BAB 3

Romance Completed 8802

Ily Rhaniya berperang dengan perasaannya yang bergolak.

Aku sakit bila kita terus begini.

Kenapa kau tidak pergi?

Tinggalkan aku lagi.

Pergilah Angin.

Aku sudah tidak mampu lagi. Aku rapuh.

Mengertikah kau bahawa aku ‘sakit’.

Hanya angin yang bertiup meluahkan rasa. Ily Rhaniya memejamkan erat matanya buat seketika. Baru sahaja dia mengambil kata putus untuk pergi dari situ, tiba-tiba langkahnya kaku. Irama busking membuatkan tubuhnya pegun.

Aku tahu! Aku tahu lagu ini

Suara lunak penyanyi wanita tersebut membuatkan Ily Rhaniya menggaris senyum hambar.

Mencampuri perasaanmu kasih

Tak hentinya aku berpikir keras

Memang salah apa aku hingga kau pergi

Kamu tak sedikitpun mengerti aku luka

Ku merelakan walau pahit

Pandangan dihalakan kearah Mikh Sophian yang dari tadi seperti tunggul.

Tahukah engkau lagu ini menjadi puisi indahku saat aku mencuba dan berusaha melupakan kau setelah kau memilih untuk pergi meninggalkan aku. Ily Rhaniya menggenggam erat tangannya. Ingin sahaja dia meraung saat itu untuk menyatakan betapa dia terluka disebabkan Sang Angin yang kejam.

Suara merdu penyanyi lelaki pula menyanyikan bait bahagiannya. Menusuk kalbu.

Sebut namamu saja ku tak sanggup

Bagaimana aku berterus terang

Anginmu di hati ini berarak-arak

Menutup semua harapanku pada hidup

Namun cintaku hanya kamu

Mikh Sophian membalas pandangan Ily Rhaniya.

Entah mengapa seolah bait lagu itu ditujukan ikhlas khas buat Sang Bintang. Mengertilah wahai Bintang. Aku tahu kau inginkan penjelasan. Tapi aku sendiri tidak tahu tentang mengapa aku memilih untuk pergi meninggalkan dirimu waktu dulu.

Namun cintaku hanya kamu. Masih kamu.

Di antara awan dan udara

Badai teriak menghantam cinta

Bila aku sanggup menghentikan putaran waktu

Akan ku dekap engkau sampai mati

Bila saja ku bisa menawar

Takdir waktu yang dia berikan

Akan ku minta segala sisa waktu yang ada

Sehirup nafas pun asal denganmu

Lagu yang masih berkumandang berlegar-legar dimindanya. Tanpa dipinta, memori yang tidak pernah terpadam itu kembali bermain dibenaknya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience