Tuduhan

Horror & Thriller Series 784

Sky menyalakan shower sehingga tubuhnya jadi basah akibat tetes demi tetesan air.

"Tik,tik,tik"

Tubuhnya kini tanpa menggunakan baju, yang dipakainya hanya celana pendek ketat.
Sehingga tubuhnya terlihat seksi dan otot-otot nya juga terlihat indah di guyur air.

"Hahh",sky menghela nafas dan menatap lantai.

"Tuan sky,2 jam lagi kita akan berangkat", teriak Helena.

Sky berteriak,"Ya."

Sky mulai menyabuni dirinya dan menyampo rambutnya. Lalu ia menarik shower dan mengguyurkan tubuhnya ke shower air yang mengalir.

Awalnya shower airnya terus mengalir tiba-tiba...

Air nya tidak mengalir lagi.

Sky teriak,"Helen...,apa sedang mati lampu ya? Kenapa shower nya mati?"

Helena teriak,"Sebentar tuan... ."

Sky mendengar Helena berlari-lari.

Sky bergumam,"Ahh,bikin kesel saja. Bisa-bisa aku telat kalau shower nya masih belum hidup."

Sky hanya menggigit bibir bawahnya dan...

"Puk",Sky memukul dinding.

"Huh",Sky menghela nafas.

"Tik,tik,tik" bunyi percikan air.

Ya, shower itu menyala dan mengeluarkan air.

Sky lanjut mandi lagi dengan senang riang.
Tak selesai,Sky meletakkan shower nya.

Sky mengambil handuk lalu melepaskan pakaian yang basah tadi lalu pasang pakaian yang di siapkan.

"Krek",Sky membuka pintu.

Ia menggosok-gosok rambutnya dengan handuk,ia langsung mengambil pengering rambut.

"Wiung....."suara pengering rambut menyala.

Helena menghampiri Sky yang berada duduk di depan cermin.

Helena berkata,"Tuan Sky, Apakah shower nya masih mati? Kata Joe tadi tidak mati lampu."

Sky berkata (menatap cermin),"Berarti shower nya rusak."

Helena berkata,"Baiklah nanti saya carikan orang yang perbaikan shower nya."

Sky berkata,"Ya."

Helena menoleh ke Yuki yang sedang menuju ke tempat lain.

Helena berkata,"Yuki, tolong kau siapkan sepatu tuan Sky 1 jam lagi tuan Sky akan berangkat. Sebelum itu,tuan Sky sarapan dulu."

Yuki berhenti melangkah.

Yuki berkata,"Baik nona."

******

"Waaa..... ganteng banget",suara penggemar.

Para penggemarnya melompat kegirangan disertai teriak histeris dengan sebutan "Oppa..."

"Chittt...."suara mobil berhenti.

Beberapa bodyguard menghampiri mobilnya dan membuka pintu mobilnya.

Pria itu menghela nafasnya.

Pria super tampan itu menggunakan celana ripped jeans,menggunakan leather jacket hitam, dan baju kaos putih.

Ia keluar dari mobil saat itu juga para penggemarnya semakin menjadi teriak histeris.

"Oppa..."

Pria tampan itu di iringi bodyguard dan juga asisten nya.

Pria itu melambaikan tangan untuk penggemar nya disertai senyuman indah juga.

Ya,dia adalah Sky.

Sky sudah memasuki ruangan lalu ia masuk keruang pribadinya untuk di make up lagi.

Sky berkata,"Helena, tolong kau siapkan data-data yang ku butuhkan.... ."

"Tidak usah", potong Joe.

Sky dan Helena kaget dengan sikap Joe pada mereka berdua.

Helena berkata,"Ke ke kenapa?"

Joe berkata,"Biar aku yang urus soal data kau cukup urus perlengkapan tuan Sky dan juga jadwalnya."

Helena berkata (marah),"Memang nya kenapa kalau aku yang urus? Lagipula tuan Sky menyuruh ku."

Joe berkata (bentak),"Kau tidak usah ikut campur mengerti."

Helena memasang mata malas dan juga berdecak kesal pada Joe.

Joe pergi.

Helena berkata,"Cih,dasar tukang atur."

Sky berkata (senyum),"Sudah lah, mungkin Joe bermaksud baik untuk kita."

Helena berkata (cemberut),"Mungkin,hm... ."

Helena menyuruh Kyuhyun untuk mendandani Sky.

*****

Di Sisi lain.

Rumah nya Sky yang baru.

Yuki sedang membuang sampah di bak sampah luar bagian belakang rumah.

"Tuk", membuka bak sampah.

"Trek", meletakkan sampahnya.

Yuki bergumam,"Aku harus pulang cepat pasti anakku tak sabar ingin mendengar kabar ku."(Senyum)

Bitna berkata (mengomel dari dalam),"Hei Yuki,kau itu harus cepat bekerja bukannya jadi pemalas begitu. Membuang sampah saja butuh waktu berjam-jam. Cih,sungguh menyebalkan."

Yuki hanya termenung sendu lalu ia menghela nafas.

Yuki berkata,"Aah, aku harus bekerja jangan sampai aku di pecat kasian anak ku nanti."

Yuki membalikkan badannya.

"Hei",suara seorang gadis.

Yuki menoleh kebelakang.
Ternyata ada seorang gadis tersenyum manis padanya.

Ia menggunakan baju putih,rambut berponi, ikat dua dan ikat rambut nya bergambar bunga matahari.

Ia berkata lembut,"Bibi,boleh kah aku minta tolong padamu?"

Yuki berkata (senyum),"Ya,minta tolong apa?"

Ia berkata lembut,"Tolong ambilkan aku bola di belakang mu itu bibi."

Yuki berkata,"Bola?"

Ia berkata (menunjuk),"Itu bola nya."

Yuki menoleh plus kaget.

Yuki berkata dalam hati,"Perasaan tadi tidak ada bola tadi"(menggaruk kepalanya padahal tidak gatal)

Ia berkata (senyum),"Bi?"

Yuki berkata (sadar),"Oh iya."

Yuki mengambil bola dan memberikan pada gadis itu.

Yuki berkata (senyum),"Ini."(menyerah kannya)

Ia berkata (senyum manis),"Terima kasih bibi."(menunduk)

Yuki berkata,"Oh sama-sama,hehehe."

Gadis itu pergi dengan bolanya lalu berlari kecil seolah-olah ia bahagia.

Yuki hanya tersenyum melihat gadis tadi.

Yuki berkata,"Ah,aku jadi teringat Hyeon waktu ia masih remaja. Senyum nya begitu indah sama seperti gadis tadi."

Yuki pergi dan masuk kedalam.

"Tuk,tuk,tuk",kaki Yuki melangkah.

Yuki berkata (kaget),"Ah kau Bitna."

Bitna berkata (kasar),"Ya, kenapa? Cepat kau cuci piring sana! Jangan sampai aku yang kena akibat nya karena dirimu.Huh."

Bitna pergi dengan rasa kesal.

Yuki bergumam,"Bersabarlah Yuki,namanya juga bekerja pasti akan ada hal seperti ini. Ini demi Hyeon."

Yuki menghela nafas panjang.

Yuki pergi tiba-tiba....

Yuki melihat Bitna dihadapannya.

Yuki berkata,"Ada apa Bitna?"

Bitna hanya diam membisu.

Yuki berkata (bingung),"Bitna?"

Bitna berkata,"Hoh...(menutup mulutnya) Ini... bukan sa sa salahku Bu Bu bukan." (Matanya melotot karena kaget)

Yuki berkata,"A a Apa?"

Yuki mendekati Bitna dan itu...

Yuki kaget.

Yuki berkata,"A a Apa ini?"

Yuki menatap Bitna dengan kaget dan trauma.

Bitna berkata,"Sungguh... I i ini bukan ulahku... Hiks hiks hah.... ."(menutup mulutnya)

Bitna menangis tanpa bicara.

Bitna menatap Yuki yang sedang bingung. Apa yang terjadi?

Bitna berkata (menunjuk),"Ini semua salah mu Yuki."

Deg!
Yuki kaget.

Yuki berkata,(marah)"Apa? Salahku? I i ini bukan salahku? Kenapa kau menyalahkan aku?"

Bitna berkata,"Ti ti tidak hiks hiks ini salahmu."

Bitna pergi berlari-lari.

Yuki hanya terdiam membisu hanya bisa mengeluarkan air mata saja.

Yuki ingin pergi tapi ia tak tega meninggalkan mayat Aera sendiri an.

Tubuh Aera penuh dengan darah dan kepalanya pecah.

Yuki bingung dan hanya terduduk menatapi hal mengerikan ini.

Yuki bergumam (menangis),"A a Aku bukan pembunuh... Hiks hiks."

Bitna datang bersama Joe dan warga lainnya.

Bitna berkata (menatap tajam pada Yuki),"Lihat dialah yang membunuh Aera."

Salah satu warga berkata,"Astaga... mengerikan sekali... ."

Yuki berkata (menangis),"Tidak,aku bukan pembunuh nya. Justru aku juga tak tau kenapa Aera bisa jadi seperti ini? Hiks hiks sungguh... a Aku... tidak berbohong."

Bitna berkata (kesel),"Kau berbohong,jelas- jelas kau ada disitu sendiri an."

Yuki berkata,"Kenapa kau memutar balik fakta? Justru aku yang bertanya padamu kenapa Aera seperti ini? Kenapa kau menyalahkan ku? Hiks hiks."

Bitna berkata,"Kau berbohong Yuki... ."

"Cukup", potong Joe.

Bitna terdiam dan Yuki hanya menangis.

Sambung Joe,"Aku ingin kalian tidak ribut lagi kalau saling menyalahkan begini, bagaimana bisa tau mana yang benar dan salah? Mengerti?"

Bitna dan Yuki mengangguk.

Joe berkata,"Baguslah, tentang masalah ini biar aku yang atasi."

Bitna dan Yuki berkata,"Baik tuan."
(menunduk)

Bitna dan Yuki kembali bekerja sedangkan Joe mengurus mayat Aera.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience