Bagian 16, Mengapa Yang Berakhir Selalu Indah? Tepat Seperti Laut dan Senja

Romance Series 427

Bagian 16
Mengapa Yang Berakhir Selalu Indah? Tepat Seperti Laut dan Senja

     Lawan, Musuh, Kedamaian, Ketenangan. Kemenangan atas diri. Terimakasih atas rusaknya hari ini, Atas semua yang tengah terjadi di dini hari. Ketika pagiku tidak menyenangkan, Siangku tak pernah senang, Malamku penuh pikiran. Perhari hari. Apakah aku harus bertarung? Apakah aku harus memenangkan semuanya? Apakah aku hsrus benar benar selesai? Apa yang ku lawan dan apa yang aku menangkan? Siapa yang mengalahkanku? Dan siapa yang tengah ingin aku kalahkan? Aku bersaing dengan diriku sendiri? Aku kira setelah aku terluka hanya diriku yang bisa menyembuhkanku. Aku kira ketenanganku hanya berlalu begitu saja, Namun memang setelah aku benar benar usai dengannya, Ketenanganku muncul dan hampir setiap hari berada di sampingku. Dengannya tidak dengannya antara bahagia dan tenang semuanya menyelimuti bagian diriku.

     "Hey kita tak pernah membahas laut dan senja." Alena Alena, Ketika aku mendengar nama laut senja selalu mengikutinya, Ketika aku menyebut laut itu indah, Senja jauh lebih indah. Akan ada nama laut di antara senja, Dan akan ada laut di antara senja, Mereka adalah dua kubu yang selalu tertanam dalam pikiranku. Ia selalu mengikuti ketika bibirku terucap, Selalu. Karena pembahasan paling tak ada habis nya adalah laut dan senja. Dimana itu tak akan pernah ada habisnya, Bahkan aku pun tidak pernah tau bagaimana cara menyelesaikan pembahasan itu. Antara pemenang antara yang kalah, Antara dua hal yang benar benar tidak bisa di imbangkan, Ataupun di tengahnya, Sisinya sama sama indah. Laut dan senja, Ada dan dia beruntung.

     Angin, Laut, Matahari. Angin? Laut? Matahari? Hah? Semua itu adalah sesuatu yang campa, Hampa terlihat biasa saja. Aku tau semua memiliki keindahan masing masing, Aku tau semua orang memiliki prespektif akan hal hal itu. Aku tau semua orang bisa menyukainya jika ingin. Karena tak semuanya indah disini. Namun yang selalu ada dalam dekapan dan pikiran adalah tentang laut dan senja. Tidak, Bukan senja melainkan matahari karena ada beberapa waktu dari waktu matahari menunjukkan indahnya. Meski butuh waktu yang lama matahari tetap menjadi indah pada waktunya, Di naungi oleh laut megah yang bewarna biru. Burung berkicau dan ketenangan ombak. Rasanya seketika melihat laut, Duniaku berasa hanya ada laut, Hanya ada matahari dari dua hal itu aku menyadari. Mereka akan hilang seketika, Namun laut enggan untuk hilang, Ia hanya pasang. Ia menetap dan menunggu matahari berubah menjadi senja setiap hari. Laut enggan pergi, Ia hanya pasang.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience