Part 3: "Dia yang Tak Terduga."

Romance Series 349

Suasana canggung itu tak sebentar, tapi tak bertahan lama karena Yong segera bersuara, "Sebenarnya, aku berniat mengundangmu untuk makan malam bersama. Apakah kau keberatan, Mia?"

"Makan malam?"

Bangkit berdiri dan menarik tangan Mia untuk mengikuti. "Silahkan duduk." Ucapnya mengarahkan Mia ke salah satu kursi. Lalu, ia duduk sendiri di seberang Mia.
Dihadapan Mia adalah hidangan yang menyilaukan mata. Banyak hidangan mewah dengan nuansa romantis disana. Yang bahkan membuat mata Mia berkilau dan merasa lapar walaupun kenyataan bahwa sebelum kesini ia sudah makan dan dalam keadaan cukup penuh.

Melihat reaksi Mia, Yong merasa itu menggemaskan, "Kau suka itu? Cobalah, aku sudah meminta koki bintang lima dari prancis untuk membuat hidangan ini."

"Bintang lima???" Kejut Mia kekanak-kanakan.

"Apa yang kau suka? Aku akan memberitahu kepala pelayan untuk membawakan itu sekarang." Lanjut Yong mulai makan dengan tenang.

"...itu..." Mia menatap Yong dengan heran. "... Mengapa kau baik padaku?" Tanyanya dengan wajah ingin tahu.

Yong memberhentikan kegiatan makannya dan berkata dengan penuh senyum nakal, "... Bagaimana reaksimu jika aku mengatakan bahwa aku menyukaimu pada pandangan pertama?"

Pernyataannya tak terduga, tapi balasan perempuan dihadapannya lebih tak terduga.

"Rasa suka untuk...???"
"Sebagai sesama jenis. Yah... Lebih dominan ke arah hal hubungan romantis."

"Kau bertanya apa reaksiku?"

"Yap. Katakan, apa itu?"

".. Apa... Maksudmu berkata begitu..." Mia menggaruk kepalanya yang tak gatal. "...kau ingin kita.. Kau dan aku... Menjadi sepasang kekasih, begitu?"

Ah, balasan itu memang tak terduga untuknya. Ia kira bahwa balasan umum seperti terkejut, atau tak mengambil pusing dan mungkin saja salah tingkah. Tapi tak disangka, yang salah tingkah sekarang bukan sang gadis tapi dirinya sendiri.

Jadi,...

Inilah yang namanya senjata makan tuan.

Tapi, sudah sampai begini. Ia, Yong tak bisa menerima kekalahan dan malu ini begitu saja.

"Oh... Apa kau baru saja melamarku menjadi kekasihmu, Mia???" Ucap Yong dengan berusaha tetap berwajah tanpa rasa malu.

"Aku? Melamarmu? Tidak mungkin. Kau akan menerimanya?" Balas Mia sama sekali tak sadar apa yang ada dipikiran rumit Yong.

"Mengapa tidak?"

"..." Mia terdiam.

"Tidak setuju?"

"Berarti... Apakah ini yang dinamakan dinner romantis dengan bulan yang indah yang dimaksud oleh novel-novel romantis itu? Seperti itu? Kita telah resmi berpacaran begitu saja? Sungguh?" Kejut Mia polos.

Yong menatap Mia dengan hening, "... Tak hanya dinner romantis. Hal yang tak pernah kau bayangkan akan ada ketika kau bersamaku."

"Apa kau baru saja berjanji?"

"... Anggaplah sesukamu." Balas Yong tersenyum misteri.

"....tapi, mengapa menyukaiku? Banyak perempuan di luar sana yang beratus kali lebih baik dariku yang bahkan dengan rela melompat ke pelukanmu tanpa kau minta. Lalu, mengapa lebih memilih orang seperti aku yang bahkan tak memiliki hal spesial?"

"Ah, sekarang, aku dengan sangat rela jika kau ingin melompat ke dalam pelukanku sekarang." Goda Yong nakal. "Mungkin, waktu yang kita habiskan tidaklah banyak. Tapi, kita bisa mencoba, bukan?"

"Yong... Kurasa,..."

"Ya?"

"Cinta mungkin kebanyakan tentang hasrat dan nafsu...."

"Mengapa berkata seperti itu dengan tiba-tiba?" Bingung Yong karena topik dengan cepat berganti.

"Tapi... Ada satu hal yang sering orang ungkapkan..."

"Apa itu?"

"Sebuah ketulusan."

"..."

"Tapi? Apakah benar bahwa ketulusan itu benar-benar ada? Yah selama ini...aku tidak terlalu mempercayai bahwa itu benar-benar ada."

"..."

"...jadi, sekilas ada sebuah pikiran terlintas di benak ku.... Apakah mungkin, dengan dirimu, aku bisa menemukan apa itu arti dari sebuah ketulusan???"

"... Mia?" Panggil Yong tak tahu harus membalas apa.

Menatap Yong dengan sendu, "Yong... Apakah kau benar-benar serius untuk memiliki hubungan denganku?"

"Tentu saja. Kita bisa menjalaninya dahulu."

Mia tersenyum, "Mari lakukan itu."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience