Part 1: "Saling Berbicara"

Romance Series 349

Boyband BZZT! baru saja menggelar konser mini yang dimana hanya membatasi sekitar 800 kursi peminat, dan kursi itu penuh dengan berbagai perasaan suka cita dan kegembiraan. Konser hanya berdurasi kurang dari 2 jam, dimana para member hanya menyanyikan beberapa buah lagu andalan mereka dan sisanya hanya berupa game singkat atau sesi tanya-jawab para fans. Setelah konser mereka usai, para member BZZT! yang beranggotakan total 5 member, mengadakan fansign, membuat fans mereka yang dikenal dengan MINE sangat bahagia dan bersuka cita dengan sabar berbaris dan mengantri giliran mereka bertatap langsung dengan bias mereka.

Di antara barisan para kelima member, ada sebuah barisan yang paling mencolok, itu tepat pada barisan tengah, mereka sangat panjang dan bisa dikatakan sangat ramai. Memang, member yang duduk di tengah para ke empat member lainnya lebih terkenal dan populer dibanding member lainnya. Memiliki paras luar biasa tampan dan tubuh yang atletis, membuatnya digilai para fans terutama dalam kaum hawa. Ia memegang posisi Visual, main dancer, center, dan lead rapper di grupnya, juga merupakan member tertua setelah sang leader, tepatnya ia berusia 24 tahun ini. Nama aslinya adalah Kim Yong Jung, dengan nama panggungnya adalah ‘Yong’.

Tapi, sikapnya sedikit acuh dan tak peduli, sediki terlihat kasar, dimana ia dengan semaunya ingin berjumpa atau menolak fans yang ingin menemuinya. Tapi, tetap saja, para fans sama sekali tak membenci itu dan tetap menjadikannya sebagai bias favorit mereka. Terkadang, saat berbicara dengan seorang fans yang ia anggap membosankan, ia tak akan menyembunyikannya dan kadang menunjukkannya dengan cara sibuk memainkan ponsel yang berada di tangannya.

“Selanjutnya! Waktumu habis dan fans yang lain sedang menantiku, silakan mundur!” Serunya mengibaskan tangannya dengan tak sopan, tapi ia tak peduli dengan pikiran orang.

Yang muncul dihadapannya adalah seorang gadis muda sekitar berusia 19-20 tahun. Ia menatap lama pada gadis itu karena bingung dengan penampilan sederhana dan apa adanya dari gadis itu. Tidak menutupinya, banyak fans nya yang berdandan dan merogoh nilai tak main-main hanya untuk berpenampilan cantik dan menarik perhatian dirinya, tapi jujur, ia sangat jijik terhadap mereka. Tapi, gadis di hadapannya beda. Ia sangat berpakian sederhana. Wajah itu tak menarik perhatian, walau wajahnya mungil, dengan kulit mulus dan cemerlang itu akan sangat menjadi luar biasa jika dipoles berbagai riasan. Tapi, ia berani tampil polos, membuatnya tak menjadi pusat perhatian, hanya di anggap memiliki kecantikan yang polos dan murni.

Dan kalimat pertamanya lain dari yang lain, tak bisa membuat Yong tidak terperangah, “Aku iri pada anda, Yong.”

“...mengapa? apakah karena aku tampan? Berasal dari keluarga terpandang? Aku memiliki banyak fans?” Balas Yong dengan senyum liarnya.

Anehnya, gadis itu mengangguk, “Uhm, ya, itu benar. Aku iri pada semua yang anda miliki.”

“Tapi, kau tak tahu apa yang telah aku lalui. Jika kau tahu, mungkin kau akan kasihan padaku atau bertambah memujaku. Bagaimana dengan itu?” Sahut Yong menaikkan sebelah alisnya.

“Tapi, yah, sebenarnya, aku lebih iri dengan yang telah kau lalui, Yong.” Jawaban itu hanya berada di luar perkiraan Yong. “Sebenarnya, kau bisa dengan mudah mendapatkan apa yang kau inginkan. Tapi, menjadi idola seperti sekarang, kau mendapatkan semuanya dengan usahamu sendiri. Tak terhitung berapa kerasnya usahamu dan betapa giatnya semangatmu hingga menghasilkan hal yang seperti sekarang, aku iri padamu karena itu semua, Yong. Kau bisa melewati semua dan mendapatkan apa yang kau inginkan.” Jelas gadis itu jujur. “Sekarang, beritahu aku, apa kau sudah puas dengan hasil yang kau dapatkan? Apakah sudah merupakan hasil lama yang telah kau inginkan?” Kemudian ia bertanya.

“Bohong jika aku tidak mengatakan bahwa aku tidak puas. Katakan padaku, apa kau ini fans atau...?”

“...mungkin bisa di anggap keduanya.”

“Huh?”

“Setelah semua, para idol membutuhkan fans dan menghasilkan karya. Seperti seorang karyawan yang membutuhkan pekerjaan dan menghasilkan uang. Banyak yang memuja kalian dan banyak juga yang ingin menjatuhkan kalian, itu adalah hal yang wajar di dunia ini. Orang-orang banyak mengejar sesuatu untuk diri mereka sendiri. Aku sama dan kau juga, Yong. Fans membutuhkanmu sama seperti para idol yang membutuhkan para fans untuk mendengarkan dan menikmati karya mereka. Bahkan para haters atau sekedar netizen, mereka berkomentar, pada akhirnya, reaksi apapun yang diberikan, adalah merupakan kenyataan jika mereka pernah menikmati karya kalian.” Jelasnya panjang lebar.

“Oke...lalu, kenyataannya juga bahwa kau iri padaku, kan?”

“Ya.”

“Mengapa kau tak mencoba mengikuti jejakku?” Tanya Yong menatap gadis itu.

“Aku tak pintar dalam bernyanyi, dan sejak aku mengetahui kenyataan itu, aku tak pernah sekali-kali memikirkan profesi penyanyi dalam hidupku.” Jawabnya tersenyum kecil. “Tapi, berikan pendapatmu, Yong. Bagaimana jika aku membuat agensi besar dan melatih beberapa band. Di masa depan, maukah kau menilai dan mungkin membandingkan bahwa aku telah berhasil mengikuti jejakmu?” Lanjutnya mengusulkan sesuatu yang sangat besar. “Tapi, ada hal yang kubanggakan untuk dilihat, aku ahli menari. Aku rasa itu akan setara dengan dirimu, Yong.”

“Oh, sungguh?”

Gadis itu mengangguk cepat, “Yap, kau bisa melihat video kami di Wetube. Sebenarnya, aku memiliki grup dance dan menjadi center disana. Yah, kami masih baru dan tak terlalu terkenal. Tapi, jika ada waktu, kau bisa menyempatkan diri menonton penampilan kami.” Jelasnya dengan amtusias.

“Grup dance? Dan kau menjadi center disana? Berapa jumlah orang di grupmu?”

“Kami berjumlah 9 orang dan itu adalah anggota inti grup kami.”

“Oh? Ada yang lain?” Yong merasa tertarik dengan gadis di hadapannya.

“Umm, ya. Ada banyak dari kami, namun karena terlalu banyak, kami membaginya dalam beberapa unit. Tapi, tim inti yang paling sering tampil, yang lainnya hanya akan menjadi penambah ataupun sebagai latar belakang.” Angguknya. “Sebenarnya, awal mulanya, kami hanya merupakan komunitas kecil. Tapi, salah satu sahabatku memiliki banyak uang dan mengusulkan untuk membuat grup dance.” Lanjutnya membuat Yong tak bisa menahan tawa dari kata ‘banyak uang’.

“Kalau begitu, dalam waktu luangku, aku akan menyempatkan diri menonton videomu, hitung-hitung sebagai tambahan penonton.” Yong mengatakan hal yang membuat gadis itu senang bukan main. “Benar, siapakah namamu?” Lanjutnya.

“Mia...Mia Allysa Ren. Aku bukan asli orang sini.”

“Lalu, kedatanganmu ke sini?” Tanya Yong lagi.

“Itu karena Big Brother mengirimku kesini untuk bekerja.” Jawab Mia singkat.

“Apakah menari dengan grup dance mu?” Tebak Yong asal.

“Tidak, ia hanya mengirimku untuk bekerja pada sebuah toko roti. Dan untuk menari, aku tak sering melakukannya karena masing-masing dari kami memiliki kesibukan sendiri.” Jawab Mia dengan nada agak sedih. “Benar, Yong, bisakah aku berfoto denganmu? Sebagai seseorang yang berhasil membuatku iri, aku akan sangat senang dapat memiliki beberapa gambar denganmu.” Lanjutnya mengalihkan topik.

“Oh, kau sudah mau pergi?” Yong merasa bahwa Mia menyenangkan dan sedikit tak rela saat Mia sudah mau pergi. Tapi, ia dengan siap berpose dengan Mia untuk berfoto.

“Tentu saja. Yang lain sedang menunggu bagiannya. Dan aku sudah harus kembali pada aktivitasku.” Jawab Mia seadanya. “Oh, dan, sebagai seseorang yang datang menemuimu, aku juga harus memberikan sesuatu untukmu selayaknya seorang fans.” Lanjutnya memberikan sebuah gelang berwarna hitam dengan motif unik dan tak pernah dilihat oleh Yong sebelumnya. “Ini adalah hal yang kubuat dari karya tanganku, jadi tolong terima walau itu sedikit tak rapi dan terlihat sangat membosankan.” Ungkapnya hanya dibalas oleh senyum misteri Yong. “Lalu, kalau begitu, aku pamit pergi!” Akhirnya segera beranjak pergi tanpa menyadari bahwa ponsel yang ia pakai untuk mengambil gambarnya dengan Yong tertinggal dan dalam diam, Yong memasukkan ponselnya ke dalam jaketnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience