BAB 1

Romance Completed 4375

Tengku Zahirah Ariana duduk termenung di ruang tamu sambil mengingati kisah kehidupan yang dia harungi. Pemergian Putra Aydean sungguh memberi impak yang cukup besar kepada Tengku Zahirah Ariana. Baginya,pemergian Putra Aydean adalah di sebabkan nya.

Namun lamunannya terhenti disaat dia mendengar suara tanggisan seseorang. Tanggisan Putra Azhan Zahari anak lelakinya itu menghentikan semua lamunannya. Tengku Ariani Marlisa ibu kepada Tengku Zahirah berlari mendapatkan cucu nya yang menanggis disisi ibunya. Sudah acap kali Tengku Ariani menasihati anak perempuan nya itu untuk melupakan apa yang sudah terjadi dan memberi perhatian kepada anak nya Putra Azhan yang masih berumur 4 tahun. Anak kecil itu dibiarkan begitu sahaja selepas pemergian Putra Aydean tiga bulan lepas membuatkan anak nya itu menumpang kasih nenek nya Tengku Ariani dan datuk nya Tengku Zahid Amir.

Benar kata ibunya itu, dia tidak seharusnya membiarkan anak nya Putra Azhan berseorangan di saat si kecil itu lebih memerlukan nya. Tengku Zahirah atau lebih dikenali Irah memohon maaf kepada anak nya dan memeluk tubuh kecil Putra Azhan sambil menanggis.
"Ibu minta maaf sayang,ibu janji tidak akan membiarkan sayang berseorangan lagi" kata Tengku Zahirah kepada anaknya itu.

Putra Azhan seakan memahami setiap kata-kata ibunya terus membalas pelukan ibu nya. Tanggisan Zahirah semakin kuat apabila anaknya itu bertindak sedemikian. masih kecil untuk anaknya memahami situasi sebenar. Ibunya Tengku Ariani yang dari tadi menjadi penonton agenda anak perempuan dan cucu nya lalu berkata.

"Sudahlah irah, lemas budak tu nanti irah peluk dia macam tu."
mendengarkan suara ibunya, Zahirah meleraikan pelukan nya dan Putra Azhan pun berlari kesana kemari.
"Mama.. kejam kah irah pada anak irah?" kata Zahirah kepada ibunya.

Wanita yang berusia 50an itu tersenyum lalu berkata kepada anak nya.

"Irah tak kejam sayang, irah cuma tak dapat terima kehilangan suami Irah putra aydean tu. Irah masih tak dapat terima kenyataan yang Aydean dah tak ada. Sabar lah sayang, mama pasti anak mama kuat menempuhi setiap dugaan yang Tuhan berikan pada irah. Mama berdoa agar suatu hari nanti Irah akan jumpa pengganti aydean dan akan membuatkan irah bahagia kembali."

Zahirah memeluk ibunya dengan penuh kasih sayang, sungguh dia bersyukur kerana ibunya selalu menasihatinya di dalam keadaan nya terumbang ambing itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience