Rate

BAB 3

Drama Completed 684

Sore itu aku pulang belanja. Dengan tergopoh dan susah payah aku menenteng dua bungkusan kantong plastik yang lumayan berat. Peluh membasahi tubuhku. Ku seka keringat dengan sapu tangan putihku. Aku kembali berjalan dan melewati lapangan basket apartemen. Irwan bermain bersama seorang lelaki lebih muda. Kalau tidak salah namanya Dimas. Dia masih SMP. Tinggal di Apartemen gedung III. Saat hendak menaiki tangga. Atagfirullah. Sentakku terkejut kerana cangkingan plastik ditangan kiriku putus. Buah dan sayur yang ku beli tumpah dan berserakan. Segera aku menuturi dan memasukkan buah yang masih bagus itu kedalam palstik.

Serrrrr.

Aku tersentak. Entah kapan tibanya, Irwan membantuku memunguti buah dan sayur itu. Mata kami sejenak berpandangan. Cessss. Dingin? yah. Aku merasa hatiku yang kering seakan ditetesi embun pagi yang menyejukkan. Irwan tersenyum padaku. Aku blushing. Kurasa pipiku merona saat itu.

“ Perlu aku bantu mengantar ke apartementmu?” lirihnya menawari pertolongan. Lidahku kelu. Tidak tahu harus menerima atau menolak. Tapi..

“ Um..nggak usah. Aku bisa sendiri.”

“ Nggak apa-apa kok. Kasian ‘kan kalau perempuan seanggun kamu bawa belanjaan seberat ini.”

“ Jangan!” sentakku. Irwan terkejut. ”Aku bisa sendiri. Aku tidak mau merepotkanmu.”

“ Ayo dong, kak Irwan. Masa tega lihat pacarnya bawa belanjaan sendirian, naik tangga pula!” tiba-tiba Dimas nyeletuk dan sukses membuat kami berdua shock. Pacaran? Kembali mata kami beradu. Hatiku seketika berdesir nyaris tak kuasa menahan rasa ini. Wajah Irwan tampak kikuk. Serta merta kami tertawa kecil. Bisa-bisanya Dimas bilang kami pacaran. Ada-ada saja anak itu.

“ Biar aku yang bawa.” Lirih Irwan lalu menjinjing bungkusan itu.

“ Nggak usah Irwan, aku bisa…”

“ Sudah, tidak apa-apa.” Tanpa banyak bicara Irwan berjalan lebih dulu didepanku. Aku menunduk dan berjalan mengikuti. Dari sini aku mencium aroma maskulin remaja itu. Harumnya seperti..ahh entahlah. Tapi aku menikmati sensasai itu. Dia semakin membuatku kagum dan menyukainya. Suka? Aku suka atau, jatuh cinta?

Tidak, tidak, tidak. Kau tidak boleh mencintainya Nisa. Dia tidak layak untukmu. Sadarlah siapa dirimu. Kamu hanya gadis biasa. Sedangkan dia? Anak orang berada.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience