#Menikahi_Pria_Jelek
#FiksiUmum
#Chapter5
.
.
.
Yasmin Putri Prayoga. Seorang gadis cantik tapi memikiki tubu mungil. Usianya sekarang 20 tahun. Yasmin adalah Putri pertama dari Tuan Prayoga dari istri pertamanya. Diusia yang relatif masih sangat muda Yasmin telah menyabet gelar kedokterannya di Universitas X.
Tidak ada yang tahu, jika gadis yang terkenal bodoh dan lemah telah menyelesaikan studinya dan dia menyambung study di bidang menagemen bisnis. Gadis yang sangat dibenci oleh sang Ayah terutama Ibu tiri dan Kakak tiri Yasmin.
"Dari mana saja kamu?" tegur suara berat penuh ancaman.
Yasmin meneguk ludahnya susah payah. Lalu dia berbalik dan menghadap sang Ayah yang memanggilnya.
"I-iya Yah, maaf Yasmin tadi jalan sama Hera dan Frans, tapi k-karena Ayah telfon, jadi Yasmin buruan pulang," jawab Yasmin sedikit terbata kepada sang Ayah yang menatapnya datar.
"Hmm, sebentar malam kita akan menemui calon suamimu," ucap tuan Prayoga final dan berlalu begitu saja tanpa menatap sang putri.
"T-tapi, Yasmin enggak mau nikah," jelas Yasmin. Namun, tidak ada sahutan. Rama seakan tuli akan pernyataan Yasmin.
"Tanpa aku mengotori tanganku, akhirnya kau keluar juga dari rumah ini, hahaha ... asal kau tahu calon suamimu itu adalah pria jelek. Wanita aneh hanya untuk pria jelek hahaha dan oh, jangan lupa datang ke pernikahan Elis satu bulan lagi bersama Marcel," ujar Ibu tiri Yasmin 'Laras'.
Setelah itu Laras berlalu dari hadapan Yasmin mengikuti sang suami.
"Hufft, apa sabarku hanya ini balasanya Ya Allah," guman Yasmin dalam hati. Ia berlari ke lantai dua dengan berurai air mata.
Rama tega menumbalkan putrinya sendiri hanya demi kekuasaan. Apakah dia pantas disebut sebagai seorang Ayah?.
Bruk!
Yasmin melemparkan tasnya sembarangan. Lalu, naik ke atas rajang quing zesenya.
"Bunda Yasmin lelah, Yasmin tidak tahan lagi dengan sikap Ayah. Apakah Yasmin harus beneran nikah sama pria yang Yasmin sendiri tidak tahu bagaimana rupanya," guman Yasmin lirih sambil mengusap permukaan bingkai foto yang memperlihatkan potretnya dengan sang Ibu.
"Apa aku harus kabur? Toh aku punya apartemen sendiri, tapi kalau aku kabur pasti Bunda akan sedih," guman Yasmin bimbang.
"Kalau memang dia jelek, biarlah yang penting tidak jahat seperti mereka. Sudah cukup Yasmin sudah lelah," lirih Yasmin kembali menatap bingkai itu lamat-lamat.
Di potret itu menampilkan sang Bunda tersenyum hangat, tapi sekarang senyum hangat itu telah hilang. Mentari telah pergi yang meyisahkan awan gelap direlung hati Yasmin.
Tak berselang lama, terdengar dengkuran halus yang menandakan Yasmin telah pergi kealam mimpi yang indah.
* * *
Di sebuah rumah nan megah. Terlihat sebuah keluarga sedang berbincang dengan serius.
"Mah, Adit capek mah udah banyak dokter yang Adit datangi, tapi hasilnya sama saja. Adit tetap duduk di kursi yang memuakkan ini," ujar seorang pria yang nenyebut namanya Adit.
"Kali ini percaya sama Mamah, kamu akan sembuh," ucap Lalita meyakinkan.
"Terserah mamah, Adit mau keluar jalan-jalan bareng supir Adit," kata Adit kemudian berlalu.
"Iya Sayang, pertemuannya diundur dulu ya!" teriak Lalita sedikit kecan karena Adit sudah jauh dari pandangannya.
'Kamu pasti sembuh Dit, karena dia yang akan mengobatimu,' lirih Lalita hampir tdak ada yang mendegar ucapannya.
.
.
.
Hy² ada yg kangen author enggak???
Ehh, ada yang tahu siapa yang bakal ngobatin Adit? Kalau ada koment?! Hihi.
Salam manis ??dri author aneh bin ajaib ??
Share this novel