Bagian 42
Pendengarku

Aku juga bisa terluka karena ucapanmu, Aku juga bisa terluka karena perlakuanmu, Aku juga bisa terluka karena kau membiarkanku begitu saja, Semua hal yang menyakitkan di dunia ini pasti ada, Karena semua manusia itu punya rasa, Bahkan setiap manusia di dunia pernah menangis. Apakah kau tau? Luka yang di terima sampai seseorang itu menangis? Kau tau bahkan semua bahasamu itu menyakitkan, Ketika kau lukai seseorang dengan begitu banyaknya. Kau lama kelamaan akan di biarkan, Bahkan aku juga manusia yang bisa terluka bahkan dengan satu kata sekalipun. Aku pernah trauma karena aku tidak ingin bercerita bahkan semua ceritaku tak pernah kau dengarkan, Padahal aku juga manusia yang ingin sekali di dengar. Di dengar itu sudah cukup.

Bahkan ketika aku terluka semuanya hal yang pernah kulakukan tak pernah terlihat, Aku benar benar di lukai dengan berbagai serangan. Aku diam di salahkan, Aku berbicara di diamkan, Aku membujuk kau hiraukan. Aku terluka karena sebuah perlakuan seseorang yang menganggapku tak pernah ada, Bahkan ketika aku menyuarakan sebuah luka aku pikir aku tak pernah bisa mengekspresikannya. Kau pikir aku juga tak terluka, Kau tak pernah mengerti lukaku, Hanya untuk sekedar paham dan tau kau lebih memilih untuk mengabaikan dan menungguku untuk mengucapkannya. Kau tau lukaku kan? Kau tau itu menyakitkan? Kau tau itu luka yang pernah membuatmu trauma juga, Lalu sekarang? Kau menyakiti orang lain.

Semua yang menyakitimu itu bukan alasan kau harus menyakiti orang lain juga. Ini bukan prasangka dan luka tapi ini soal memanusiakan manusia. Bahkan kau mengutuk manusia untuk tidak membicarakannya. Aku membutuhkan telingamu lagi, Dadaku sudah sesak menahan semua luka. Bahkan dari dunia dan manusia, Kau bisa mendengarkan dari sisiku. Kau tak menyalahkan siapapun, Bahkan keadaan pun kau terima dengan pelan. Sungguh, Aku merindukan suara yang lama tak ku dengarkan. Sungguh itu lah lagu ku setiap harinya.