Rate

BAB 3

Mystery & Detective Completed 397

Isi dari chat yang kedua, terkirim pada pukul 12:54 “Vanka, segera ke ruanganku sekarang, terima kasih.” Setelah menerima chat kedua dari Adrian , Evanka tidak langsung menemuinya kerana ia sedang berada di toilet saat itu. Ia baru menemui Adrian pada pukul 12:59 dan terlihat dari CCTV kalau ia hanya membuka pintu dan tiba-tiba saja terjungkal kebelakang kerana melihat mayat kekasihnya yang sudah berlumuran darah, tepat pada pukul 13:00 waktu setempat.
Di kerana kan CCTV tidak berada di dalam ruang staff itu, keadaan Evanka saat ini sangat dirugikan, Sehingga ia juga dicurigai sebagai pelaku pembunuhan Adrian kerana hanya ia yang terakhir bertemu dengannya. Macammana boleh pelaku kes pembunuhan ini semakin bertambah? Siapakah pelaku sebenarnya dalam kes pembunuhan ini? Apa mungkin Evanka dan Tora bersubahat Apakah drama pertengkaran Evanka dan Tora selama ini cuma sandiwara untuk menututupi dan mengelabui mata pihak berkuasa? Semakin banyak pertanyaan yang muncul dalam benak masing-masing orang yang berada di premis terkutuk itu.

“ Evanka , bagaimana mungkin kamu membunuh kekasihmu sendiri!?” Akhirnya Tora mulai mengeluarkan suara dari yang sebelumnya hanya boleh menundukkan wajah saja ke bawah dan melihat sepatu kulitnya itu.
“Bukan aku pelakunya, bukankah kamu yang membunuh Adrian !? Barang buktinya sudah jelas berada di lokermu Tora!” Emosi dan tanda tanya besar mulai terlihat di wajah manis Evanka saat ini.
“Aku tak percaya ini, aku yakin Evanka tidak akan berani melakukan hal semacam itu.” Sela Ilham yang kebingungan dengan fakta mengejutkan yang sedang terjadi di sini.
“Cukup! Jangan saling menuduh seperti itu! Memang benar jika fakta dan buktinya sudah jelas terekam di CCTV kalau Evanka bertemu dengan Adrian pada pukul tersebut. Tetapi, apakah saya sudah berkata kalau Evanka lah pelaku pembunuhan ini?” Ucapan Adam malah membuat suasana semakin tegang.
“Jelaskan pada kami apa yang kamu maksud nak!? Berani sekali” Bahkan Pak inspektor juga masih kebingungan, sebenarnya apa tugas Pak inspektor di sini, sepertinya ia lebih banyak memberi pertanyaan ketimbang pernyataan. kerana ia pun belum pernah mengatasi kasus pembunuhan penuh misteri seperti ini sebelumnya.

Entah mengapa semua mata justru tertuju pada Adam bukan kepada para tersangka ataupun Pak inspektor berwibawa itu. Semua orang di ruangan itu mendegarkan tiap ucapan dan memperhatikan tiap gerakan yang Adam buat tanpa berpaling sedikitpun, bahkan mereka tetap memperhatikan Adam ketika ia sempat bercermin sebentar untuk menyisir gaya rambut Jar Head kekiniannya itu. Dengan sedikit tingkah konyolnya itu, mereka tetap saja menunggu dan mendengarkan dengan seksama tiap kata yang keluar dari mulut Adam, kerana hanya ia yang tahu kebenaran apa saja yang akan terkuak pada misteri pembunuhan ini.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience