" Amacam, suprise tadi? Ok? " tanya Tengku Afiq.
" Gila tak ok? Ok sangat. Sayang, thank you tau. Awak ni, saya tak pernah dapat suprise macam tu " jawab Tengku Haniez.
" Alah. Takde apelah " kata Tengku Afiq.
" And the very suprising is Afief! Dari mana dia dapat hadiah tu untuk bagi saya? " tanya Tengku Haniez.
" Sebenarnya saya yang bagi " jawab Tengku Afiq.
" Laa. Tapi kan, saya pun tak ingat hari ni birthday saya tau " ujar Tengku Haniez.
" Hurh. Tulah awak. Asyik flight jee. Birthday sendiri pun lupa " balas Tengku Afiq.
" Ishh! Awak ni " kata Tengku Haniez sambil mencubit lengan Tengku Afiq.
" Hahahah " Tengku Afiq ketawa.
" Ish, ketawa pulak. Jangan ketawa kuat kuat. Nanti Afief bangun " ujar Tengku Haniez.
" Yelah " balas Tengku Afiq
*** Laki Aku Yang Kau Sibuk Pahal! ***
" Eh abang! " tiba tiba Tengku Ainnul memanggil Tengku Izzat.
" Eh! Ishh. Sayang ni, buat terkejut orang je " marah Tengku Izzat.
" Sorry, sorry " ucap Tengku Ainnul.
" Takpe, ha nak apa? " jawab Tengku Izzat.
" Kita singgah rumah Haniez sekejap boleh tak? " Tengku Ainnul meminta izin.
" Nak buat apa? " tanya Tengku Izzat.
" Harini birthday dia. Nak bagi hadiah tu " jawab Tengku Ainnul.
" Ouh. Hadiah tu untuk dia? " tanya Tengku Izzat.
" Haah " jawab Tengku Ainnul.
" Habistu, kenapa dari tadi tak bagitahu awal awal? " soal Tengku Izzat.
" Bukan tak nak bagitahu, terlupa abang oi " jawab Tengku Ainnul.
" Yelah sayang " balas Tengku Izzat. Dia membelok masuk ke simpang taman rumah Tengku Afiq dan Tengku Haniez. Dia memberhentikan kereta dan memarkir di dalam garaj rumah Tengku Afiq.
" Assalamualaikum " Tengku Ainnul.
" Waalaikumussalam. Eh! Ainnul! Izzat! " jawab Tengku Haniez sambil menyalam Tengku Ainnul .
" Eh? Korang dari mana ni? " tanya Tengku Izzat sambil bersalaman dengan Tengku Afiq.
" Baru dari rumah papa aku " jawab Tengku Afiq.
"Ouh. Haniez nak cakap sikit ni " kata Tengku Ainnul.
" Nak cakap sikit ke banyak ke, masuk dalam rumah dulu. Jom " ujar Tengku Haniez.
" Ok " jawab Tengku Ainnul dan Tengku Afiq. " Ha jemput masuk. Duduklah dulu. Aku gi dapur, buat air jap " kata Tengku Haniez.
" Meh meh. Aku tolong " jawab Tengku Ainnul lalu berlari mengikut Tengku Haniez ke dapur.
" Ha nak cakap apa? " tanya Tengku Afiq.
" Jap jap. Aku nak tanya dulu " kata Tengku Izzat.
" Tanyalah " jawab Tengku Afiq.
" Mana Afief? " tanya Tengku Izzat.
" Ya Allah! Afief dalam kereta! Tengah tidur! Kejap aku pergi angkat dia naik atas jap " jawab Tengku Afiq yang terlupa akan anaknya.
" Ishh kau ni. Pergi ambil dia " arah Tengku Izzat. Tengku Afiq meluru keluar menuju ke keretanya dan membuka pintu belakang. Dia mencempung badan Tengku Afief lalu membawanya masuk kedalam rumah.
" Sayang, awak lupa angkat Afief? " tanya Tengku Haniez yang mukanya seperti nak marah.
Kalau nak tahu, Tengku Haniez dan Tengku Ainnul ni sangat rapat suatu masa dahulu. Mereka berdua sama sama garang, sama sama comel dan sama sama baik. ( Tapi Tengku Ainnul kalau marah, memang lagi teruk dari Tengku Haniez. Malah Tengku Haniez pun takut bila Tengku Ainnul ^_^ ) .
" Haah. Saya terlupa. Tadi Ainnul ngan Izzat datang, terlupa layan tetamu. Hehe " jawab Tengku Afiq sambil tersengih.
" Ok. Sebenarnya kitaorang datang ni sebab nak ucap happy birthday kat kau. Kitaorang nak bagi hadiah ni untuk kau ngan Afiq " terang Tengku Ainnul.
" Hah? Thank you korang! Ya Allah! Sanggup korang datang malam malam ni sebab nak bagi aku hadiah ni. Kat KLIA kan boleh? " Tengku Haniez terharu dengan kedatangan Tengku Ainnul dan Tengku Izzat.
" Alah takpe. Kan aku tiap tiap tahun, birthday kau, aku datang rumah. Ni aku ngan Izzat ada belanja kita semua makan ni. Pizza! "kata Tengku Ainnul.
" Jom makan Haniez, Afiq, Afief " pelawa Tengku Izzat. Tengku Afief duduk dalam dakapan Tengku Afiq sedang mamai.
" Thank you korang " kata Tengku
Haniez. Mereka makan bersama sama sambil berbual.
*** Laki Aku Yang Kau Sibuk Pahal! ***
" Erghhhh!! " rengus Nur Qistina.
" Kau kenapa Qis? " tanya Mellysa yang berada di atas katil Nur Qistina.
" Afiq tak guna! Aku dah upah Alia suruh goda Afiq pergi hotel yang aku dah plan tu " ujar Nur Qistina.
" Then " balas Mellysa. " Then, time Afiq lalu sebelah Alia, Afiq senyum je, Alia panggil dia buat tak tahu je. Bodoh punya Afiq! " marah Nur Qistina.
" Sabar, Qis " Mellysa menenangkan Nur Qistina.
" Aku kena plan lebih teliti lagi. Aku kena plan elok elok " desis Nur Qistina di dalam hati.
Share this novel