alone

Horror & Thriller Series 784

"Tik,tik,tik"
Suara piring dan sendok beradu.

Ya,Sky sedang makan malam di iringi lilin yang indah di dekatnya.

Sky masih memikirkan tentang omongan kemarin.

Helen berkata,"Tuan Sky kenapa melamun?"

"Oh,tidak."kaget Sky.

Lanjutnya,"Aku hanya... bingung saja bagaimana menyiapkan diri untuk besok."(senyum)

Helen berkata,"Ah tuan Sky santai saja, lagipula setiap hari nya berjalan dengan baik."

Sky berkata,"Ya tetap saja aku melakukan yang terbaik untuk penggemar ku nanti."(senyum)

Helen berkata,"Ya tuan Sky,kau benar. Mmm... maaf tuan sepertinya saya harus menyalakan lilin di ruang ibadah."

Helen kini bangkit lalu pergi.

Sky kini sendirian.

"Tuk,trutut"

Deg!

Bunyi sesuatu.

Tentu saja Sky kaget dan juga takut.

Sky berkata (memberanikan diri),"Siapa disana?"

Hanya suara angin kencang yang menjawab.

"Dar", suara petir.

Seketika itu juga Sky langsung menutup matanya dengan ketakutan yang menghantuinya kali ini.

"Aaahhhhaaa...", hembusan sky.

"Tuk,tuk,Tuk"suara dibalik pintu dapur.

Sky berkata,"Siapa disana?"

Tak ada yang menjawab.

"Krek",Sky membuka pintunya.

Tapi tidak orang sama sekali.

Sky melangkah maju 3 langkah lalu Sky melihat kesana kemari tapi tak menemukan apa pun.

Sky berkata,"Mm... mu mu mungkin hanya orang... iseng saja."

Sky menghadap belakang.

"Bruk"

Seorang wanita jatuh dari atas mengenai dirinya serta berlumuran darah dan rambut berantakan.

Deg!!

Sky ingin teriak tapi suara Sky tersendat tak bisa teriak seketika itu juga Sky pingsan ditempat.

.....

Sky mencium benda tak asing yaitu bau rumah sakit, Sky membuka matanya perlahan-lahan.

"Ahhh...", Sky menghela nafas.

Sky berkata (lemas),"Helen... aku... di.mana?"

Helen berkata,"Tuan sedang berada di rumah sakit tadi tuan pingsan."(menggosok tangan Sky berkali-kali)

Joe berkata,(menunduk)"Maaf kan saya karena ketidak becusan saya mengurus tuan, harusnya saya memperketat penjagaan di rumah tuan."

Sky berkata (lemas),"Tak apa Joe, kau sudah melakukan yang terbaik. Oh ya,apa... benar tadi... saya lihat?"

Joe berkata (agak panik tapi tetap tenang)," i i itu bisa saya... urus tuan, masalah jadwal tuan itu serahkan pada Helen."

Helen cemberut.

Sky mengangguk pelan.

Joe berkata,"Kalau tuan masih merasa tidak sehat sebaiknya tuan istirahat saja, soal pekerjaan tuan nanti saya urus."

Sky mengangguk pelan dan ia tidur lagi.

Joe menatap Sky lalu pergi. Sedangkan Helen terus berada disisinya Sky.

.....

Dikantor polisi tempat Yuki dipenjara.

Yuki hanya duduk dan menangis sambil memeluk foto putrinya.

"Tuk, tuk, tuk",suara langkah seseorang.

Yuki terkejut saat melihat ada pak polisi menghampiri nya.

Pak polisi berkata,"Saudara Yuki anda kami bebaskan karena anda tidak bersalah dalam kasus pembunuhan terhadap Bu Aera."

Yuki terkejut dan sangat bahagia mendengar hal itu. Air mata nya kini diganti air mata kebahagiaan.

Yuki berkata,"Terima kasih tuan."(mencium tangan polisi)

Yuki pun pergi diiringi polisi.

Pak polisi berkata (menunjuk seorang nenek),"Itulah yang menolong anda nona. Tanpanya kau mungkin masih terperangkap dipenjara karena kesalahpahaman."

Yuki berkata,"Terimakasih pak,saya ingin bertemu nenek itu."(senyum)

Pak polisi berkata,"Baiklah, silahkan."

Yuki menemui nenek tersebut.

Deg!

Yuki bergumam,"Itu kan nenek yang menginginkan rumah tuan Sky."

Nenek itu tersenyum pada Yuki dan Yuki membalas senyumnya.

Nenek berkata,"Maaf kan saya karena saya kamu jadi korbannya. Tapi... untung saja kau tidak kenapa-kenapa."(senyum)

Yuki berkata,"Ini bukan salah nenek ataupun salah saya dan Bianat tapi saya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dirumahnya tuan Sky? Tapi apa ini juga sudah terjadi dan saya harus merelakan nya."(senyum)

Nenek itu ikut tersenyum.

Yuki berkata,"Oh saya lupa terima kasih nenek sudah membebaskan saya,tanpa nenek mungkin saya akan terus didalam penjara."

Nenek berkata,"sudah jadi kewajiban nenek membebaskan mu karena kau sama sekali tidak bersalah."

Yuki berkata (senyum),"Iya nek sebagai ucapan terimakasih saya. Bagaimana kita ke restoran? Saya masih ada sisa uang saya."

Nenek berkata,"Tidak usah..., simpan saja untuk anakmu ia lebih membutuhkan daripada nenek."(senyum)

Yuki berkata,"Baiklah nek kalau begitu tapi izinkan lah aku memberimu sesuatu nek."

Nenek berkata,"Baiklah tapi jangan yang mahal-mahal."(senyum)

Yuki berkata,"Tidak nek."

Yuki pergi bersama nenek tersebut membeli sebuah penyiram tanaman.

Yuki berkata,"Nenek suka bertaman kan?"

Nenek berkata,"Iya kebetulan penyiram tanaman nenek sudah rusak dan harus pakai ember saja."

Yuki berkata (senyum),"Baiklah,saya akan belikan untuk nenek."

Nenek berkata,"Hohoho terima kasih."(senyum)

Setelah membeli penyiram tanaman, mereka pun pulang kerumahnya nenek.

Rumah itu hanya kayu dan beratap daun.

Nenek berkata,"Maaf rumah nenek berantakan dan juga jelek,hehehe."

Yuki berkata,"Tak apa nek, dirumah saya juga sama berantakan dan jelek juga."(senyum)

Nenek berkata,"Hohoho,kau tunggu disini biar nenek membuat kan mu teh hangat."

Yuki berkata,"Ah,tak usah nek. Saya tidak ingin merepotkan nenek."

Nenek berkata,"Nenek sama sekali tidak kerepotan. Kau tunggu disini ya, anggap saja rumah mu sendiri."(senyum)

Yuki berkata,"Baik nek."

Yuki duduk manis dilantai sedang kan nenek di dapur membuat kan teh.

"Nananana...na."suara orang bernyanyi.

Yuki pun keluar dan melihat seorang gadis sedang berayun.

Yuki berkata,"Permisi... ."(ragu)

Gadis itu tak menoleh sedikit pun.

Yuki ingin melihat gadis itu penuh penasaran.

Tiba-tiba...

"Yuki"

Yuki menoleh ternyata nenek itu memanggil nya. Nenek itu menghampiri Yuki.

Nenek berkata,"Ada apa Yuki? Kenapa kau tidak menunggu didalam rumah saja?"

Yuki berkata,"Itu saya ingin mengobrol dengan... (Kaget) loh gadis tadi kemana? Bukannya tadi ada disini?(bingung)

Yuki terus menatap ayunan itu lalu melihat kesana kemari.

Nenek berkata,"Hahaha, sebaiknya kau jangan cari dia. Dia memang suka menghilang lebih baik kau tenang diri sambil minum teh ini."

Yuki mengangguk.

Lanjut nenek,"Lagipula kamu baru saja keluar dari penjara tidak kau banyak pikiran sementara."(senyum)

Yuki berkata,"Nenek benar, sebaiknya saya istirahat sebentar. Oh ya nek,besok saya pergi dari sini sebelum itu saya harus menunggu bis. Saya masih bisa menghabiskan waktu bersama nenek."(senyum)

Nenek berkata (senyum),"Nenek senang kau disini Yuki. (Senyumnya luntur diganti cemas) Tapi... apa kau yakin Yuki akan pergi dari sini? Apa kau tidak mencemaskan tuan Sky?"(sedih)

Yuki berkata (senyum),"Nenek tenang saja tuan Sky mempunyai banyak orang yang yang menjaganya dengan baik. Jadi tak usah kwatir.(sedih) Lagipula... tuan Sky sudah mengusir saja dan parahnya ia membenci saya karena tuduhan itu."(senyum terpaksa)

Nenek berkata,"Sebaiknya kau jangan pergi Yuki,suatu saat tuan Sky sangat membutuhkan mu kehadiran mu. Jadi tetaplah disini demi tuan Sky,dia sama sekali tidak bersalah hanya kau yang akan membantu nya suatu saat."(senyum)

Yuki berkata,"Saya? Memang nya saya membantu apa? Lagipula saya tidak punya apa-apa. Memang nya apa yang saya bantu untuk tuan Sky?"

Nenek berkata,"Saya juga tidak tau apa yang dibutuhkan Sky nanti tapi kau tetap lah disini dia pasti mencarimu."(senyum)

Yuki berkata,"Baiklah nek,saya... akan menunggu."(senyum)

Yuki dan nenek pergi kerumah nenek itu.

Sementara di ayunan.

"Ret,ret,ret"suara bunyi ayunan bergerak sendiri.

"Hahhhhhah",suara yang mengerikan.

Di ayunan dekat pohon beringin tua.

........

Sky sedang berada pulang menuju rumahnya.

Helen berkata,"Tuan istirahat saja dirumah dan ingat rutin minum obat ya."(senyum)

Sky berkata,"Hahahaha,iya Helen."

Tiba-tiba didepan mereka....

Penuh dengan warga berkumpul ditengah jalan,tentu saja menghalangi jalan mobil sky.

Sopir memencet klakson,"Tit... tit Tit Tit...... ."

Mereka tak peduli malah mereka marah pada Sky.

Salah satu ibu berkata,"Hei hentikan klakson mu, kau tidak liat ada mayat."

Deg!

Sky bergumam,"Mayat!"

Sky dengan cepat menghampiri mereka tapi Helen mencegahnya.

Helen berkata,"Hei,tuan mau kemana?"

Sky berkata,"Aku ingin melihat mayat itu."

Helen berkata,"Tapi tuan Sky kan baru sembuh."

Sky tidak perduli dengan Helen ia malah terus pergi dan memecahkan rasa penasaran nya itu.

Ia pergi kerumunan itu dan Helen mengikutinya setelah ia melihat nya...

Deg!

Seorang gadis bergaun putih atau gaun pengantin tubuhnya itu kepalanya pecah sampai isi kepalanya hampir keluar, tangannya penggal dan berada dibawa ban mobil,matanya terbelalak, dan mulutnya penuh dengan darah. Sedangkan pria berpakaian pengantin juga pakaian ternoda oleh darah, telinga nya keluar darah dan juga matanya,dan lehernya bengkok kekanan.

Tentu Sky kaget dengan orang itu. Sepertinya...

Sky bergumam,"Orang itu... ."

Mata Sky tidak bisa berkedip dan ternganga melihat itu.

Helen berkata,"Ada apa tuan Sky? Kenapa anda kaget sekali melihat korban itu? Apa tuan Sky kenal dengan mereka?"

Sky berkata (menatap korban),"Aku memang tidak akrab dengan wanita itu tapi... ku kenal dia. Bukankah ia orang yang sama membentak orang tuanya untuk menikah?"

Helen berkata,"Maksud tuan ini adalah sebuah karma?"

Sky berkata,"Bukan itu yang ku maksud tapi... apa ini ada hubungannya dengan pembicaraan warga kemarin?"(bingung)

Helen berkata,"Pembicaraan warga?"

"Wiuuu... Wiu..." Suara mobil polisi.

Polisi langsung menangani kasus itu. Sky pun kembali ke mobilnya dan juga Helen, mereka pulang.

"Sepertinya ia bosan hidup sampai-sampai memberanikan diri nikah disini?"

Kata-kata itu selalu menggema dipikiran Sky.

Hati sky berkata,"Apa kejadian tadi ada hubungannya dengan kata-kata itu? Hemhh... Kenapa aku merasa ada firasat buruk mengenai kejadian tadi? Ku merasa seolah-olah aku ikut terlibat, ada apa ini?"

Joe menatap Sky dengan aneh.

Joe berkata,"Tuan Sky?"

"Hah!",kaget Sky.

Joe berkata,"Tuan Sky kenapa melamun? Apa... ada masalah ya?"

Sky berkata,"Hahaha, tidak ada Joe. Ku hanya takut saja melihat mayat tadi. Hehehe."
(Boong)

Joe berkata,"Benar kah? Kalau begitu tuan lupa kan saja kejadian tadi tidak baik tuan sky memikirkan itu semua nanti tuan bisa sakit."(senyum)

Sky berkata,"Hehehe,baik Joe."(senyum manis)

Akhirnya Sky sampai dirumahnya,para pelayan dengan cepat mengambil barang-barang Sky.

Joe berkata,"Tuan sky istirahat saja dikamar. (Menatap Helen) Helen ini tanggung jawab mu,aku ingin pergi sebentar ada yang harus aku lakukan mengenai berkas dan lainnya."

Helen berkata,"Biar kau tidak memerintahkan ku,aku bisa melakukan nya sendiri tanpa perintah mu."(sinis)

Joe berkata,"Hmz terserah kau saja."(memutar mata malas)

Joe pergi dengan mobil satunya, Sky dan Helen pergi menuju kamar Sky.

Helen berkata (marah),"Aku sangat kesel dengan dia itu jutek dan juga pemarah. Dan juga... suka memerintah orang Hmz aku sangat kesel."(cemberut)

Sky tertawa kecil.

Sky berkata,"Sudah Helen,kau tidak tau Joe saja memang dari dulu sifatnya seperti itu tapi ia masih punya sisi yang baik ko."(senyum)

Helen berkata,"Baik apanya? Dia itu sangat kasar dengan orang-orang, jangan kan aku dengan orang tua saja dia seperti itu."

Sky berkata,"Sudah lah Helen, benci bisa berubah jadi Cinta Helen.Hehehe."

Kedua pipi Helen merah tapi tetap memasang wajah marah.

Helen berkata,"Hohoho tuan Sky ini apa-apa an sih? Aku sama sekali tidak cocok dengan nya."(cemberut)

Sky tertawa kecil.

Sampai dikamar.

Helen berkata,"Tuan sky berbaring saja dikasurmu biar aku yang akan siapkan obat untuk mu."(senyum)

Sky berkata,"Terima kasih Helen."(senyum)

Helen mengangguk kecil.

Helen pergi keluar dan Sky mengambil selimut lalu tidur.

Jam 24.08

"Tuk... tuk tuk tuk."

Sky terus tidur dan tak peduli dengan suara itu.

"Tuk. Tuk tuk tuk... Prak. Tuk prak."suara sandal.

Sky akhirnya membuka matanya.

Sky berkata,"Hmmh,siapa sih mengganggu aku tidur dari tadi."(mengusap matanya)

"Hu'ammm",uapan sky.

Sky bangkit dari tempat tidur nya,ia menarik tirai jendela.

Sky mengusap matanya agar terlihat jelas.

Deg!

Sky berkata,"Kok ada orang main intingan tengah malam gini sih? Mana cewe lagi, memangnya orang tuanya tidak marah malam-malam begini belum pulang? Hm, aku harus menemui nya."

Sky turun kebawah menemui gadis itu.

Sesampai diruang tamu dan berada menuruni anak tangga... Sky merasakan hawa yang aneh yaitu merinding.

Sky menengguk air ludahnya.

Sky menghela nafas.

Sky berkata,"Uh, seperti nya ku... tidur saja. (Melihat kesana kemari) Ya tidur saja." (Canggung)

"Tuk tuk tuk prak."suara sandal lagi.

Sky berkata,"Tidak,ku harus menemui gadis itu."

Sky dengan cepat menuju pintu.

"Brak", membuka pintu.

Sky berkata,(marah)"Hei kau ini...!

"Brush...",angin lewat.

Deg!

Mata Sky tak bisa berkedip dan ia diam membisu.

Sky berkata (bingung),"Perasaan tadi... ia disini? Sedang main? Lalu... dia... ."

Sky mulai keringat dingin dan tubuhnya langsung gemetar.

Sky berkata,"Hahaha mungkin... ku salah liat tadi."(garuk-garuk kepalanya)

Sky ingin membalik tiba-tiba...

"Aaaa...",kaget Sky menutup matanya.

"Tuan Sky"suara gadis.

Sky mengenal suara itu,ia membuka matanya.

Sky berkata,"Oh kau rupanya Helen, untung saja jantung ku tidak copot."

Helen berkata,"Memang tuan Sky kenapa? Sampai pucat begitu?"

Sky berkata,"Tadi kulihat ada seorang gadis pake baju putih main intingan disini, kau ini Helen! Kenapa main intingan tengah malam? Kau bisa saja kan main siang."(marah)

Helen berkata (bingung),"Hah? intingan? Saya tidak main intingan tuan sky?"

Sky berkata,"Hehehe kau ini bohong ya? Masa aku bilang hantu yang main? Yang benar saja?"

Sky tertawa kecil.

Helen berkata,"Sungguh tuan,saya tidak bohong. Sudahlah tuan sky jangan Bu Bu buat saya... ta ta takut.... ."(mau menangis)

Sky berkata,"Kau sungguh-sungguh Helen?"(bingung)

Helen berkata,"Iya tuan sky,mana ada saya berbohong. Tuan juga bilang menggunakan baju putih,lah saya menggunakan baju kuning."

Sky menatapi Helen dengan melotot dan kaget.

Helen berkata,"Sudahlah,saya ingin mengambil sesuatu dulu didalam. Tuan Sky cepat lah masuk,diluar cuacanya dingin."

Sky masih terdiam membisu.

Sky bergumam,"Kalau itu bukan Helen lalu... siapa?"

Sky langsung merinding dan ketakutan sekali.

Sky menoleh ke belakang.

Deg!

"Hi Hi Hideko!"kaget Sky.

Sky berkata (takut),"Hi Hi Hideko ke ke kenapa kau a a Ada disini? Ka ka kau tadi main... intingan ya?"

"Ya....",Kata Hideko merinding.

Sky berkata,(tertawa paksa)"Hahaha kau ini mengagetkan aku saja. Kau tidak... pulang?"

Hideko hanya diam.

Hideko menggunakan baju putih, rambut sedikit berantakan,bola mata hitam pekat dan wajah pucat dingin.

Sky berkata,"Rumah mu dimana Hideko?"

Hideko menunjuk dan Sky mengikuti arah yang ia tunjukkan.

Setelah melihatnya.

"Hah,itu rumahku Hideko."kata Sky.

Lanjutnya,"Hahahaha kau ini ada-ada saja."

Hideko hanya diam saja.

"Tuan"

Sky menoleh.

Sky berkata,"Eh,Helen. Ini mau aku kenalin tetangga kita nama... (Menoleh) Hi... ."

Kaget.

Sky berkata,"Loh! Hideko mana? Bukannya tadi ada disini ya?"(bingung)

Sky melihat kesana kemari tapi tak ada.

Helen berkata,"HM, mungkin dia sudah pulang tuan?"

Sky berkata,"Ya,kau benar."

Sky masuk kedalam rumah, Helen masih diluar.

"Tuk" menginjak sesuatu.

Helen berkata,"Ah,apa ini?"

Helen melihat nya lalu mengambil nya.

Helen menatapnya dengan tajam.

"Hah!Darah!",kaget Helen.

Helen membuang kayu tadi dan kabur dengan tergesa-gesa penuh ketakutan.

Helen teriak,"Aaa... tuan... ."(lari)
"Hihihihihihi...."suara Hideko dibalik kaca jendela.

Dengan rambut panjang berantakan menutupi matanya,gaun putih bernoda darah, matanya berdarah melotot,kuku tajam, kaki dengan posisi terbalik dan gigi tajam.

"Aaaahhhhh.... da...rah.... ."

Ia melihat seorang gadis dari luar jendela menggunakan gaun pengantin dengan ekspresi ketakutan.

Hideko senyum mengerikan

"Lapar.... Mmmm.... Da...rah.... ."

Hideko Tentu saja menemui mangsanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience