Rate

#2

Romance Series 1763

Sepulang sekolah Hanna langsung ke rumah gue. Hanna atararin gue ganti pakaia,lalau kami ke salon.

"Aduh Han,ngak usah.walupun gue ...ubah penampilan tetap ajakan gue dibuly." ucapku tak yaki.
"Tara....kamu percaya deh sama gue.kalo penampilan loe ini...loe tinggalin,gue yakin 100% si Bagas yang sombong iti bakal ngejar -ngejar loe."
"Apa loe yakin itu akan berhasil Han..Apa Bagas akan cinta sama gue"

"Ya Tar gue yakin 100%." ucap Hanna tersenyum lalu memelukku.

Sekarang gue dan Hanna berada di salon.
"Ayo Tar....."
aku hanya mengangguk.

Sekitar 30 menit gue dan Hanna ,akhirnya selesai juga nyalon.
"Tar ini benaran loe?tanya Hanna melihat dari ujunf kaki sampai ujung rambut.
Aku hanya tersenyum melihat tingkah sahabatku ini.Tiba-tiba kepalaku terasa sakit dan aku melihat Hanna,seakan ada beribu-ribu Hanna yang berada di depanku.
"Tar kita langsung balik atau mau sigah makan dulu?tanya Hanna.
Aku merasa seperti Hanna melontarkan pertanyaan padaku,tapu aku tidak meresponnya.Tiba -tiba tubuhku terjatuh lemah ke lantai dan aku sudah tidak menyadari apa yang terjadi selanjutnya.

***
Aku terbangun dari pingsanku dan hal pertama yang gue lihat adalah wajah tanta Sinta.Walau awalanya sedikit buram,tapi gue dapat yakin kalo itu tanta sinta.
" Tanta......"sapaku tersenyum.
"Kamu sudah bangun sayang....Kamu baik-baik sajakan?tanya tanta sinta penuh kawatir.
" Tara ngak apa -apa kok tante...mungkin kepala Tara sakit karena tadi pagi Tara menabrak gernbang sekolah"ucapku tersenyum.
"Bagaimana ceritanya kamu bisa nabrak gerbang sekolah" tanya tanta Sinta.
aku terkikik"Iya tanta tadi pagi....."pembicaraanku terpoting dengan pintu yang dibuka oleh dokter Andreas.

"Maaf ibu Sinta kalo mengganggu.Tapi saya ingin bicara dengan Anda sebentar." lalu dokter Andreas keluar dari ruangan di susul tanta Sinta.

Flashback on
Dokter Andreas adalah dokter yang selalu menanganiku kalo gue sakit.Gue ingat waktu gue sakit saat gue kelas X.Saat itu gue dan bibi sedang
duduk di halaman belakang.

"Bi seandainya papa masih ada pasti sekarang Tara sangat bahagia ya bi?cetusku
" iya non.....Tapi satu hal yang perlu non tahu.walau papanya non Tara sudah pergi,tapi papa nonTara pasti bahagia lihat non Tara sehat dan bahagia"cetus bibi.

"Iya bibi......" cetusku langsung memeluk bibi.

Saat bibi sudah melepaskan pelukanku,tiba-tiba kepala gue sakit banget hidung gue berdarah dan kata dokter Andreas mungkin gue kecapean.Tapi masa gue kecapean sampai hidung gue berdarah.
Flashback off

"Hei...lagi lamunin apa sih loe?tanya Hanna yang sudah berada di samping gue.
." Kurang kerjaan banget sih loe suka kagetin gue aja!cetusku.
"Emang sebelumnya gue pernah kagetin loe ya?tanya Hanna heran.
" ngak tahu gue"cetusku cemberut.
"ini gue bawain loe buah ." cetus Hanna sambil meletakan buah yang di bawanya ke atas meja.
"Eh Tar...gue udah ngak sabar ni mau lihat reaksinya Bagas saat liha loe nanti" cetus Hanna sambik mengupas jeruk.
"Aky juga Han.Tapi apa dengan penampilan gue kaya gini bagas akan suka sama gue?gue ngak yakin Han"
"Tara kamu ngak boleh pesimis gutu dong.. gue yakin kok kalo Bagas akan Falling in love with you" ucap Hanna menghibur.

Gue bangga banget gue bisa punya sahabat yang sangat membantu gue.Semoga aja gue sama Hanna akan tetap jadi sahabat selamanya.

Hanna pov
Setelah aku dan Tara asyik ngobrol soal Bagas,gue langsung pamit pulang.Saat gue berjalan menyusuri lorong rumah sakit,gue bertemu sama tanta Sinta.gue langsung memanggik tanta sinta.

"Tanta sinta" pangil gue dan langsung berlari menuju tanta Sinta.
"Hanna....kamu juga di sini?
" Iya tante....gue baru aja lihatin Tara soalnya tadi di salon Tara tiba-tiba pingsan.Emangnya Tara sakit ya?tanyaku.

Tanta sinta langsung mengajakku menuju taman rumah sakit dan menceritajan semua ke gue tentang penyakitnya Tara.
Saat itu tanta lagi sibuk kerja,tiba-tiba di telpon bibi,katanya Talara pingsan dan hidungnya berdarah.Tanta langsung berlari menuju rumah sakit dan melihat kondisi Tara saar itu sangat lemah.
Tanta langsung menemui dokter Andreas untuk memastikan kondisi Tara.

"Kondisi anak ibu sekarang sangatlah lemah."
"Emang anak saya menderita sakit apa ya dok?tanya tanta sinta kawatir
" Tara menderita penyakit leukimia "

mendengar keterangan dokter kalo menderita sakit leukimia,tanta sangat terpukul.Jangan sangat menyesal karena tanta kurang memperhatikan Tara.

Flashback off

"Jadi tanta minta satu hal sama kamu untuk terus bersama Tara,karena hanya kamu satu-satunya sahabat Tara yang tanta Tahu" ucap tanta Sinta terisak.

Setelah gue tahu semua dari Tanta Sinta soal penyakit yang diderita Tara, gue mutusin untuk membatu Tara untuk bisa merasakan cinta pertamanya.
"Ya udah tante,,gue balik dulu.Nantu malam Hanna datang lagi".
" Iya sayang...hati -hati ya"

Tara pov.

Gye yang bosan terus-terusan tidur di ranjang rumah sakit,memutuskan untuk jalan-jalan ke taman rumah sakit.Saat gue sedang duduk di bangku taman,gue melihat sosok pria mirip Bagas dengan mengenakan kaos abu-abu dan jelana jeans pendek masuk ke dalam rumah sakit.Gue langsung membututinya.
"Apa jangan-jangan Bagas mau jenguk gue?batinku.Aku tersenyum tipis

" Tara ngapain kamu di sini?suara tanta Sinta mengagetkanku.

"Aduh tante.....ngak ko tante ...Tara hanya mau....jalan-jalan,iya mau jalan-jalan.Soalnya bosan" ucapku sambil mengaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal.
"Ya udah ayo balik ke ruangan" ajak tanta sinta dan aku menyanggupinya.Mataku ingin kembali melihat Bagas,tapi Bagas sudah menghilang.

"Kamukan butuh istirahatTara,jadi please kamu jangan keluyuran lagi macam tadi!" omel tanta Sinta saat sampai ruangan rawat gue.
"Iya tante....."

Matahari sudah menyembunyikan dirinya.Aku
bisa menatap ramainya suasan di luar sana dari dalam ruangan rawat.

"Seandainya aja gue udah punya pacar ngak bakalan kesepian deh" cetusku.

Tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke runganku.Aku membalikan badanku,aku melihat Hana dan Daniel menatapku tersenyum.
"Kamu ngak sendiri ko Tar ,kan masih ada gue sama Daniel yang bakal nemanin loe" cetus Enjel tersenyum.

Hanna langsung memeluk gue."Ma kasih ya Han loe udah mau datang temanin gue".

***
Aku terbangun dari tidur malamku menyambut pagi yang cerah.Hanna tidur duduk di kursi sedangkan Danie tidur di lantai beralaskan selimut yang seharusnya untuk membungkus tubuhnya dari dinginnya malam yang menusuk kulit.
Gue bangunin Hanna,karena Hanna harus masuk sekolah.

Hanna pov

Kring.....kring.....bel masuk kelas berbunyi.Gue langsung menuju kelas gue yang berasal di lantai dua.Di kelas sudah ada Bagas dan pengikut-pengikutnya.

saat gue sudah mendaratkan bokongku ke bangku,Bagas memangil gue.
"Hei Hanna,tumben loe ngak bareng lagi sama si cupu itu?
Gue langsung membalikkan badan gue menatap Bagas nanar.

" Loe dengar ya Bagas,jangan pernal loe bilang kalo Tara cewe cupu lagi,karena gue yakin setelah loe lihat Tara yang sekarang, loe bakal tergila-gila sama dia"cetuku
"Haha.......haha.....hahaha....gue.....bakal naksir sama cewe itu?loe kira gue bakal tertarik sama ceme gaya kampumg seperti dia?ngak bakal !loe denger itu" cetusnya lalu keluar dari kelas menyenggol bahu gue.
saat Bagas sudah berada di pintu,ia disuruh masuk kembali oleh Pak somad.
"Hei mau kemana kamu?Teilnga kamu budek ya?tanya pak somad
" gue dengar pak, tapi aku mau ke toilet masa gue buang airnya di sini?

Pak somad langsng mempersilahkan Bagas ke toliet dan pak somad langsung masuk ke dalam kelas.Eh...pak Somad yang ini bukan secutiry ya,tapi guru kimia.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience