Hal 6

Fantasy Series 400

Flashback ON

"Adit, ada penjahat datang hoaaaaar ", ujar David memainkan robotnya.

"Aaaaaaa, ada penjahat ayo kabur, tuk tuk tuk, ayo lari ", balas Adit yang juga memainkan robotnya.

"Hoaaaaar mau lari kemana kauuj kakak kejar nih ", canda David sebelum mengejar Adit sambil membawa robot.

"Oh tidak penjahatnya mendekat ayo kabur ", teriak Adit yang dikejar Dafid dari belakang.

"Aha kakak sudah menangkapmu sekarang kau kakak gelitiki, rasakan ini ", mulai menggelitiki badan Adit sambil berdiri.

"Hahahaha kakak ini geli hahahahah, rasakan ini juga ", membalikkan badan dan mulai menggelitiki badan David juga.

"Hahahahahaha ", mereka tertawa bahagia bersama yang sama sama digelitiki.

Flashback OFF

"Berata bahagianya kita dulu. Heh ", tersadar dari lamuan "Sejak kapan air mata ini keluar ", gumam Dafid sendiri yang memikirkan masa lalu bersama adiknya lalu pergi ke kelas sambil mengusap air matanya.


*****

Semua sibuk dengan kegiatannya masing masing.

Ayah Putri yang sibuk mengerjakan tugas dari kantornya karena besok ada meeting.

Mana Putri yang menyetrika baju yang baru dia ambil dari jemuran.

Sovia sibuk dengan ponselnya yang disambungkan dengan headphoennya di kamar.

Sedangkan Putri sendiri melamun di meja belajarnya dengan menyangga kepalanya.
'Apa yang gue lihat tadi, David meneteskan air matanya, dia terlihat senang dan juga sedih seperti memikirkan masa lalu mungkin, menyebalkan bagaimana bisa cowok nakal tapi pintar dan juga populer menjadi seperti itu, sepertinya kehidpan yang tertutup tak seindah yang terlihat. Dia menjadi sosok misterius bagi gue', benak Putri.


*****

Banyak siswa siswi yang mengerumuni David di depan kelasnya. Entah apa yang mereka kerumuni?

Putri dan Sovia cuma ngeliatin dari jauh, tapi Sovia makasa Putri untuk masuk ke keeumunan itu dan Putri tetap menolaknya.

"Nanti juga akan tau itu apa, jadi ayo kita pergi ", ujar Putri yang menggandeng tangan Sovia lalu maju satu langkah.

Sovia menghentikan langkahnya "Ayolah kak, gue mau tau apa yang mereka kerumuni ", paksa Sovia dengan wajah dimaskan.

Mundur satu langkah "Lo nggak akan puas sebelum gue nurutin lo ", mengiyakan permintaan Sovia.

"Terima kasih kakakku sayang ", balasnya lalu menuntun kakaknya menuju kerumunan itu.

"Ehm permisi, kenapa kalian berebut kartu itu? ", tanya Sovia pada siswi yang belum ia kenal sebelum memasuki kerumunan itu lebih dalam.

"Lo nggak tau, David bagi bagi kartu undangan untuk ulang tahunnya nanti, kalo lo kehabisan berarti lo nggak diundang ", balasnya setelah itu pergi.

"Wauh, kak David bagi bagi undangan, kita harus dapat juga kak", senang Sovia yang minta ampun.

"Kalo lo mau pergi, minta aja sana gue nggak tertarik ke pesta itu ", kata Putri yang menyilangkan tangan di dadanya.

"Pokoknya kita harus pergi, kakak tunggu disini dan gue akan..... "

+++++

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience