Pemula

Horror & Thriller Series 784

"Sky,15 menit lagi kau akan tampil",kata asisten nya.

Sky menjawab,"Ya, baiklah."

Sky menatap cermin sekali lagi memastikan dirinya sudah tampan karena ia tak ingin mengecewakan penggemar nya.

Jin berkata,"Sky,kita akan tampil. Ayo kita bersiap berada dekat panggung."

Sky berkata,"Ya."

Sky keluar dari ruang make up nya disertai senyuman manis.

Panggil dia Sky. Ia seorang artis terkenal dan juga sekaligus tertampan. Ia juga memiliki banyak penggemar. Ia sangat menyukai pekerjaan sebagai artis aktor dan musisi.

Jin dan Sky menemui fandom grub lainnya.

"Bersiaplah kalian."kata seorang pria.

Sky menghirup udara lalu ia hembuskan.

Diluar ada suara orang bersorak,"Go go go EXC ."

Sky dan fandom lainnya naik ke atas panggung.
Mata Sky berbinar-binar gembira melihat pengemar nya gembira.

Tentu penonton teriak histeris melihat kehadiran Sky. Sky memberikan senyuman manis pada penggemar nya,tentu pengemar nya senang. Sky dan teman fandom grup nya mulai bernyanyi dan gerakan dance sangat lincah.

Skip...

Acaranya sudah selesai saat ini Sky berada diruang make up.

Sky menatap cermin.

Sky berkata,"Helen, jadwal apa lagi selanjutnya?"

Helen berkata,"Jadwal selanjutnya wawancara lalu... menghadiri pesta acara tuan Hunjin."

Sky berkata,"Ok Helen."

Joe berkata,"Tuan, jadwal wawancara akan segera dimulai dan mungkin para wartawan sudah menunggu."

Sky bangkit dan tersenyum.

Sky berkata,"Baik Joe."

Helen menyiapkan pakaian ku dan aku pergi ke ruang ganti baju.

Sudah selesai dan aku di make up lagi oleh Junhyung.

Mark berkata,"Hai Sky."

Sky berkata,"Hai."

Mark adalah leader fandom mereka. Ia juga sangat tampan tapi masih tampan Sky karena dia manis. Sedangkan Mark adalah orang yang jutek.

Mark minum air mineral.

Lalu berkata,"Sky,ku dengar kau... membeli tanah dekat pegunungan itu. Apa... itu benar?"

Sky berkata,"Ya, emangnya kenapa?"

Mark berkata,"Ya tak kenapa-kenapa sih. Tapi kau kan sudah punya rumah bahkan lebih besar lagi."

Sky berkata,"Ya aku memang punya rumah tapi hanya saja aku ingin tinggal disitu sewaktu libur saja untuk bersantai-santai. Aku ini hanya manusia biasa pasti memerlukan waktu istirahat."

Mark berkata,"Ya,alam memang membuat kita jadi tenang dan nyaman. Aku kalau bersantai hanya perlu menemui nenek ku saja."

Sky berkata (senyum),"Apalah dayaku yang tidak punya nenek ini? Jangankan nenek, orang tuaku saja sudah tidak ada."(sendu)

Mark berkata (senyum),"Hei, setidaknya kau tidak punya ortu ataupun nenek tapi kau masih punya kami. Kau ingat."

Sky tersenyum manis.

Sky berkata,"Kau benar Mark ,aku masih punya kalian. Seandainya kalian tidak ada... pasti keadaan ku tidak seperti ini sekarang."

Mark berkata,"Ya,kalau mengingat masa lalu yang manis itu... susah untuk di ungkapkan."

Make up Sky sudah selesai.

Sky berkata,"Maaf Mark seperti nya aku harus pergi melakukan jadwal selanjutnya.(senyum) Sampai ketemu besok lagi sobat."

Mark berkata,"Sampai bertemu juga sobat."

Sky dan Mark bertos an.

Sky pergi dari ruangan itu disertai asisten dan bodyguard juga mengiringi nya.

......

"Cit,cit,cit"suara merdu burung.

Ya,Sky dan asisten nya pergi ke rumah barunya yang di desa terpencil itu. Disana alamnya begitu indah dan masih murni.

Sky menggunakan jaket parka/berbulu karena suhu disana sangat dingin jika pagi hari.

Ia duduk manis dalam mobil dan matanya seperti kagum melihat pemandangan di luar jendela.

Tak lama sudah sampai.

Sky bergumam,"Wah, kenapa mereka berkumpul? Apa mereka penggemar ku juga?"

Aku keluar dari mobil dan tersenyum tapi... bukan nya membalas senyum ku, mereka malah menatapku dengan tajam.

Hati Sky berkata,"A a Apa ini?"

Sky melihat ada seorang nenek tua menangis.

Pria berjambang berkata,"Hei,nenek tua pergi sana! Ini rumah sudah jadi milik tuan Sky. "

Nenek itu berkata (menangis),"Saya mohon hiks hiks hiks tolong beri saya waktu lagi... ."

Pria itu mendorong nenek itu dengan kasar. Sky hanya diam membisu melihat kekejaman itu dihadapan nya.

Pria itu berkata,"Aku selalu memberimu waktu tapi apa? Kenyataan nya kau tak bisa membayarnya. Sudah pergi sana tua bangka. Aku butuh uang bukan air matamu, tidak ada gunanya kau menangis terus."

Nenek itu memegang kakinya tapi pria itu menendang nenek itu.

Warga itu memeluk nenek itu dengan erat dan tatapan yang berapi-api pada pria itu dan aku.

Salah satu warga berkata,"Sudahlah nek, tidak ada gunanya nenek bersujud pada orang yang buta pada harta. Ayo kita pergi nek,soal tempat tinggal biar kami yang urus."

Nenek itu menangis kencang,"Aku tak ingin uang ataupun tempat tinggal.... hiks hiks hiks aku ingin selalu didekat anakku... hiks hiks hiks. "

Salah satu warga berkata,"Nek,ayo pergi... ."

Nenek itu menatap Sky dan susah payah ia berjalan menemui Sky.

Nenek itu ingin menyentuh Sky yang terdiam kaku tapi Joe menghalangi.

Joe berkata (tegas),"Maaf wanita tua bangka, tolong jangan sentuh tuan kami karena anda tidak pantas menyentuh seorang artis terkenal kami."

Salah satu warga berkata,"HM, sombong sekali." (tatapan tajam)

Nenek itu menatap Sky penuh harapan.

Nenek itu berkata,"Nak...,kau pasti... pemuda yang baik. Tolong biarkan aku tetap tinggal disana."

Pria berjambang itu berkata(marah),"Hei, jangan ganggu pelanggan berharga itu ya. Pergi sana! Jangan dekati dia."

Nenek itu tak peduli.

Nenek itu bersujud di kaki Sky yang mematung itu.

Nenek itu berkata,"Nak,ku mohon hiks hiks hiks biarkan aku tinggal disana nak... ."

Joe menarik nenek itu lalu mendorong nya.

Joe berkata,(marah)"Aku sudah bilang jangan sentuh tuan Sky kalau tidak aku akan membuat mu terluka."

Sky berkata (tanpa berkedip),"Maaf nek,aku juga tidak berdaya sama seperti nenek. Aku tadinya ingin mengembalikan uang ku dan tak jadi beli tapi... Tuan Hang sudah menggunakan uang saja. Jadi terpaksa saya akan mengambil rumah ini."

Salah satu warga berkata,"Sudahlah nek, tidak ada gunanya nenek memohon padanya. Begitulah orang kaya hanya bisa merampas dari orang yang lemah."(sinis)

Nenek itu berkata (menghapus air matanya)," Baiklah itu keputusan mu nak,nenek tidak mengambil rumah itu dan kau... pasti akan menyesal mengambil keputusan mu itu. Maaf aku Deko."

Nenek itu pergi dengan kaki gemetar dan diiringi warga dibelakang nya. Sekali lagi ia menatap Sky dengan sinis.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience