Part 6 : "Pekerjaan Sampingan."

Romance Series 349

Membaca pesan terakhir dari Yong, Mia memutuskan untuk membuat panggilan padanya.

Tak lama, panggilan itu tersambung.

Pihak seberang menunggu Mia untuk mengeluarkan suara terlebih dahulu.

'Yong...'

'Apakah ada yang ingin kau bicarakan?'

'Hm... Bagaimana pekerjaanmu?' Tanya Mia memutuskan untuk basa-basi.

'Yah, tidak ada konser dan album baru untuk waktu dekat. Tapi, memiliki cukup banyak beberapa tawaran acara di beberapa tempat.' Jawab Yong dengan senang hati menjelaskan.

'Aku ingin bertanya, apakah kau mengetahui salah satu acara ajang pencarian idol... Kalau tidak salah itu disebut dengan...'The Next Best Idol'..?'
Sebuah jeda singkat karena keterkejutan dari Yong, tapi ia segera membalas, 'Tentu saja. Aku baru saja ingin mengatakan bahwa aku menerima tawaran untuk menjadi salah satu juri disana. Ada apa dengan itu, Mia? Apakah kau menyukai acara itu?'

'Itu... Salah satu dari pihak mereka menemuiku tadi pagi di tokoku dan memintaku untuk menjadi salah satu dari pembawa acara di sana. Aku sebenarnya sama sekali tak tahu bagaimana acara itu berjalan, tapi mendengar bahwa kau bahkan menerima tawaran untuk menjadi salah satu juri disana membuatku berpikir bahwa kurasa acara mereka tidak buruk.' Kemudian Mia melanjutkan. 'Aku sebenarnya akan menolak tawaran ini. Tapi tahu bahwa kau ada di sana, jadi kupikir bahwa itu adalah ide yang bagus untukku menerima tawaran itu...'

'...'

Itu adalah kebisuan dari pihak lain. Mia yang merasakan tak ada jawaban setelah sekian lama. Jadi, ia segera kembali berkata.

'Aku pikir itu adalah baik untuk kita dapat bertemu. Karena, kita sama-sama tahu bahwa kita memiliki kesibukan masing-masing. Jadi kupikir itu sangat baik karena ada kesempatan seperti ini, dimana kita dapat bertemu dan bersama lebih sering... Apakah ada yang salah dari itu?'

Merasakan ada kebingungan dan perasaan tak terlukiskan dari suara Mia, Yong segera menyahuti, 'Tidak apa, aku hanya terkejut atas apa yang kudengar. Itu adalah sebuah hal luar biasa dimana kita bisa bertemu setiap hari. Yah, walau mungkin kita jarang untuk berdampingan. Tapi... Tidak masalah, aku selalu punya solusinya..'

'Senang mendengar bahwa kau menerima diriku...'

'Santailah, oke? Aku terkejut karena tadi siang, manajerku memberitahu bahwa pihak acara akan mengundang legenda industri musik sebagai pembawa acara. Aku kira siapa, tapi aku tak menyangka itu akan menjadi dirimu.'

Mia mendengarkan dan menyetujui, 'Kurasa mereka juga sangat berlebihan menganggapku...'

'Oh? Aku kira kau akan berpikir bahwa akan ada pembawa acara lainnya. Tak menyangka kau mengganggap dirimu secara tak langsung seperti gambaran mereka.'

Mia tertawa kecil, 'Tak bisakah aku meyombongkan diriku walau hanya sekali?'

'Sayang kecilku, kau tidak perlu tampil hebat di hadapan ku... Semakin kau bergantung padaku di masa depan, aku hanya akan lebih menyukainya. Tidak perlu ada hal luar biasa...'

'Jika kau kelelahan dan putus asa, kemanakah aku harus bergantung kemudian?? Bukankah itu baik ketika kau dan aku sama-sama mengisi satu sama lain??'

'Akh, Mia, kau mengalahkan ku lagi..'

Hubungan mereka singkat, sangat singkat. Tapi, orang sekitar yang melihat hanya dapat berpikir bahwa mereka adalah pasangan yang sudah sangat lama dan saling setia.

'Sudah malam, waktu tepat untuk beristirahat. Kita bisa melanjutkan percakapan kita nanti. Tidurlah, Mia.'

'Uhm, kau juga, Yong.'

Panggilan berakhir.

Mia menatap diam layar ponselnya selama beberapa detik, lalu menghubungi nomor seseorang.

'Halo, Jace dari acara The Next Best Idol disini. Apakah ada yang bisa saya bantu?'

Itu adalah suara pria yang pagi itu berada di toko rotinya.

'Ini aku, Mia.'

'Oh?! Sungguh? Mengapa menelepon larut? Apakah ada sesuatu yang ingin dikatakan? Atau ada hal yang harus di pertimbangkan?'

'Ya... Sebelumnya, maaf mengganggu waktu anda-'

'Tidak, tidak sama sekali. Aku terbiasa bekerja malam, jadi tidak ada masalah...'

Jadi, ini yang membuatmu menjadi seperti playboy di siang hari, tapi menjadi serius ketika malam??? Pikir Mia dalam hatinya.

'Aku menyetujui tawaran bekerja disana. Jadi, bisakah kau membuat segalanya mudah untuk dimengerti dan memberikanku segala rincian acara?'

'Ooh, tentu saja~ sebenarnya, anda tidak perlu terlalu giat dalam menanggapi pekerjaan ini.'

'Aku sudah memutuskan untuk bekerja sama denganmu, jadi aku harus menghargai pekerjaanku. Mungkin aku tidak terlalu baik dalam menghidupkan suasana, tapi memastikan acara berjalan dengan semestinya adalah salah satu hal yang bisa kau serahkan padaku dengan aman. Tentu saja, aku perlu memiliki rincian keseluruhan acara ini. Jika tidak keberatan...'

'Itu tidak masalah sama sekali! Itu sebuah keberuntungan bagiku! Aku akan memberikan semua rinciannya padamu pagi nanti.'

Setelah ia selesai berbicara, sebuah notif muncul dari 'Gtalk' dimana dirinya ditambahkan sebagai anggota di grup para staff acara itu.

'Terima kasih.'

'Benar, jangan lupa untuk hadir ke studio lusa kemudian, hanya untuk membicarakan beberapa hal yang bersifat cukup rahasia...'

'Uhm, di mengerti.'

Panggilan berakhir sampai disana.

Mia kembali menghubungi seseorang.

'Halo?'

'Mein,.. Bisakah kau membantuku? Apakah kau sibuk?'

'Saudari butuh bantuan?! Aku bisa membantumu! Apa yang kau butuhkan?!'

'Itu hanya hal kecil, tapi mungkin sedikit sulit. Aku membutuhkan beberapa pakaian. Aku baru saja menerima tawaran untuk menjadi pembawa acara untuk salah satu acara...'

'Saudari berniat untuk kembali ke industri hiburan?' Samar-samar Mia dapat merasakan suara khawatir dari saudarinya itu.

'Tidak, hanya sebagai pekerjaan sampingan. Lagipula, aku memiliki alasan untuk menerima tawaran disana.'

Mien, saudari Mia, hanya bisa tertawa hambar ketika mendengar 'Pekerjaan sampingan' dari pihak seberang.

'Aku akan mengurus semuanya. Tak perlu khawatir.'

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience