DUSTA

Poetry Series 376

Tebu ditanam di tepi bibir,
Semua yang keluar manis-manis belaka,
Semuanya sedap didengar.
Tapi dalam hati sepahit hempedu.

Renungan yang tajam melihat tubuh,
Apabila ditanya,
Katanya baju kurang sesuai,
Tapi sudah berkhayal berada di atas rajang.

Langkah kaki ingin ke sana-sini,
Tapi didusta untuk ke satu destinasi,
Langkah ke tempat suci begitu berat,
Langkah ke tempat "merah" begitu ringan.

Jari-jemari hanya sentuh tangan kekasihnya,
Berkata tidak pernah sentuh selain keluarga,
Tapi dibelakang dia,
Seribu tangan dan seribu pelusuk tubuh diterokai.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience