir tanggal 26 Agustus 2002. Tinggal di jalan mawar nomor 26. Kalo dari fotonya yang  di sini sih, dia blesteran. Di sini dia gak pake masker, tapi gue bisa liat dari tatapan mata dan rambut panjangnya. Gue yakin banget, kalo ini cewe itu," Terang Alfa.

"Kelas berapa Al?" Tanya Reno

"Dia kelas 12 IPA 1. Berarti tetangga kita dong. Shit! Kok gue gak pernah ngeliatnya sih?" Umpat Alfa dan dibalas dengan gelengan dari Reno.

Sementara Monik melanjutkan membaca Novel romance. Baginya, Novel itu segalanya. Persetanan dengan teman-temannya itu. Dia tak peduli.

Setelah menemukan informasi tentang Karin, mereka bertiga segera pergi dari situ dan menuju kelas mereka bertiga-12 IPA 2-

Sebelum pergi, Alfa sempat bergumam,
"Karin. cewe cantik tapi misterius, gak pernah ngomong, pake masker, dan anti sosial banget. menarik juga," Gumam Alfa sambil tersenyum kecil.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience