BAB 5

Family Completed 304

Tak ada sesiapa pun yang tahu, bahwa arwah Sukarelawan masih tergantung di antara alam dunia dan alam barzah. Kenapa demikian?

“Ayo, ikutilah aku. Akan kutunjukkan di mana tempat peristirahatanmu selanjutnya.”

Sukarelawan diam saja. Ia merenungkan sesuatu. Sosok berjubah putih yang tak kelihatan wajahnya itu juga tak jadi melangkah lebih jauh. Ia memandang wajah Sukarelawan yang tampak muram.

“Ada apa?”

“Tak adil sekali semua ini.”

“Maksudmu?”

“Aku lahir dalam keadaan miskin dan susah. Jadi apakah aku juga harus mati dalam keadaan yang sama?”

Si jubah putih itu tak berkata apa pun.

“Di luar sana banyak yang bersenang-senang dengan hidup kaya bergelimang harta. Dengan mudah memenuhi apa keinginannya. Dan aku, yang sudah mati, masih saja miskin! Aku juga ingin hidup kaya!”

Tetap tak ada yang menanggapinya. Si jubah putih itu melangkah meninggalkannya dan hilang ditelan kegelapan. Sukarelawan tinggal seorang diri di ruangan yang gulita itu.

“Wahai Sukarelawan hambaku yang penuh kebaikan! Apa kau yakin ingin hidup kembali?”

Ada suara yang begitu menggelegar dan penuh kegagahan. Sepertinya itu suara Tuhan. Tapi tak tahu juga sih.

“Iya! Iya, Tuhan! Aku merasa terlalu miskin untuk mati. Aku tidak punya apa pun yang dapat kuberikan untuk orang-orang yang masih hidup di sana. Aku terus bekerja tanpa lelah namun tetap saja uang gajiku hanya habis untuk makan! Tak betul lagi rasanya ungkapan malas pangkal bodoh pangkal miskin!”

Sukarelawan tersengal-sengal setelah meluapkan emosinya kepada Tuhan.

“Aku selalu bersyukur tak pernah mengeluh, selalu berusaha tak pernah menyerah, selalu jujur tak pernah berbohong, walau aku masih ragu akan masuk surga atau tidak. Tapi, ya kerana kurangku itu cuma satu, Tuhan! Aku tak pernah berdoa padamu!”

Tuhan tetap diam. Sepertinya ia memberikan kesempatan untuk Sukarelawan terus berbicara.

“Dan kali ini aku akan berdoa padamu, Tuhan. Ya Tuhan, izinkanlah aku hidup sekali lagi dalam keadaan kaya!”

Zrruuttt…. Wiung wiung wiung!

Sukarelawan menghilang tersedot menuju dimensi lain. Barangkali ia memang benar-benar dihidupkan kembali oleh Tuhan. Betapa enaknya punya Tuhan yang sangat pengertian seperti itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience