Episode 5 - Jagoan (1)

Drama Series 747

Arta berjalan menuju ke kantin ditemani Deni yang berjalan dipinggirnya.

Seperti biasanya saat sedang istirahat pasti kantin selalu ramai. Setelah Arta mengambil makanan yang dia pesan kemudian dia duduk kursi diikuti Deni yang duduk disampingnya.

"Kau memesan itu lagi?" ucap Arta

"Kau tau lah.. Aku kan suka mie ayam" balas Deni tanpa menatap orang yang berbicara kepadanya.

"Baiklah besok aku akan mencobanya"

Brakk!!

Suara keras yang membuat seluruh penghuni kantin kaget.

Dua buah gelas es teh tumpah milik Deni dan Arta.

Mereka menjadi soroton mata setelah terdengar bunyi kaki seseorang yang menendang meja hingga menjatuhkan es teh tetapi, untungnya gelas tidak jatuh.

"Minggir ini tempatku" kata laki - laki yang menendang meja tersebut.

"Arta ayo pergi.. " ucap deni meninggalkan tempat tersebut sambil membawa mienya.

"Apa kau yang membuat meja itu?" ucap Arta sambil berdiri lalu menatap laki - laki tersebut.

Deni berusah menarik tangan Arta untuk mengajaknya pergi, Deni tidak mau urusan ini menjadi tambah ribet dan juga Arta tidak tahu siapa anak yang dia tatap saat ini.

"Kau berani menjawab hah?"

"Apa menurutmu aku takut hah? Apa gertakanmu akan membuatku takut hah?"

Arta mengatakan itu sambil menahan tawanya.

"Kau ini ..."

Laki - laki tersebut mencengkram kerah baju milik Arta kemudian dia menatap matanya lebih dekat dan mengatakan

"Apa kau tidak tahu siapa aku hah?"

Arta hanya diam, dia juga membalas tatapan mata dari laki - laki tersebut. Arta tidak memperdulikan suasana disikitarnya dia hanya fokus kepada seseorang yang ada didepannya.

Arta menarik kerah baju laki - laki tersebut, sehingga membuat Keadaan semakin mencengangkan. Seluruh siswsa yang menonton bersorak, bahkan ada yang merekam kejadian tersebut.

***

Nadia berjalan keluar dari UKS, dia mengeluarkan nafas dari mulutnya sambil mengerutu.

"Aku lapar..."

Dia berjalan menuju kelasnya.
"Oh my god! Oh my god! Nadia! Nadia ! Nadia!"

Cewek yang berlarian dari ujung koridora, Sarah. Berlarian seperti orang gila. Dia berteriak setelah melihat temannya yang sedang berjalan ,Nadia.

Mereka berdua hampir bertabrakan gara - gara saking kencang larinya Sarah. Setelah berhenti mendadaj didepan Nadia, Sarah ngos - ngosan.

"Ada... Huff...Ada .."

"Hmm?"

Nadia tampak kebingungan menanggapi kata - kata Sarah yang kurang jelas.

"Ada berita menghebohkan dikantin! Ayo cepar kesana! Katanya Anak direktur sekolah ini mau berantem dengan Arta!"

"Arta?"

"Anak pindahan kemarin lalu...ayo cepat!"

***

"Yah.. Aku tidak tahu, bisa kau beritahu aku siapa dirimu"

Tatapan Arta tidak goyah sama sekali, dia terus menatapnya.

"Maaf.. Maaf ... Kami yang salah jadi tolong biarkan kami pergi"

Ucap Deni yang tampak gugup itu, dia berusaha menenangkan seseorang yang sedang menatap Arta.

"Hei... Jangan alihkan pandanganmu"

Ucap Arta membuat orang tersebut marah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience