Sudah seminggu aku tidak ke sekolah. Kata Aaron, Haris juga tak pergi sekolah.
"Macam mana Haris sekarang.."aku masih risau pasal Haris.
"Ahh dia bukan risau pasal aku pun.. Aku langsung tak dengar berita daripada dia. Nampaknya dia tak kisah kot pasal surat tu.."aku baring di atas katil.
Rumah ini sunyi tanpa Haris dan Papa...
"Ding dong!"loceng rumahku berbunyi.
"Siapa pulak datang malam-malam ni.."aku melihat di luar tingkap.
Haris... Haris memegang gitar. "Kenapa dia pegang gitar?"
Aku tidak lagi membuka pintu.
"I know Emma ada kat dalam. Haris nak minta maaf. Haris tau Haris yang salah.."kata Haris.
Aku masih mendiamkan diri.
Tiba-tiba aku terdengar petikan gitar di luar pintu.
*/"Tak mungkin ku temui cinta seperti kamu.../*
*/Datang dari hati kecilmu hanya untuk diriku.."/*
*/"Dan kini kumengerti setelah engkau pergi../*
*/Baru aku sadari kamu berarti dalam hidupku.."/*
Jantungku berdegup sangat kencang.. Suara Haris sangat merdu..
*/"Aku ingin kau kembali memeluk diriku..../*
*/Kan kukatakan kepadamu sunggguh aku rinduuu/*
*/Tak bisa aku tanpamu ada disisiku/*
*/Sungguh ku tahu bahwa aku sangat mencintaimu..."/*
Air mataku sudah jatuh membasahi pipi.
Aku membuka pintu perlahan-lahan. Haris senyum ke arah aku.
"I miss you Emma.."Haris terus memeluk aku.
Pelukan itu sangat hangat dan menenangkan aku.
"I'm so sorry Emma. Haris betul-betul sayangkan Emma. Maafkan Haris sebab selama ni layan Emma dengan teruk. I love you so much Emma"kata Haris.
Aku masih lagi menangis. Lidahku kelu. Aku sangat rindu padanya.
"No don't cry.."Haris mengelap air mataku.
Haris mencium dahiku. "You're different Emma.. I have met my soulmate and it was you.."
Aku senyum melihat Haris. "I always love you Haris. You're not really a bad guy"
Haris ketawa. "Of course i'm not. I'm not the best but I promise I will love you with all my heart"
"Emma i really want to tell you something.. Sejak hari pertama kita jumpa..."kata Haris sambil memandang tepat ke arah aku.
"What it is?.."balasku.
"You're so beautiful. I fall for your beautiful eyes when we first met. And Emma, I can't stop thinking about you. At first Haris cuba tak fikirkan perasaan tu.. But i can't! I can't stop falling for you.."kata
Haris lagi.
"You fall for me again?.."tanyaku.
"How can I fall for you again if I never stop falling for you"kata Haris. Haris mencium pipi aku pula.
Aku masih lagi di dalam dakapan hangat Haris.
"You know what Haris.. Someone asked me to describe home and i almost say your name. But i stayed quiet instead, people expect me to say a damn place but i felt more home in your two arms than i ever in my own home.."balasku.
Haris senyum melihat aku. Senyumannya membuat hatiku jatuh hati kepadanya sekali lagi.
Betul kata Papa, you fall in love with the most unexpected person at the most unexpected time, siapa sangka dari perasaan benci, perasaan ini bertukar 360 darjah, sungguh aku tak pernah menyangka si bongsu yang jadi musuh ketatku ini telah menjadi boyfriend halalku, sentiasa jadi bintang hatiku.
Share this novel