Episode 4 - Pindah (3)

Drama Series 747

Setelah bel istirahat berbunyi, tidak bebrapa lama Nadia datang dengan berjalan lunglai menuju kedalam kelasnya. Dia tampak kelelahan ,dia memakai seragam olahraganya kerena takut nanti seragam sekolahnya kotor.

Setelah dia tertangkap basah karena datang terlambat kesekolah, kemdian Nadia dihukum untuk membersihkan taman lalu menyirami tanaman, dan setelah selesai dia juga harus mengikuti pelajaran seperti hari biasanya.

Langkah kakinya seolah - olah menandakan kalau dia sudah sangat malas belajar.

Setelah sampai didalam kelasnya, Nadia langsung duduk dan menjatuhkan kepalanya dimeja.

"Hei! Kemana saja kau?"

Tanya teman sebangkunya yang kaget melihat dirinya.

"Sarah...sss... diam. Aku lagi capek pliss"

Nadia menutupi wajahnya dengan lengannya ,kemudian dia melanjutkan tidurnya.

Melihat tingkah laku temannya yang aneh, memang aneh karena mereka sudah berteman sejak SMP. Sarah menunjukan hp barunya merk terkini dan berharga mahal.

"Nadia. Lihat woi... Ini hp baru gue... Yang gue beli pake uang gue sendiri. Tidak sia - sia bekerja paruh waktu"

"Yayaya.."

"Kamu tahu tidak?"

"Tidak"

"Tadi pagi ada murid pindahan baru loh. Dia itu anaknya gantengA banget, keren ,tinggi dan..."

"Aku capek..."

Nadia melihat wajah temannya, yaitu Sarah yang saat ini sedang memasang muka bete karna dicuekin temennya.

Melihat hal itu. Nadia tersenyum imut lalu mencubit pipi Sarah sembari berkata

"Maaf ... Maaaaf.."

Nada imut tersebut membuat Sarah balik mencubit pipi Nadia.

"Ayo kekantin.."

"Ayo..."

***

Semua penghuni kantin menjadi ternganga melihat satu sosok seseorang yang asing datang. Meski mengenakan seragam SMA tapi belum ada yang tahu tentangnya.

Dia membuat anak - anak berhenti melakukan kegiatannya seperti yang sedang mengunyah berhenti mengunyah, yang lagi minum, minumannya tumpah tapi tidak sadar.

"Oh my good... Tampan"

"Artis kah.."

"Kakak..ganteng banget"

Para perempuan yang berada di kantin menjadi menggila. Mereka berkerumunan mendekati laki - laki tersebut.

Setelah mengambil makanan ,Arta duduk dimeja kantin. Ketika dia sedang menghabiskan makanannya ada laki - laki yang datang menghampirinya.

Kemudia laki - laki itu duduk didepan Arta.

"Hei! Brooo... Aku mendekatimu bukan karena kamu tampan tapi karna kamu..."

"Hmm?"

"Karna kamu mirip dengan temanku.."

"Aku?"

Tanya Arta lalu menatap wajah laki - laki yang bertanya kepadanya.

"Yah.. Temanku itu rada - rada aneh, konyol, baik keren tapi saayaang dia tidak punya pacar.."

"Aneh? Apa katamu.. Hei! Deni ini aku, ini aku Arta Hidayat"

Laki - laki yang dipanggil Deni tersebut tersedak makanan dan menatap wajah Arta begitu lama kemudian

"HAH!"

***

"Ibu, pulang dulu biar aku yang jaga"

"Tak usah kamu kan habis ngajar disekolah baru mu pasti kamu kan capek, tak usalah biar ibu aja"

"Tapi bu, aku udah ngajar tiga hari. Jadi biar aku yang jaga toko"

Ibu tersebut memberikan air minum kepada putrinya yang habis pulang dari kerjaanya. Dia menatap putrinya yang sedang minum sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu biar kita berdua yang jaga ya"

Ucap ibu dengan penuh kehangatan diikuti putrinya tersenyum.

Mereka berdua berjaga toko kecil milik keluarganya yang berada disamping rumahnya. Toko itu tutup sekitar jam 12 malam. Tapi sekitar jam 10 anaknya pulang duluan.

Setelah malam berlalu , munculah matahari dari timur sebagai pertanda untuk memulai aktivitas yang labih baik dari pada hari kemarin.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience