Rate

BAB 4

Mystery & Detective Completed 397

“Hanya satu dan satu-satunya orang yang memiliki kesempatan terbesar tanpa ada seorangpun yang akan curiga dengan pergerakannya, berlagak menjadi pahlawan di dalam kesedihan terdalam orang lain, dan sangat cermat memanfaatkan setiap peluang yang ada. Orang ini tidak boleh dibilang awam dalam sebagai pembunuh kerana dilihat dari perencanaan dan trik membunuhnya, kasus pembunuhan ini hampir berjalan dengan mulus. Iya, kamu lah pelaku pembunuhan Axel Fernandi di Kedai Buku Samuel ini, Ilham Haryadi!!” Dengan lantangnya Adam berkata sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Ilham.

Keheningan tiba-tiba memasuki suasana ruangan ini, jika dalam hitungan detik, sepuluh detik pertama setelah Adam selesai berbicara, sempat terasa seperti di kuburan pada malah hari. Bayangkan saja sendiri alasan mengapa suasananya boleh seperti itu. Apa yang ada di dalam fikir an mereka sekarang? Apa kali benar-benar pelaku pembunuhan sesungguhnya? Atau praduga yang masih belum boleh terbukti dengan jelas seperti sebelumnya?

“Hahahahaha!! Tuduhan macam apa itu? Bolehkah kamu menjelaskan hal ini dengan logis? Bukti apa yang boleh kamu tunjukan kepada kami? Ataukah ini hanya bualan kosong dari bocah ingusan sepertimu kerana tidak boleh memecahkan misteri ini!?” Dengan jelas Ilham terlihat meremehkan kemampuan analisis Adam
“Sudahkah kamu selesai bicara sobat? Apakah menurutmu aku sudah selesai bicara dan menjelaskan alasanku berkata seperti tadi? Aku belum memberitahu kalian semua kalau ternyata ada saksi mata yang melihat suatu kejadian janggal pada pukul 12:45 sebelumnya?” Entah ini jawaban atau pertanyaan balik yang ditujukan untuk Ilham, dan membuat panggung beku ini menjadi panas. Tak lupa Adam melengkapi ucapannya itu dengan senyum kecilnya.
“Memangnya apa yang kamu lihat di CCTV itu pada pukul tersebut? Bukankah sudah terlihat dengan sangat jelas dalam rekaman itu jika saya keluar masuk ruangan staff sekitar pukul 09:45, 10:30, dan 11.45 waktu setempat untuk mengambil buku-buku baru dan menyusun ke rak buku sesuai tugas saya sebagai pegawai penyusunan buku. Lalu, apakah ada hubungannya kejadian janggal pukul 12:45 dengan saya??” Ilham bertanya sambil menggaruk belakang kepalanya yang terasa gatal kerana keringat yang mulai bercucuran dari pori-pori rambut belakangnya.
“Bolehkah kamu memberi kami penjelasan, untuk apa kamu memasuki ruangan staff tanpa mengenakan jaket dan tiba-tiba kamu keluar dari ruangan itu mengenakan jaket? Apa yang terjadi didalam ruangan itu? Bukankah itu yang terjadi sebelumnya?” Tanya Adam sambil menaikkan alisnya dan membuka pintu ruang loker. Terlihat ada bayangan seseorang dari belakang pintu tanpa menunjukkan wajahnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience