Rate

BAB 4

Drama Completed 684

Jam 09:15 WIb.

Bunyi bel istirahat berdering. Teman sekelasku ngacir dan bubar. Seperti anak domba yang dilepas dari kandangnya. Berlarian keluar dengan bersorak ria. Seperti menang dari perang. Aku masih duduk dikursiku, menyalin catatan di papan tulis.

“ Nis, kamu nggak ke kantin?” celetuk Maya mengejutkanku.

“ Duluan aja, aku masih ada tugas.” Sahutku.

“ Tuh, aku bilang apa. Jangan mau jadi ketua OSIS. Sibuk ‘kan jadinya.”

Aku pun tersenyum. Kita beda prinsip Maya. Aku mau jadi ketua OSIS kerana aku juga ingin membuktikan bahwa, wanita itu tidak lemah. Dan masih bisa menjadi pemimpin. Buktinya? Aku masih bisa ‘kan mengendalikan remaja nakal di sekolah ini. Dan mengurus event berdampak positif. Juga kegiatan bermanfaat lainnya. Maya dan Rina pergi meninggalkanku. Mereka sempat bertanya aku mau nitip apa? Aku jawab tidak perlu dan terima kasih atas tawarannya.

Di kantin hanya tinggal beberapa orang. Mereka dari kelas lain. Aku pesan nasi goreng dan es teh. Kemudian duduk di meja paling sudut. Suasananya enak. Setelah makan aku beranjak menuju kasir. Tampak seorang lelaki menggaruk-garuk kepala seperti kebingungan. Aku mendekatinya. Dia tampak cemas. Kenapa ya?

“ Kalau belum ada uangnya, besok juga nggak apa-apa nak Irwan. Nggak usah pusing-pusing. Ibu percaya kok sama kamu.” Lirih bu Rusmi pada Irwan.

“ Ini bu, sekalian sama punya Irwan.” Sergahku seraya menyodorkan uang lima puluh ribu kepada bu Rusmi. Irwan melengosku kaget.

“ Nggak usah Nisa. Biar aku bayar sendri aja. Aku udah telefon kak Rama kok. Dia bentar lagi datang bawa dompetku.” Dengusnya kikuk.

“ Nggak apa-apa. Hitung-hitung sebagai ucapan rasa terima kasihku kemaren sore.”

“ ? “

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience