Rate

#3

Romance Series 1763

sepulang sekoah gue langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tara,tapi saat gue tiba di rumah sakit kata suster Tara udah dibolehin pulang,jadi gue langsung menunuju rumahnya.
Gue udah biasa pulang pergi rumah Tara,jadi walupun di Tara ngak ada. dirumah geu cerotos masuk aja ke rumahnya.

sampai di rumah Tara gue langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

"Hei Tara cantik" cetusku setelah gue masuk ke kamar Tara.
"Hei Hanna.gue kangen" Tara langsung memelukku
"Sama gue juga Tar" ucapku.

Sementara gue dan Tara melepas rindu,bibi langsung membawa minum dan kue

"Ma kasih ya bi" ucapku.
"iya non.bibi jamin no,kue buatan bibi pasti enak"
"Emang ini bibi yang bikinin?tanya Tara dan bibi mengangguk.Tara langsung mengambil sepotong roti dan melahapnya.

" Emmm.....enak loe bi"cetus Tara dengan kue yang masih penuh di mulutnya.

"Enak ya enaj sih Tar,tapi plis telan dulu dong yang di mulut nanti muncrat loe" cetus gue
Tara hanys terkik.
***
Karena kondisinya sudah baikan, Tara sudah bis hungarya masuk sekolah.
Saat Tara memasuki area sekolah Mata semua cowo di sekolah tertuju padanya. Ada yang saling berbisik satu sama lain, bahkan Ada yang yang same nabrak mading.

Sekarang gue Dan Hanna sudah berada di depan kel as. Gue masuk dahulu Dan kelas yang awalnya ribut seperti pasar malam menjadi hening seketika.
Gue bisa ngerasa Kalo mereka saling berbisik satu sama lain. Tapi sayangnya Bagas belum satang.Di jamin dia akn terngagah melihat perubahan ini.

Beberapa menit kemudian tuan pembuly sudah datang.
"selamat pagi "teriaknya dari pintu.
Gue masih ngak yakin kalo dengan penampilan kayak gini dia akan berhenti ngebuly gue
bagas menuju ke tempatnya dan meletakan tasnya di meja.Saat bagas hendak mendaratkan bokonggnya di meja,suara seseorang memberitahu b agas.
"gas loe lihat siapa yang di depan loe sekarang"bisiknya di telinga bagas.Bagas langsung menghanpiri gue dan hanna.
"woi.....Rambutnya yang awalnya kepan sekarang udah di rubah ya....."cetusnya sambil tertwa diikuti lainya.
emosi hanna memanas,tapi aku menahanya.
"coba gue lihat mukanya,mungkin aja masih ada kaca mata bundargedenya"cetusnya sambil menarik naik muakaku hinga gue melihat wajahnyayang tampan.
"kurang ngajar banget sih loe jadi orang.Loe kira tara ni apa?boneka?cetus hanna dengan nada meninggi.Tapi nada seperti itu dianggap bisa buat orang seperti Bagas.
"iya.....Kalo gue buat dia jadi boneka gue loe mau lakuin apa ke gue?cetusnya angkuh.
"dasar cowo breng......"
"stop......."teriak gue dengan air mata mulai membasahi pipi
"maafin gue semuanya"ucapku terisak."kalo kehadiran gue buat kelas ini jadi ribut.Gue yakin pasti kemarin saat gue ngak ada kalian pasti aman dan ngak ada keributan"lanjut gue
"Tara ini bukan....."omongan hanna terpotong.
"udah han....."potongku
"baguslah kalo loe nyadar.Di kelas ini kita ngak butuh cewe cupu dan lemah kayak loe"cetus bagas lalu pergi menyenggol bahuku.Gue hanya bisa diam mematung."Gue tahu gue lemah,cupu.Tapi perlu loe gas,gue lakuin ini karena ada alasanya.Dan gue udah ngelagar semua itu demi loe,tapi percuma.Di mata loe gue hanyalah cewe cupu dan kampungan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience