" Hei , Hafiz lama nya termenung " ,
Kedengaran suara garau seorang lelaki menegur Hafiz ,
" Maaf pak cik , saya mengingat masa lalu saya "
" Mengingat masa lalu mungkin memang baik , itu mampu membuat setiap manusia menginsafi dirinya , tetapi jika masa lalu adalah sesuatu yang buruk , lebih baik jangan diingat " .
Senyum .
" Ini bukan suatu yang buruk , saya hanya mengingat yang bagaimana saya kehilangan ibu bapa saya juga bagaimana saya kehilangan upaya saya untuk melihat " .
" Syukurlah jika yang kamu menung tadi adalah suatu yang baik , tetapi kebanyakan termenung itu tidak elok " .
" Terima kasih pak cik menasihati saya " .
" Mahu ke bilik Hafiz , pak cik bawakan kamu " .
" Terima kasih sekali lagi pak cik , saya dengan senang hati menerima pelawaan pak cik , tetapi jika pak cik penat , rehatlah dulu pak cik " .
" Pak cik masih larat nak bawa kamu " , Insya Allah esok pak cik akan membeli kerusi roda .
" Ish , susah susah je " .
Pak cik itu senyum .
" Tidak susah pun Hafiz . Lagipun itu duit di rumah kamu yang dulu "
" Oh , Ok .
Pak cik itu memimpin Hafiz ke bilik nya .
Hafiz amat bersyukur dengan apa yang diberikan kepada nya sekarang .
Share this novel