Rate

episode 3

Romance Series 1303

6 Tahun kemudian...

"Zie Yanyan, kau apakan baju dalamku?"

Teriak Zie Chen meraba-raba baju dalamnya yang penuh dengan coretan bergambar bintang kecil.

Zie Chen, anak yang berusia 6 tahun ini memiliki wajah yang sangat tampan dan memiliki rasa kasih sayang terhadap adiknya Zie Yanyan. Ia sangat agresif terhadap pria yang mendekati sang ibunya yang bernama Zie Thien.

"Mana Aku tahu," sahut Zie Yanyan membuka kamar tidur Zie Chen.

Zie Yanyan, anak yang terlahir dari ibu yang sama dan hanya berjarak 15 menit dari Zie Chen. Zie Yanyan adalah anak yang sangat dingin, mudah marah begitu juga suka menjahili kakaknya, Zie Chen.

Mereka hidup di Cina selama 6 tahun hanya dengan Zie Thien, Zie Chen selalu bertanya Ayah dari mereka. Sejak mereka berdua memasuki sekolah TK di Cina, Zie Chen dan Zie Yanyan selalu diejek oleh teman satu kelasnya bahwa mereka adalah anak haram.

Namun, mereka tidak selalu mengekang Maminya karena rasa ingin tahu dari mereka. Apalagi Zie Yanyan adalah anak yang pemarah, jika Zie Chen bertanya soal "Ayah" maka Zie Yanyan tidak segan untuk memukuli kakaknya dan memarahinya.

"Mami, lihat! Apa yang adik lakukan terhadap baju dalamku?" aduannya memasang wajah memelas.

"Yanyan, kau apakan baju dalam kakak kau? Dia harus pergi ke sekolah hari ini," teriak Zie suaranya nyaring di ruang makan.

"Aduh Mami, memangnya apa yang Aku lakukan? Aku hanya membantu kakak supaya bajunya terlihat sama sepertiku" jawab Yanyan santai sembari memakan roti.

"Ah, sudahlah Mami. Tidak apa, Chen akan memakai baju yang lainnya," ujar Chen sedikit kecewa.

"Baiklah, jika Mami sudah gajian bulan depan. Mami akan traktir Kakak Chen makan Sushi yah," kata Zie mulai mencoba membuat Zie Chen tersenyum.

"Benarkah Mami?" sahutnya berkaca-kaca senang.

Zie mengangguk dan mengelus kepala Chen dengan penuh rasa sayang, Zie tidak pernah mengecewakan kedua buah hatinya kecuali bertanya soal yang membuatnya depresi.

Selama ini Zie bertahan hidup di Cina dengan jerih payahnya sendiri. Bekerja siang dan malam demi mencukupi kebutuhan kedua anaknya, tetapi sekarang mereka sudah besar. Zie tidak khawatir terhadap Chen dan Yanyan karena mereka sudah mandiri tanpa perlu bantuan darinya.

Bahkan ketika Zie bekerja di kantor pun Chen sangat amanah terhadap Maminya karena harus menjaga adik tersayangnya, Yanyan. Walaupun Yanyan sangat jahil terhadap kakaknya namun dengan terampilan sebagai seorang kakak, Chen harus bersabar dan menjaga adiknya dengan penuh hati-hati.

Zie tidak pernah membanding-bandingkan kedua anaknya, ia menilai mereka sama saja. Tidak ada satu pun yang Zie tidak adil terhadap Chen dan Yanyan. Oleh karena itu, Chen sangat menyayangi Maminya dan adiknya.

Selain Chen, Yanyan juga tidak kalah darinya. Ia juga diam-diam selalu membantu pekerjaan kakaknya, disaat Chen membersihkan kamarnya sendiri. Yanyan diam-diam membuatkan jus untuk kakaknya.

Yanyan adalah anak yang pemalu ketika ia ingin berbuat baik terhadap kakaknya, apalagi sikap dingin yang selalu membuat Chen merasa kesal. Itu adalah trik Yanyan untuk memberikan rasa kasih sayangnya, walaupun bertikungan sikap Yanyan terhadap Chen. Itulah mengapa Yanyan senang menjahili kakaknya ketimbang teman satu kelasnya.

"Baiklah, Yanyan sudah selesai sarapan Mami. Apakah berangkat sekarang?" tanya Yanyan menghampiri Zie yang sedang duduk di ruang tv.

"Tunggu sebentar!" seru Zie bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu kamar Zie Chen, "Chen, kau sudah siap?" tanya Zie sembari membuka pintu.

"Siap Mami."

Chen keluar membawa tas sekolahnya, melihat senyum manis dari Chen, Zie pun menyahut senyuman dengan menggandeng tangannya.

"Mami! Kenapa kakak di gandeng, tapi Yanyan tidak?" kesal Yanyan hampir meledak.

"Oh, sepertinya ada yang cemburu dengan Maminya nih, hehe" ejek Zie mendekat Yanyan dan menciumnya.

Cup!

Zie tersenyum bahagia, ia bahkan tidak menyangka telah melahirkan kedua anak kembar yang sangat tampan dan menggemaskan. Soal Ayah dari mereka, Zie harus mencarinya. Karena Chen dan Yanyan sangat membutuhkan "Dia" kedepannya.

Minggu depan akan ada libur panjang, Zie berpikir ia akan pergi ke Jepang untuk mengunjungi Tante Binta yang sudah lama sekali ia tidak menjenguk selama bertahun-tahun.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience