#Menikahi_Pria_Jelek.
#FiksiUmum
#Chapter3
Sinar matahari tanpa malu menerobos masuk melalui kuseng - kuseng jendelah. Mengusik seorang dara jelita dari tidurnya.
Gadis itu terbangun dengan penampilan yang sangat kacau mata sembab, rambut acak - acakan dan jejak air mata yang sudah mengering di pipi gadis itu.
Ketika sang gadis yang tak bukan adalah Yasmin hendak beranjak dari peraduanya. Tiba - tiba pintu kamar bercat putih itu dibuka dengan kasar. Sosok pria dan wanita paru baya menatapnya dengan tatapan yang berbeda. Satu menatap dengan tatapan garang dan satu menatapnya dengan tatapan sinis merendahkan.
"A-ada apa, Yah?" tanya Yasmin terbata.
Tanpa banyak bicara Rama Ayah Yasmin langsung menghampiri Yasmin dan menamparnya.
Perihhh!
Kata itulah yang daoat mengungkapkan betapa sakitnya hati gadis malang itu.
"Dasar, kamu sudah bosan hidup ya, kenapa kamu memaki Ibumu dia sudah susah paya merawatmu, kenapa kamu malah menghinanya? dasar anak tidak tau diri," marah tuan Rama dengam nafas naik turun.
"T-tidak dia yang salah, dia yang menghinaku, Yah," bela Yasmin bercucuran air mata. Efek dari tamparan itu dan rasa sakit didadanya. Bagai ada bongkahan es yang menguyur dadanya sangat perihhh!.
"A-a--ku tau kamu tidak menyukaiku, tapi aku adalah ibumu," kata Laras dengan isakan yang dibuat-buat di depan sang suami supaya Yasmin makin disalahkan.
'Mampus kamu, makanya jangan main-main denganku.'
"Kamu dengar, dia sudah terlalu baik padamu. Kenapa kamu masih menbencinya," teriak Rama pada Yasmin.
"Terus mau Ayaj apa? Mau aku sujud di kakinya? Yang benar saja Yasmin enggak punya Ibu, tapi Yasmin hanya punya Bunda," ujar Yasmim dingin.
Plak!
Satu tamparan kini mendarat lagi dipipi Yasmin. Air mata tak bisa terbendung lagi di pipi gadis cantik itu.
"Hiks, kenapa Ayah tega sama Yasmin, kenapa Yah? Apa Ayah tidak pernah menyayangi Yasmin? Yasmin juga mau seperi Kak Elis yang disayangi dan dijaga seperti permata. Apa Yasmin hanya anak pembawa sial yang dilahirkan oleh Bunda? Ingat Yah, Yasmin juga darah danging Ayah, hanya karena orang asing Ayah jadi membenci Yasmin. Yah, Yasmin capek cari perhatian Ayah dan apa yang Yasmim dapat hanya hinaan dan bentakan Yasmin tau Yasmin enggak secanti Kak Elis tau sepintar dia Yasmin enggak bisa seperti Kak Elis dan enggak akan pernah. Karena Yasmin bukan jalan," tutur Yasmin dengan penuh penekanan disetiap katanya. Dia sudah tidak tahan danenumpahkan semua kekesalan yang selama iniembelenggu hidup Yasmin.
Rama terdiam akan ucapan Yasmin. Dia seperti ditampar keras akan kenyataan yang sangat menyedihkan. Apa anaknya sekotor itu sehingga dia sangat membencinya dan hanya Elis yang dia perhatikan sedangkan Elis hanya anak tirinya.
"Argggh, diam kamu, jangan keluar dari kamar ini. Besok Papah mau kamu nikah sama anak rekan bisnis Papah tidak ada banatahan atau penolakan," geram tuan Rama frustasi.
"Kalau Ayah ingin menendang Yasmin tidak usah menjodohkan Yasmin demi keuntungan Ayah. Cukup mengusir Yasmin, maka Yasmin akan pergi," sahut Yasmin miris akan hidupnya.
"Berani kamu melangkah, terimah akibatnya," ancam tuan Rama memperingati.
Setelah itu, dia pun keluar dengan perasaan campur aduk.
"Kasihan, saya udah enggak mau ganggu kamu. Karena sebentar lagi kamu akan pergi dari rumah ini, sampai jumpa Yasmin bodoh, hahah!" ejek ibu tiri Yasmin diringi tawa jahatnya.
Selepas mereka pergi Yasmin langsung merosot ke lantai dingin itu dan meratapi nasibnya, tapi syukur dia sudah akan keluar dari sini biar saja dia menderita asalkan sudah tidak melihat mereka Ayah terutama.
Lama berdiam Yasmin tersadar jika dia ada kuliah pagi hari ini. Yasmin bergegas pergi mandi dan bersiap.
Masalah pernikahan itu. Nanti dia pikirkan belakangan. Terserah dia mau menikah dengan siapa. Yasmin sudah pasrah.
~~Next~~
Kira-kira siapa hayooo calon suami Yasmin ada yang bisa tebak?
Tunggu di cahpter berikutnya ya.
Salam manis dari author gaje nan imut wkwkwk. ????
Share this novel