Gadis itu menatap lesuh orang orang Yang berlalu lalang di depan nya. Sekitar 10 menit Yang lalu gadis itu berdiam diri di kursi roda nya dan terpaku. Matanya tak lepas dari genangan air di depan nya. Dan tak mengalihkan tatapan nya dari genangan air itu sedari tadi.
Bau khas obat obatan menjadi sarapan hirupan di setiap hari nya.
"Pergilah, biarkan aku sendiri, "gadis itu bersuara kepada suster di samping kanan dan kirinya. Yang sedang menjaga gadis itu.
Suster² di sana Mereka sudah Sangat mengenal gadis itu sejak 4 tahun lalu.
"Tapi---, "
" iya, Aku bisa sendiri ke dalam. Biarkan aku menghirup udara sejuk dulu. Tenanglah aku baik baik saja, " ucap gadis itu sambil tersenyum lemah ke pada suster di depan nya. Mengetahui kekhawatiran penjaga nya itu.
"Yasudah, kalau terjadi apa Apa kau telpon aku saja yah.. Almeera, "
"Iya, " jawab gadis Yang di panggil Almeera itu.
Kemudian suster itu Pergi dari hadapan almeera Dan kembali bertugas.
Almeera menghela nafas gusar. Kemudian menjalankan sendiri kursi roda nya sendiri mengarah ke taman. Tempat menenangkan pikiran nya itu.
Sekitar 15 menit lalu dia duduk di situ tak berkutik tak membuat pandangan nya beralih ke lain arah. Almeera diam membisu. Almeera menatap kosong ke depan.
Almeera tidak menyadari bahwa sedari tadi ada Yang memperhatikan dirinya. Mata itu seakan berharap Harap cemas.
Kenapa dengan gadis itu?
Kenapa pandangan nya tidak beralih sekalipun dari pohon itu?
Batin lelaki itu sambil penasaran. Kemudian dia melangkahkan kakinya menuju ke Almeera Dan Almeera tidak menyadarinya. Bahwa ada Yang mendekat kepadanya.
Sesampai di tempat Almeera dia berdiri di samping Almeera Dan menatap Almeera dengan iba.
Muka pucat pasi, rambut Yang terusai indah tapi mulai menipis. Pakaian biru. Yang menandakan sebagai pasien. Matanya menyiratkan kesedihan mendalam.
Lelaki itu mencoba bersuara. " hai, " ucap lelaki itu dengan ramah.
Tak mendapat jawaban dari Almeera. Almeera masih diam sambil menatap kosong ke depan.
"Hey, Apa kamu mendengarku?" Ucap lelaki itu sedikit lebih keras suaranya.
Almeera mendogakan kepalanya siapa Yang mengajak nya berbicara. "Jangan mendekatiku. " Ucap Alemeera lemah
Lelaki itu mengangkat Alis nya pertanda bingung.
" kenapa? "
Almeera tidak menjawab pertanyaan lelaki itu. Lalu Almeera mengeluarkan ponsel dari saku pasien nya. Mengotak atik nya. Lalu menelpon seseorang. "Jemput Aku di taman." Ucap Almeera singkat lalu mematikan.
5 menit kemudian datang lah suster lalu terkejut melihat lelaki Yang di samping Almeera. Suster itu mendorong kursi roda Almeera menuju ke dalam.
lelaki itu masih bingung dengan gadis itu. Membutakan semakin penasaran. "Gadis misterius. " ucap nya tersenyum tipis lalu kembali masuk ke dalam.
Share this novel