Part 1

Short Story Series 763

Dia Witan, temen satu angkatan namun beda kelas denganku.
Iya, dia IPS 3 sedangkan aku IPS 1
Witan itu anak nya bandel, nakal, lucu juga iya humoris gitu tapi kadang care juga.
hubungan sama dia sih ya kayak temenan biasa aja suka berantem kalo ketemu abis dia suka jahil.
Kenal dia itu pas waktu MOS (Masa Orientasi Siswa) saat pertama masuk kelas 1 SMA.
(Flashback)
waktu itu kita sama-sama di hukum, hukuman nya adalah mencari teman yang tanggal lahir nya sama.
nah waktu itu aku dapat nya dia yang tanggal lahir nya sama dengan aku.
Nama : WITAN ARYA NUGRAHA
tempat tgl lahir : Sepauk, 8 Oktober
cuma sepintas itu sih yang aku lihat di biodatanya dia.
karna terburu-buru bahkan pas photo nya pun tak sempat ku lihat.
semua kembali berkumpul dalam ruangan.
kakak-kakak tingkat yang merupakan anggota Osis memanggil Semua yang kena hukum tadi, ada beberapa orang salah satunya aku dan Witan.
dan pasangan yang tanggal lahir nya sama ditanya satu persatu sama oleh masing-masing satu anggota Osis.
'Arif Maulana' begitulah nama yang terpampang di dada kiri baju nya. dia lah yang bertugas menginterogasi aku dan Witan
"Witan Arya Nugraha dan Mellycha Feristha kalian punya tanggal lahir nya sama, betul?" tanya kak Arif.
"betul kak" jawab kami kompak.
"apa kalian saling mengenal sebelum nya?" tanya nya lagi.
"tidak kak" jawab kami tetap kompak.
begitulah kami di interogasi sepanjang pertemuan itu.

*****

seminggu masa MOS sudah selesai, kami sudah kembali mengenakan seragam SMA normal.
dan sejak itu juga aku tak pernah berjumpa dengan Witan lagi.
entah berapa lama, hingga suatu hari kami dipertemukan kembali oleh sang waktu.
yap waktu itu di perpustakaan sekolah.
Aku berjalan di lorong-lorong rak buku yang tersusun tapi, ada buku biografi, kimia, fisika dan lain sebagai nya.
Aku memang berada di barisan buku-buku pelajaran karna mau mengerjakan tugas.
mataku tertuju pada buku biologi di rak tengah, kebetulan buku itu tinggal satu, mungkin yang lain sudah terpakai oleh siawa lain.
Aku menuju buku itu dan langsung menarik nya keluar.
namun seperti nya agak susah buku itu seperti di tarik ke arah seberang.
dengan spontan aku melongo ke seberang rak itu dan memang benar ada seseorang yang menarik buku itu juga.
"lu...." pekik ku.
"yes dapat..." ucap nya begitu buku itu terlepas dari tangan ku.
"eh gue yg duluan ambil buku itu" kata ku.
"tapi gue dapat duluan:" balas nya.
"ga bisa gitu dong, gue dapat duluan jadi buku itu punya gue" aku ngotot.
"sekarang buku ini udah di tangan gue. jadi punya gue lu cari buku yang lain aja" dia tak mau kalah.
akhirnya penjaga perpustakaan menghampiri kami.
"eh ada apa ini? jangan berisik ini perpustakaan" tegur nya.
"pak saya saya yang dapat buku itu duluan, tapi di rebut sama dia" aku mengadu.
"nggak kok pak, saya gak merebut. saya kan juga mau belajar pak" cetus nya.
"sudah, sudah ini buku nya sisa satu jadi kalian belajar sama-sama saja" saran penjaga itu.
"apa?? belajar bareng dia? yang ada tugas saya gak selesai pak" bantah ku.
"kamu mau belajar kan? jadi belajar juga lah untuk berbagi dan bekerja sama" kata petugas itu.
"tuh dengerin" kata nya dengan senyum penuh kemenangan .
akhirnya mau tak mau aku harus belajar dengan cowok menyebalkan itu.
Kami duduk di meja yang sama.
"eh buka halaman 49 dong " pinta ku.
"ntar gue lagi ngerjain halaman 60" tolaknya.
"huufftt" aku mendengus.
dia melirik ku dengan senyum sinis.
Aku melirik kegiatannya, ternyata dia hanya membolak balikkan buku saja.
"eh lu belajar gak sih ?: sergah ku.
"uh iya udah nih hehe" ujar nya menyodorkan buku itu padaku.
dengan sedikit kesal aku mengambil buku itu dan mulai mengerjakan tugas ku.
tak lama aku telah larut dalam soal-soal yang ku kerjakan.
"eh apaan lu nulis ruang lingkup jadi ruang lungkup hahah typo lu ya" ledeknya.
"haa mana?" aku segera mencari letak kesalahan penulisan itu.
"iiih nggak kok, ini bener tulisan nya ruang lingkup" kataku.
"haha ah elah lu mudah banget sih ketipu" dia tertawa.
aku terdiam dan menatap nya kesal.
"eh lu gak ada kerjaan lain ya selain gangguin gue?" ucap ku.
"gak ada" jawab nya membuat ku makin kesal.
"kalo gak ada mendingan lu balik sono ke kelas lu dari pada gangguin gue" kataku.
"gak mau, gue masih pengen gangguin lu" ujar nya.
Aku hanya menghempaskan nafas panjang.
dan mulai kembali pada tugas ku.
"eh kok gue kayak pernah liat lu ya? " dia menatapku.
"di mimpi kali lu liat gue" jawab ku tanpa kembali memandang nya.
"eh gue serius..." dia seperti memutar otaknya untuk mengingat sesuatu.
"nah gue inget, lu yang waktu itu tanggal lahir nya sama dengan gue kan?" tanya nya.
dengan refleks aku mendongakkan kepala untuk melihat wajahnya.
"lu Witan?" tebak ku.
"wah, wah, wah lu masih ingat aja nama gue" celetuk nya.
"iya gue ingat nama nya tapi muka nya gue lupa" ujar ku.
"nih pandangin muka gue sepuas lu biar inget terus muka gue" dia mendekatkan wajah nya kearahku.
"ih apaan sih lu" aku risih.
"Haha bercanda kali, eh nama lu siapa? lupa gue" kata nya.
"uh kepo. bilang aja lu mau kenalan sama gue" celetukku.
"yah bukan nya gitu. biar tau aja nama lu jadi kan kalo gue manggil lu enak. emang lu mau di panggil woi?" ujar nya panjang lebar.
"hhmm iya, iya nama nama gue Mellycha panggil aja Icha" aku memperkenal kan diri.
"oohh oke Icha"
(Flashback berakhir)

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience