Episode 2 - Pindah (1)

Drama Series 747

Pria tersebut mondar - mandir di depan anak ,sepertinya ia tampak kesal. Sedangkan anaknya hanya tertunduk dan tidak berbicara apapun ,hanya kesunyianlah yang menjadi hal ketiga diantara mereka berdua.

Ruangan yang cukup besar itu seperti kosong tidak terdengar apa - apa.

"Apa kamu mau mencoba bikin malu ayah. Hah? Atau apa yang ayah belikan masih kurang padamu ?"

Anak tersebut masih diam tidak menjawab pertanyaan dari ayahnya.

"Apa kau......"

Kring... Kring... Kring...

***

Pukul 20.00 malam dengan cuaca yang begitu dingin.

Arta membawa barang - barangnya kemudian masih kedalam mobil mewah tersebut. Wajahnya tidak memiliki ekspresi sama sekali didepan ayahnya.

Mobil hitam tersebut berjalan meninggalkan rumah mewah bak istana itu.

"Tinggalah dengan ibu sampai kamu lulus SMA"

Ucap ayahnya sambil mengemudi kan mobilnya.

Anak itu masih saja diam.

Mobil itu melaju dengan cepat melewati jalan kota yang sangat ramai, banyak sekali kendaraan berlalu lalang.

Kemudian hujan turun sangat deras membasahi jalanan tapi itu hanya beberapa menit saja , meski walau hanya beberapa menit hujanya turun itu sudah terlihat membasahi kota.

Mengarah ke rumah berwarna putih memiliki dua lantai serta halaman yang luas, mobilnya kemudia berhenti tepat didepan gerbang rumah tersebut.

Didepan gerbang sudah ada wanita sudah menunggunya dari tadi mungkin wanita itu sudah menunggunya ketika sebelum hujan dan ketika hujan dia kembali kerumahnya dan saat hujannya reda dia kembali lagi.

Wanita itu menyambut mereka dengan senyuman yang sangat hangat ,walau cuacanya dingin tapi senyumnya begitu hangat senyuman dari wanita yang sangat tidak tidak asing bagi Arta.

Arta turun sambil membawa koper kemudian menemui wanita tersebut.

"Ibu..."

"Bagaimana keadaan mu huh? Apa kau baik - baik saja hah?"

Jawab wanita yang tadi Arta panggil dengan sebutan ibu.

"Ya"

Kemudian diikuti ayahnya turu dari mobil lalu berkata

"Besok aku akan mengantarmu berangkat sekeloh untuk pertama kali .."

Setelah mengatakan hal itu dia kembali kedalam mobilnya kemudia pergi lagi.

"Ayo masuk..."

Ajak ibunya.

***

"Apa kamu yakin nak, kamu mau disini? Nanti ayahmu kesepian?"

"Lagian dirumah kan sudah ada Arga yang menemaninya. Dan juga ayah hanya terlalu sibuk dengan kerjaannya"

Mereka duduk dikamar yang nantinya akan menjadi kamar milik Arta.

"Baiklah kalau begitu. Kamu pasti capek kan? Ayo tidur besok kamu mulai sekolah, kalau betuh sesuatu tinggal ibu saja ya"

Arta menatap ibunya yang berjalan keluar dari kamar.

"Ya, trima kasih bu"

Ibu menatap Arta lalu senyum.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience