Sky duduk disofa yang empuk.
Sky berkata,"Helen aku... merasa ada sesuatu tentang nenek tadi."
Helen sedang menyalakan dupa didekat patung.
Helen berkata,"Ya,aku juga merasakan nya. Ada sesuatu hal mengenai nenek itu. Tapi apa?"
"Ah,kalian ini memikirkan yang aneh-aneh saja. Nenek itu begitu karena takut kita mengambil rumah nya dan juga... ia kebingungan cari tempat tinggal."kata Joe sambil melihat berkas.
Sky hanya diam melongo saja.
Helen berkata sambil membersihkan tempat patung.
Helen berkata,"Tapi... ."
Joe menghempas kan buku tebal dengan kasar dan berkata (marah),"Sudahlah lah, jangan bahas nenek itu lagi. Kau tidak liat tuan Sky sedang lelah,kau ini selalu saja banyak bertanya."
Joe pergi dengan langkah kesal.
Helen bergumam,"Aku kan hanya ingin tahu saja, begitu saja sudah marah."
Sky menggelengkan kepalanya saja dengan kejadian tadi.
Sky berkata,"Sudahlah Helen,mungkin Joe lelah makanya ia bersikap kasar pada mu."(senyum)
Helen berkata,"Ya kau benar,mungkin dia sedang lelah selama ini ia terlalu keras bekerja maka nya ia kasar padaku."
Sky hanya mengangguk saja.
Helen berkata,"Oh ya,aku lupa mengambil lilin. Tuan Sky disini saja,aku segera kembali."
Helen berlari-lari kecil untuk mengambil lilin diruang tamu.
Sky menutupi matanya dan merasapi suasana ruangan itu. Diluar sedang hujan deras disertai angin kencang
beberapa menit
tiba-tiba...
"Tuk,tuk,tuk" suara orang mengetuk diluar jendela.
Sky bergumam,"Siapa itu? Apa... ah,mungkin itu hanya angin saja."
Sky menutupi matanya lagi.
Sky mendengar suara lagi
"Hahhhh.... .",Suara seorang gadis.
Sky teriak,"Siapa disana?"
Tapi tak ada jawaban.
Sky bergumam,"Pasti ini orang iseng_-"
Sky memutuskan untuk melihat siapa yang telah mengganggunya?
Sky melangkah kan kakinya menuju jendela.
"Tuk,tuk,tuk,tuk,tuk"langkah kaki Sky
Langkah kaki Sky berhenti tepat di jendela.
"Sret..."
Sky menarik tirai jendela
dan
"Brak" membuka jendela.
Deg!
Mata Sky tidak bisa berkedip.
Sky bergumam,"A a apa ini?
Sky menatap tajam dan lurus.
Sky berkata,(marah)"Ini pasti orang iseng, mereka ingin membalas ku karena nenek tadi atau ingin melihat ku ketakutan."
Sky melihat kiri kanan tapi tak ada orang.
Brush.....
angin menerpanya.
Dan seketika tubuhnya langsung merinding dan dupanya langsung mati/padam. Lampunya juga mati.
Sky bergumam,"A a Apa yang... Ter ja ja jadi."(gugup)
Sky menatap dupa padam tadi dan jantungnya berdetak sangat kencang. Ia mengeluarkan keringat dingin dan wajahnya jadi pucat.
Sedangkan cuaca nya masih hujan dan angin kencang sekali. Suasananya juga jadi seram.
Sky berusaha untuk tidak takut dan ia menggenggam tirai itu. Sky mencoba memberanikan diri melihatnya lagi.
Set....
Masih tidak ada orang.
Sky menghela nafasnya dengan pelan dan memegang dadanya.
Sky memutuskan menutup jendela nya lagi.
Tapi...
Sky melihat ada rambut panjang dibalik pohon dengan samar-samar.
Sky menatap nya dalam-dalam lagi.
"Puk"menepuk pundak nya.
"Tuan",kata seorang gadis.
Sky menoleh ternyata....
Helen
Sky berkata (menggaruk kepalanya padahal tidak gatal),"Ada apa Helen?"
Helen berkata,"Kenapa tuan membuka jendela? Cuaca diluar sana kan lagi dingin, bagaimana nanti tuan sky kedinginan?"
Sky berkata,"Ah tidak Helen,aku tadi mendengar suara wanita diluar seperti nya itu hanya orang iseng. "
Helen berkata,"Ya, pasti orang iseng."
Sky berkata,"Iya,tadi ku lihat seorang wanita sembunyi dibalik pohon itu."(menunjuk pohon tadi)
Helen berkata (menyalakan lilin),"Sepertinya gadis itu fans mu, kejadian itu sering terjadi kan."
Sky berkata,"Kau benar Helen. Mungkin itu hanya penggemar ku saja hehehe."
Helen menyalakan lampu lagi untukku.
Helen berkata,"Sebaiknya tuan istirahat saja,besok ada jadwal syuting dan konser. Jadi tuan harus istirahat segera."
Sky berkata (tersenyum),"Baik,besok akan ada jadwal padat yang harus ku tuntaskan."
Sky pergi ke kamarnya dan Helen juga pergi dari ruangan doa tersebut.
Saat mereka sudah pergi...
Brush....
Seketika lampu nya padam.
Brak
Jendela terbuka sendiri dan gorden berterbangan ditiup angin. Lilin yang menyala kini jadi padam begitu juga dupa nya.
Trak...
Patung itu bergerak sendiri dan pecah.
Angin terus bertiup kencang dan gorden terus bergoyang ditiup oleh angin.
"Tuk,tuk,tuk"suara langkah kaki seseorang.
Setelah itu ia meninggalkan jejak kaki penuh lumpur.
"Hahhh....",suara seorang gadis.
Tuk...
suara pecahan.
Share this novel