Rate

BAB 1

Mystery & Detective Completed 397

SEKUEL KEPADA CERITA TRAGEDI KEDAI BUKU
Mars secepat kilat, berlari menuju inspektor dan memanggilnya untuk kembali ke ruang loker Kedai Buku Samuel dan menjelaskan alasan tindakannya itu.
“Pak inspektor ! Mohon tunggu sebentar, sepertinya ada hal yang harus anda lihat sendiri. Sepertinya anda salah membawa pelaku pembunuhan ini, kita harus segera kembali ke ruang loker tadi.” Terlihat rengutan dahi di wajah Mars . Iya, ini benar-benar serius.

Di waktu yang sama, di dalam ruang loker toko buku ini, Adam terlihat antusias mencari tahu, benda apa yang digunakan oleh pelaku untuk merusak kotak pengunci loker Tora. Lubang kunci bagian luar loker ini terlihat biasa saja, tidak terlihat seperti lubang yang telah dibuka paksa. Tetapi anehnya, baut yang terletak di pojok kanan dan di pojok kiri atas pada bagian kotak pengunci yang berada didalam loker ini menghilang. Dan terlihat ada beberapa goresan kecil di pintu loker, tepat di sebelah kanan lubang kuncinya.

“Mengejutkan! Pelaku pembunuhan ini cukup profesional dalam melakukan tindakannya. Jika dilihat dari banyaknya goresan, sepertinya ia sudah beberapa kali mencuba melakukan trik ini dengan loker Tora. Kemungkinan besar menggunakan kawat atau besi kecil yang mudah dimasukkan ke dalam sela loker ini, terlihat dari besarnya ukuran goresan pada pintu loker.” Fikir Adam sambil bersandar di dinding layaknya Cover Boy sebuah majalah Fashion ternama.

“BRAAAAK!!” terdengar suara pintu yang dibuka dengan kasar dan mengenai dinding.
“Apa-apaan ini nak!? Jelaskan dengan rinci alasan kalian mengapa meminta saya untuk kembali ke ruangan terkutuk ini!? Bukankah kita sudah menemukan pelakunya!?” Nada tinggi inspektor membuat suasana sunyi sejenak saat itu.
Suasana yang semakin tegang ini membuat panggung sandiwara ini bak tempat bertarungnya para Gladiator di Roma untuk melawan musuhnya hingga tewas. Kejadian tak terduga ini sungguh menarik perhatian semua orang, walaupun kecurigaan terhadap Tora tidak berkurang dari sebelumnya.

“PLAAAK!!” tiba-tiba terdengar suara yang cukup mengejutkan.
“Masih saja kamu berani menampakkan wajahmu itu di depanku!? Apakah kamu tidak mempunyai rasa malu!? Kau pantas mendapatkan tamparanku itu Tora! Cepat jebloskan dia ke penjara secepatnya Pak inspektor !” Isak tangis dan emosi tercampur jadi satu hingga menutup kewarasan fikir an Evanka saat itu.
Ilham dengan cepat memeluk Evanka untuk menenangkan perasaannya yang sedang hancur berkeping-keping kerana masih tidak boleh menerima kenyataan pahit, kalau kekasih yang dia cintai itu telah menghilang selamanya dari dunia ini.
“Tenang Vanka, sekarang ada aku di sini bersamamu yang akan melindungimu. Tidak akan aku biarkan seseorang melukaimu lagi, relakanlah kepergian Adrian agar ia tenang di sisi-Nya.” bisik Adrian pada Evanka yang semakin erat lagi memeluknya.
“Aku sangat mencintai Adrian dengan segenap jiwaku, bagaimana mungkin aku boleh merelakan kepergiannya secepat itu!? Dan mengapa pula Tora melakukan hal keji itu? Adrian tak pernah sedikitpun cerita kepadaku tentang Tora ataupun ada masalah dengan Tora sebelumnya.” Jawab Evanka dengan wajah lebam di matanya dan bertanya pada dirinya sendiri.
kerana kurangnya Alibi, Tora hanya boleh menundukkan wajah tampannya itu dengan tangan yang sudah terkunci dengan borgol. Di saat yang sama pula, ternyata Adam telah memperhatikan drama para tersangka dengan seksama tanpa memalingkan pandangannya dari mereka.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience