BAB 1

Drama Completed 113

Lama. Sudah sangat lama Kasman melangitkan angan. Beberapa permasalahan sempat mampir mengusik syaraf otaknya. Sesekali ia memijit pelan sembari menggumam meski hanya sekadar berkomat-kamit tanpa ada orang lain yang dapat mendengarnya. Kemudian siulan lembut angin menerpa pelan jenggot tipisnya. Kian menambah rancu dalam pikiran.

Ini bukan tentang skandal perselingkuhan dalam rumah tangganya. Namun juga tidak tentang desas-desus tentang akan dicabutnya sertifikasi bagi guru PNS. Permasalahan yang dipikirkannya saat inilah yang justru hampir membuatnya jijik menjadi peran seorang guru honorer. Ia hanya merasa gagal menyumbangkan ilmu kepada para anak didiknya.

Beberapa bulan yang lalu, ketika Kasman masih bersungut-sungut untuk membagi ilmunya kepada pelajar SMP Blauk. Sudah dari kecil impiannya adalah menjadi seorang guru. Dianggapnya, seorang guru adalah sebuah pekerjaan yang sarat akan pahala. Itu sebabnya, meskipun dulu ayah dan ibunya tak kurang usaha dalam membelokkan niatnya, Kasman tetap bersikukuh. Ia bertahan pada pendiriannya untuk menjadi seorang pendidik.

“Guru itu banyak pahala Pak!” sergahnya kala itu sangat yakin.

Lalu waktu membawanya datang ke sebuah daerah yang bernuansa desa kekotaan. Awalnya, Kasman yang benar-benar asli penduduk desa sempat tak percaya. Di daerah tempat tinggal barunya memang benar sesawahan masih terhampar luas. Pun listrik yang belum tersebar merata ke setiap sudut. Tapi pola hidup penduduknya benar-benar mencerminkan gaya hidup masyarakat kota. Bahkan tak jarang Kasman mendapati mereka bapak-bapak desa suka berpesta sehari semalam. Ditemani biduan cantik dengan pakaian serba mini.

Lama kelamaan Kasman sendiri mulai terbiasa. Apalagi setelah ia mulai mendapat jatah mengajar di sebuah sekolah menengah pertama. Begitu pun pada saat-saat pertama Kasman menjadi guru honorer. Sikap timpang sangat kentara terasa, antara ia; guru honorer dengan Pak Marto; PNS. Apa-apa yang menjadi tidak tetap di sana akan disepelekan. Bukan hanya oleh para rekan sesama guru, melainkan para pelajar nya juga yang cenderung suka mengabaikan penjelasan materi darinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience