Rate

prolog

Romance Series 1763

Bagas yang masih terbungkus dalam selimut bergegas bangun mendengar suara jam wekernya.
"Aduh masih ngantuk ni" cetus bagas sambil mengusap-usap matanya yang masih ngantuk.
"Bibi.....Bibi....." teriak Bagas dan secepat kilat Bibi sudah berada di depan Pintu kamar.
"Apa bi udah nyiapin air buat gue mandi" tanya bagas
"udah den,udah bibi siapin" kata bibi
"Ok kalo gitu,udah bibi pergi gue mau siap!suruh Bagas.

Sebagai putra tunggal dari pengusaha kaya yang memiliki bayak uang,bagas mampu melakukan apa aja yang ia mau.

" selamat pagi pa..ma"sapa Bagas di ruang makan.
"Mau makan apa sayang?tanya mama
" Ngak ma,Bagas sarapan di sekolah aja"ucap Bagas lalu menyalami tangan kedua orang tuanya.

Di sekolah banyak cewe-cewe yang dekat dengan
Bagas karena ketampanan dan uang yang ia miliki.
Bagas merupakan siswa kelas 11 Mipa.Walaupun Bagas kelas Mipa,tapi dia tidak memiliki jiwa Mipa seperti anak Mipa pada umumnya.
Di kelas Bagas ada satu cewe yang menjadi cemoohan Bagas setiap hari.Namanya Tara.Wajar aja Bagas selalu membulinya karena penampilannya yang cupu dan kampungan,padahal dia juga berasal dari keluarga yang tidak kalahnya dengan Bagas,sama-sama memiliki segalanya.Hanya saja Ayahnya Tara sudah meninggal akibat kecelakaan,sedangkan ibunya Tara sudah bercerai sama ayahnya sejak Tara berusia 5 tahun.

"Hei cewe cupu,,,aku mau kamu selesaiin tugas gue!!cetus bagas sambil sambil menyodorkan bukunya kearah Tara.
Tara hanya menerima buku itu tanpa komentar.

"Tar,,kenapa kamu ngak nolak sih?aku tahu memang kamu suka sama dia,tapi jangan nurutin dia gitu aja dong Tar?.Apa kamu mau terus-terusan di manfaatin dan di hina?kata Hanna yang merupakan sahabat karibku.

" Ngak apa-apa Han.Aku yakin suatu saat nanti Bagas akan tahu isi hati gue."ucapku yakin.

"Ngarep loe Tar.Mana ada cowo setampan Bagas suka sama cewe cupu kaya loe!ucap Indah yang mendengar pembicaraan aku dan Hanna.
" Hei jaga bicar loe ya"Hanna ankat bicara
"Emang keyataannya begitu kan"
"Udah Han,nga usah diladenin" ucapku menenangkan Hanna
''Ya uda balik aja Put,soalnya di sini banyak nenek lampirnya" cetus Hanna sinis.

Setiap kali ada tugas,Bagas selalu menyuruh Tara menyelesaikan tugasnya tapi Tara merasa bangga,walaupun di sisi lain ia dijajah oleh Bagas namun di sisi lain ia bangga dapat memegang bukunya Bagas.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience