...THE NEXT DAY...
AT MAHATMA GANDHI SHS
2 orang gadis tampak berlari tergesa menyusuri lorong demi lorong panjang yg ada di MG dengan raut wajah ketakutan. Why?? because they are late!! Keduanya berlari semakin cepat ketika alunan doa mulai mengalun disetiap sudut MG SHS, namun perjalanan menuju kelas mereka yg letaknya diujung koridor kanan lantai 3 masih panjang. mereka harus brlari melalui lapangan tengah, kemudian menyusuri koridor dekat ruang guru, naik tangga menuju lantai 3, barulah berbelok ke koridor kanan.
"hosh.. hosh.. Yukeeeehh gue capek nih! berenti bentar deh", keluh seorang gadis dengan rambut terkepang rapi sambil membetulkan letak kacamatanya yg hampir melorot dan jatuh saat ia berlari.
"Hosh... buruan. dikit lagi sampe, Adel. sebelum kepergok guru, satpam, apalagi The Jogs", balas si gadis berkuncir kuda, Yuki. kemudian menarik tangan Adel dan melangkah cepat.
"aah udahlah. udah telat Yuki", kata Adela, seraya menghentikan langkahnya.
"makanya krn kita telat, kita harus buru buru", kata Yuki, kembali menarik tangan Adela.
"maksud gue telat karena itu!", pekik Adel, seraya menunjuk kearah 4 org senior cowok yg brjalan menghampiri keduanya.
"yaahhhhhhhhhhhh", keluh Yuki ketika menyadari dirinya tertangkap basah, kemudian mengenyakkan bokongnya dibangku koridor.
Yuki dan Adela membisu sembari menunggu ke4 manusia itu brjalan mendekatinya. Dengan wajah malas, Yuki bangkit dr duduknya ketika ke4 seniornya telah brdiri dihadapannya.
"are you late, girls??", tanya salah seorang diantaranya. cowok dengan jambul sedikit naik itu brdiri menjulang dihadapan Yuki dan Adela, bersama ke3 temannya dgn kedua tangan masuk kedalam saku celananya. Stefan Ragil and The Jogs.. Disebut juga RANA (Ragil, Arya, Nanda, dan Arip).
The Jogs adalah salah satu organisasi resmi selain OSIS& MPK yg ada di MG. The Jogs adaah organisasi yg anggotanya tridir dr anggota MPK dan OSIS dengan tugas mengadili para pelanggar peraturan MG. Gak kenal itu senior ataupun jjunior, bodo amat itu teman, sahabat atau bahkan pacar. kalo ngelanggar, yaudah kena.. dan sanksi yg The Jogs berikan telah disetujui para guru, Kepala Sekolah, dan setiap siswa yg menginjakkan kaki di Mahat Gandhi! So, tdk ada hak untuk protes. Leader dr organisasi ini adalah Stefan ragil. sebab, diantara ke4 anggotanya, ialah yg memiliki jabatan paling tinggi dlm organisasi lainnya. selain itu, guru juga yg merekomendasikannya mnjadi sang leader, guna mengarahkan teman temannya dgn ketegasan sifatnya yg luar binasah -_-
"ya kak", jwb Yuki dgn malasnya.
"berapa menit???", tanya org itu lagi dgn wajah datarnya. tdk garang, namun cukup membuat Yuki dan Adel merasa merinding.
"10 menit saja kak..", jwb Yuki dgn wajah memelas, brharap para senior itu mengampuninya untuk kali ini. Sedangkan Adela, ia hanya menunduk, dan seakan pasrah pd apa yg akan dilakukan oleh senior dihadapannya tu.
"Hukumannya??", tanya senior yg lain mengambil alih. yg Yuki tau, cowok tinggi menjulang dgn rambut rada kriwil itu namanya Kak Arya. salah satu anggota osis dgn kadar kejailan diatas rata rata!
"2set. 4 kali lari keliling lapangan, 20 kali push up", jwb Yuki dgn lesunya. Gimana nggak lesu cobak?? lari keliling lapangan disiang bolong kyk gini? pusp up dilapangan yg panas, berdebu? iyuwh bgt kan? mending aja kalo Yuki sekolah pagi, jadi ya lumayan gitu olahraga. nah ini? sangat kebetulan Yuki sekolah siang, krn gedung kelasnya blm kelar di rehab! Pas bgt sialnya...
"Yasudah lakukan", ucap Arya lagi, seraya tersenyum penuh arti, kemudian melangkah lbh dulu, hingga teman temannya serta Yuki dan Adela menyusul.
"lapangan basket atau lapangan upacara kak?", tanya Yuki.
"lapangan basket ajalah", jwb Stefan, seraya menulis sesuatu dlm map yg dibawanya. mungkin mencatat nama serta pelanggaran Yuki dan Adela pagi ini. kesialan berikutnya..
**********
"1putaran selesai", teriak Arip dr pinggir lapangan seraya mengawasi 2 org juniornya yg tengah brlari keliling lapangan basket MG yg luasnya, astajim bgt!
Sedangkan ketiga The Jogs's members lainnya tengah brdiri disisi lapangan dgn pemikirannya masing masing. Hingga akhirnya, Stefan Ragil membuka suara.
"Kasi satu set aja deh. kasian, man. ntar pada pingsan aja anak org", ucap Stefan, sambil memandangi Yuki dan Adel yg mengelilingi lapangan basket dengan keringat bercucuran.
"tapi, bisa kita yg kena sanksi man, kalo ngelindungin mereka gitu", bantah Nanda.
"gue yg tanggung kalo sampe guru atau kepsek membahas hal ini", kata Stefan, lalu bjalan menjauhi lapangan, meninggalkan ketiga temannya yg menatap punggungnya heran.
"turutin ajalah. Dia bener juga tuh... aman kan kao dia yg nyuruh", ucap Arya, lalu menepuk pundak Arip.
"Oke deh", ucap nanda setuju.
"Adekk, hukumannya cukup diambil satu set! Diskon!", teriak Arip dr pinggir lapangan, membuat Yuki dan Adel menghentikan larinya.
"Kok gt kak???", tanya Yuki heran, sambil brjalan mendekati ketiga anggota the jogs itu.
"Perintah dr bos. skarang silahkan push upnya", balas Arya cuek, lalu berteduh dibawah sebuah pohon cempaka.
"iyadeh", kata Yuki, lalu tengkurap, mengambil ancang ancang untuk push up.
"mulai! satu.......... dua.......", hitung Arip, hingga akhirnya hukuman bagi Yuki dan Adela hari itu brakhir.
"hukuman selesai. Inget lain kali jangan telat!", kata Arip lagi.
"iya kak", jwb yuki dan Adela sembari menyeka keringat dan sedikit membersikan pakaian mereka yg ditempeli debu sehabis push up barusan.
"knapa kalian bisa telat??", tanya Nanda yg telah siap dengan pulpen dan map hijau bertuliskan 'PELANGGARAN KLS X' disampulnya.
"Temen saya ini telat bangunnya kak. tadi juga dijalan ban mobilnya kempes", jwb Yuki, sambil sesekali melirik dela yg masih betah menunduk dlm kyk org mengheningkan cipta.
"oke. skarang kalian bisa kembali ke kelas. tp sebelumnya, jangan lupa lapor ke guru BK dulu. Dan jangan terlambat lagi!", ucap Arya, kemudian branjak bersama ke2 temannya.
"huhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh", kesah Yuki ketika The Jogs sudah tak nampak lagi dipenglihatannya.
"yuk buruan ke BK trus ke kelas, gue capek berat! udah di bm Vira nih, kita free 3 jam, pak nabor gamasuk", ucap Adela, kemudian menarik tangan Yuki menuju ruang BK untuk melapor bahwa mereka telat. Its The MG's rules...
**********
"Tunggu!!", pekik seseorang dilorong, menghentikan langkah Adel dan Yuki. keduanya brbalik dan mendapati Stefan brjalan kearah mereka.
"ia kak?", tanya Adela.
"Nama km siapa, Dek??", tanya Stefan, dgn buku catatan kecil ditangannya.
"Adela kak", jwb Adel.
"oke. trus nama kamu siapa, Dek?", tanya Stefan stengah bergurau pd Yuki.
"Yuki", jwb Yuki sebal, setelah memutar bola matanya.
"silahkan balik ke kelas kalian. jangan terlambat lagi. Dan buat km Dek, nih lap keringetnya!"kata Stefan sambil tersenyum, seraya menempelkan sebuah saputangan dikening Yuki. "sorry", sambung Stefan stengah berbisik pd Yuki, kemudian melangkah meninggalkan kedua juniornya itu. Meninggalkan Yuki yg masih mematung ditempatnya, sedangkan Adela terdiam krn bingung. *sigh.....
*******
"kalian knapa bisa telat sihhh? trus diapain sama the jogs? katanya kalian ketangkep? hukumannya brapa set? kalian sih cari gara gara. coba kalo misalnya the jogs killernya lagi kambuh, pasti kalian diabisin sampe tak tersisa! makanya lain kali jangan telat! kalo dibangunin skali ya bangun jangan molor lagi!", serentetan omelan berupa pertanyaan, saran, masukan, keluaran, unit proses, semuanya Vira keluarkan dan ditujukan untuk Adela dan Yuki yg baru saja meletakkan bokong dibangku mereka.
Keduanya hanya diam dlm sabar sambil menunggu hingga ocehan Vira selesai hingga titik terakhir. dan mereka harus pastikan Vira tdk akan menambahkan apapun sbelum mereka mnjawab ataupun memprotes semua ucapan Vira.
"Vira sayang... kami telat sbenernya krn ban moobil pecah ditengah jalan! dan kami jg ga diapa-apain sama the jogs. hukumannya biasa kok. satu lagi, kalo dibangunin skali, kita berdua bangun kok. cuman masalahnya tadi pagi kami gak ada yg bangunin dan samasama lupa aktifin alarm smalem! so, kami telat bangun. sekian", balas Yuki dgn malasnya.
perdebatan Yuki dan Vira terhenti ketika salah seorang teman Yuki menghampirinya sambil berteriak heboh.
"YUki Yuki Yukiiii!! mati lo Yuk! abis loo hari ini kayaknyaaaa", pekik gadis itu heboh.
"apaan sih? lebay amat. mati knapa gue??', tanya Yuki sewot. tampaknya gadis cantik itu sedang dlm mood yg kurang baik. akibat kejadian lelucon garing kmarin yg membuatnya... GALAU!
"itu, lo dicari sama the jogs ddiluar! leadernya pula! kak Stefan!", pekik gadis itu lagi. dan makin heboh!
"oh", balas Yuki, kemudian bangkit dr tempat duduknya dan brjalan keluar kelas.
"yuki semangat! kita akan ada dibelakang elo!", kata Vira, Adel, dan Angel sambil mengepalkan tangan diudara kearah Yuki.
"ngalay!", balas Yuki sinis, kemudian mempercepat langkahnya keluar kelas.
Ddepan kelasnya, brdirilah Stefan di leader the jogs dengan wajah datar seperti biasa, serta kedua tangan yg masuk kedalam saku.
"nyari saya kak?', tanya Yuki malas.
"Km ketua kelasnya kan, Dek???", balas Stefan.
"iya kak"
"kalo gitu, kumpulkan nama peserta lomba tengah semester kelas kamu, ke ruang osis. 30 menit dr sekarang yaa",
"oh gitu. iyaiya kak. nanti saya kumpul. makasi", balas Yuki, kemudian hendak beranjak kembali ke kelasnya, namun Stefan menahan prgelaangan tangannya, dan membuat Yuki berbalik kembali.
"km knapa dek? kok murung gitu? patah hati yaa?", ledek Stefan dgn senyum tengilnya yg khas. Tangannya menyentil bagian kening Yuki, hingga membuat gadis itu sedikit meringis dan menatap Stefan kesal.
"iya lagi patah hati! galau, gaga move on! Di PHP-in orang gila, sarap, gawaras, ga berperasaan!udah ah sana kerja lagi, ngeledek aja! hush hush...", usir Yuki sebal, kemudian melangkah cepat kedalam kelasnya.
"Stengah jam, Dek!", ucap Stefan stengah berteriak, kemudian melangkah meninggalkan kelas Yuki.
"apa mungkin tu anak galau krn omongan gue kmaren?? masa siih segitunya?? hmm, brati Nina sama Rizky ga boong dong ya?? oke okee.. its the show time Yuki.. I'll do it. Dan gue cuman punya waktu stengah jam! how's great???", gumam Stefan disepanjang prjalanannya.
"Bos, gue pinjem RO (Ruang osis) ya bentaran", ucap seorang cowok dgn lawan bicaranya ditelepon.
"Iyaiyaa, bentaran kok. penting! ho oh, yg ngerjain tugas itu suruh di ruang MPK aja bisa kan yaa? iya gue perlunya ruang osis sih. oke, Thanks.. iyeeiyee bersihhh!", sambungnya, kemudian memutus sambungan teleponnya dan memasukkan kembali ponsel kedalam sakunya. Seraya melanjutkan langkahnya entah kemana....
**********
TEEEEETTTT!!!! TEEEEEEETTTTTT!! TEEEEETTTT!!!
Bel istirahat menggema ketika jarum jam sekolah menunjukkan pukul stengah 4 sore. Seluruh siswa segera keluar dr kelasnya masing masing, mengingat panggilan alam untuk segera mengisi bahan bakar. Tak heran jika bel trsebut segera disambut senyum sumbringah penuh kemenangan oleh para Ibu kantin. Laris besar hari ini...
Namun lain halnya dengan Yuki. gadis manis itu tengah duduk stengah meringkuk dibangkunya sambil membaca sebuah buku catatan. Membuat ketiga temannya memandang heran kearahnya. Seorang yuki kato membuka buku catatan disaat jam istirahat? ga etisss!! secara, Yuki yg emg terkenal lumayan pinter sejak SD itu, emg gapernah belajar pada saat jam istirahat. mau ntarnya ulangan apa juga, dia santai dikantin kalo uda yg namanya bel istirahat. bukunya mah rapi didalem loker. Tapi, saat ulangan, Yuki paling anti yg namanya dicontekin yg sampe bikin risih gitu. dilempar kertas lah, dipanggil panggil lah. sebab, kalo teknisnya nih mau nyontek sama Yuki, langsung aja tuh liat lembar jawabannya, gausah banyak bacot, dan jangan lupa bilang makasi! Bukan nolonginnya pamrih, cuman buat Yuki, dgn cara begitu, keduanya nggak rugi kan. yg ada malah untung. Yuki dpt pahala krn ngebantu org, dan yg nyontek bakal trhindar dr yg namanya remidial! So good kan? kyk merek makanan gituh...
Tapi hari ini, entah ada badai apa yg menerjang rumah dan otak Yuki, sehingga membuatnya open book dijam istirahat kayak begini.
"Tumben Yuk??", tanya Vira, seraya memandang Yuki aneh. Pertemanan yg telah terajut sebulan,membuat Vira mulai mengenal Yuki lbh dalam. Make a sweel friendship..
"Apanya?", tanya Yuki tanpa memalingkan wajah dr buku dihadapannya.
"belajar gitu. kan jam istirahat. ngga makan batagir dikantin??", balas Adela yg giliran menatap Yuki bingung.
"Kelas sebelah ulangan dadakan Pak Boiler. Gue ga belajar semalem, ya jaga jaga dikit lah. lagian juga maish kenyang. kalo kalian mau kekantin, pergi aja. gue gapapa", jwb Yuki, kmudian menatap ketiga temannya bergantian.
"ulangan pak Boiler????", pekik ketiga sahabat Yuki menggema, membuat seisi kelas menatap mereka dan ikut berteriak histeris. "pak Boiler ulangan?????" ya sudah, gemparlah kelas X3 karena ulangan pak Boiler.
"Woles, woyy. Gue kan bilang buat jaga jaga. soalnya kls sebelah ulangan dadakan. kita blm tentu kena musibah juga kok. santai deh...", ucap Yuki menenangkan kegaduhan seluruh temannya yg mulai menggeledah tas masing masing, seraya membaca buku catatan tentang pelajaran yg diajarkan Pak Boiler. Fisika...
"ya elo sih gampang, fisika uda diluar kepala semua! nah gue? untung sih kalo ulangan sepaket sama elo. kalo kagak? bisa kosong lmbar jwbn gue!", rutuk Angela, yg mulai sibuk jg dengna buku catatannya.
"yee, bukannya bersyukur uda gue ingetin belajar, malah marah marah", dumel Yuki sebal.
"hehe, maaf yaa Yuki. jangan ngambek gitu dong. biarkan kami yg lemah ini berserah padamu kali ini saja..", rayu Vira, yg kemudian duduk dihadapan Yuki sambil mengedipkan matanya genit.
"iyuwh! berserah! lo kira gue Tuhan! udah ah ga ada gituan. belajar aja yg bener. kalo ada niat, dan usaha semua pasti lancar!", kata Yuki, emnepis tangan Vira yg sudah menggelayut dilengannya.
"ya usaha gue kan nyontek sama elo", kata Vira polos.
"yaudah teserah usaha apa, bodo amatlah. gue keluar bentar deh', ucap Yuki risih, lalu brjalan keluar kelas dengan buku catatan ditangannya.
Sesampainya diluar kelas, Yuki tak menemukan siapapun.mungkin anak anak lain pada asik nongkrong diknatin atau ngerumpi dikelas. Sehingga Yuki memutuskan untuk turun kebawah, mencari tempat nyaman untuk belajar.
dan pilihannya kali ini adalah, halaman tengah. bangku tengah koridor yg saat itu sedang sepi. hanya ada beberapa org dibangku lainnya yg sibuk dgn kegiatan masing masing. pcrn, gosip, belajar, semuanya kegiatan khas anak sma.
"Woohooo, seru nih disini. sejuk.. hmm...", gumam Yuki, lalu menyilangkan kakinya dan mulai tenggelam kembali dlm sejuta rumus dibukunya. Bahkan ia tak sadar ketika seorang cowok brdiri dihadapanya, dan menatapnya sambil tersenyum.
"Hey Yuki..", sapa org itu. "bisa gue duduk disini juga??", sambungnya.
membuat yuki tersadar dan segera mendongakkan kepalanya.
"hm? oh hey, Putra. silahkan, hehe", balas yuki, lalu menggeser sedikit tubuhnya lbh kepinggir, dan memberikan celah yg cukup luas baginya rekannya itu, Putra Ardiansyah Sigit.
"Sibuk amat sampe gasadar gue dateng. ngapain??", tanya Putra, lalu mulai membuka sebuah buku tebal ditangannya.
"Belajar Fisika lah dikit. kmaren gasempet belajar, hehehee...", balas Yuki santai.
"Fisika? oh.. persiapan buat ulangan dadakan nanti ya? soalnya standar kok, gue yakin lo bisa jawab", ucap Putra, lalu memandang Yuki sejenak, sambil tersenyum manis.
"Eh, tadi lo juga kena ulangan dadakan yaa? lo kelas X4 kan??", kata Yuki mulai ngeh akan 'keberadaan' Putra.
"iyaa. tapi menurut gue, soal begitu mah cetek kalo buat seorang Yuki Aluna. Si Fisikawati sejak SMP", canda Putra, yg memang dulu satu sekolah SMP dengan Yuki, namun berbeda kelasnya.
"Fisikawati apaan? iyuuwh banget namanya ih. kamseupyung! hahahhaaa", balas Yuki yg malah terpingkal, krn geli sendiri.
"yee dia ketawa. bener kan? kalo cowok disebut Fisikawan, ya kalo cewek fisikawati! dan itu elo Yuki...", kata Putra lagi, membuat tawa Yuki makin sulit dihentikan.
"ya aneh aja gitu namanya. Fisikawati? sejak kapan ada? dikamus bahasa indonesia tuh ga ada istilah begituan, Putra! ya Tuhan begonya, hihihiiihihhihi", balas Yuki semakin ngga jelaa -_-
"iyadeh sesuka elo. taudah yg tadi telat krn ban mobilnya kempes, hahahaha. alesan tuh, padahal aslinya telat bangun. eh tunggu, tapi lo mandi kan???", ledek Putra.
"Apaan sih sebutsebut aib gitu?? ish PUtra!!! waah lo ngajak gue perang nih yaa! awas aja gue buka semua aib SMP lo, sampe yg teriyuwh sekalipun yaa. ntar gue ngomonng pake Toa sekolah kalo seorang Putra Ardiansyah Sigit itu, hmbbb........", ucapan Yuki menggantung ketika tangan Putra membekap mulutnya, dgn mengalungkan tangan kanannya dileher Yuki.
"ssstttt jangan bawel ih. gue becanda dikit doang, jangan dobawa serius lah! heheheheee... peace yaaa", kata Putra, yg masih membekap mulut Yuki...
Keduanya bercanda tertawa dan tampak sangat akrab, dan membuat yuki melupakan sesuatu yg harusnya dilakukannya ketika jam istirahat.
Seseorang tersenyum kesal melihat kedekatan Yuki dengan Putra dr kejauhan. Buket bunga ditangannya dilempar ke tempat sampah yg kebetulan ada persis didepannya. Org itu melangkah mundur dengan pandangan lurus pada objek yg telah ditangkap matanya. kemudian tangannya meraih kenop pintu yg bertuliskan ruang osis, dan masuk kedalamnya.
"gue telat, man!", ucapnya pd seorang kawannya yg ada didalam ruangan itu.
**********
_SKIP_ biar ga lelet gitcuuhhhh..
"Oke semuanya. hasilnya bapak bagikan minggu dpn, selamat sore!', ucap pak Boiler menutup pelajaran harinya hari itu, kemudian brjalan keluar kelas Yuki.
Seluruh siswa kelas X3 menghela nafas lega ketika Pak Boiler telah jauh dr pandangannya. Semuanya lega krn penderitaan mereka berkecimpung dgn dunia rumus telah brakhir hari ini. Sebab pelajaran selnajutnya adalah bahasa indondesia yg emang kagak isi rumus rumusan! aman...
10 menit berselang, namun Bu Yayuk, si guru bahasa indonesia tak kunjung menampakkan dirinya. Yuki sbg ketua kelaspun berinisiatif untuk pergi ke ruangan Guru Piket jaga hari ini, guna menanyakan keberadan si guru bahasa indonesia tsb. ia berjalan keluar kelas ditemani Adela, teman sekaligus si wakil ketua kelas. keduanya brjalan santai menuruni tangga, menuju ruang guru piket yg berada tepat disebelah ruang osis.
Tepat ketika melewati ruang osis, Yuki berhenti seolah memikirkan sesuatu.
"knapa?", tanya Adela.
"kayaknya gue lupa sesuatu deh", kata Yuki.
"Ngumpul nama peserta lomba, Yuk!", pekik adela heboh, ketika menyadari kepikunan Yuki yg emang sudah rada akut gilak!
"astaga lupa! pantes aja pas ulangan kyk ada yg ganjel otak gue! ternyata ini!", ballas Yuki, kmudian mengeluarkan selipat kertas dr saku roknya.
"yaudah sana setorin ke osisnya. gue yg nyariguru piket", ucap Adela.
"Yee dasar, mau enaknya doang!", rutuk yuki seraya meleletkan lidahnya kesal pd Adela. namun si adela hanya tersenyum puas, dan sedikit mengacak poni Yuki yg emang unyu, dan mirip iklan shampoo kalo digerakin. lembut, halus, indah terurai. waoowwww XD
Yuki mengetuk pintu ruang osis, kemudian masuk setelah dipersilahkan. Disana ada Stefan yg duduk dimeja kerjanya, serta seorang temannya yg Yuki kenal dgn nama Arip. salah satu anak the jogs juga..
"ada apa, Dek?", tanya Arip, ketika melihat Stefan yg tak kunjung membuka suara. Stefan memanng melihat Yuki lbh dulu, namun ia malah mengalihkan pandangannya dan pura pura sibuk dengan beberapa kertas dihadapannya.
"maaf kak tadi saya lupa ngumpulin nama peserta lomba. jadi saya baru ngumpulinnya skrg", ucap Yuki rada takut krn turut merasakan aura yg berbeda dr Stefan.
"jadi ketua kelas tuh yg disiplin Dek. kalo tugasnya ini ya lakuin ini. jangan pcrn terus kerjanya. tugas ga selesai. ngerepotin panitia tau gak", ketus Stefan tanpa melihat kearah Yuki, lalu brjalan keluar tanpa pamit. Wajahnya menampakkan kemarahan dan kekesalan yg jelas bgt biikin Yuki bingung.
"maaf kak", ucap Yuki merasa bersalah.
"gapapa Dek. jangan masukin hati ya omongannya, dia lagi bete aja. kan km juga taulah dia gmn. sini daftar namanya", ucap Arip lembut. malah sangat brbanding terbalik dengan arip yg biasanya Yuki kenal.
"ini kak. yasudah saya permisi", ucap Yuki, lalu membungkukkan badan sejenak, dan segera berbalik.
"Dek, ngga semuanya asumsi km itu sesuai kenyataan yg ada. kalo emg gabisa benci ya jangan dipaksa. silahkan perjuangan, ga ada salahnya kan? siapa tau juga terbalas. dari pada dua duanya sakit hati", ucap Arip sedikit menggumaam tanpa memandang Yuki.
"hm, apa kak??", tanya Yuki bingung.
"yaudah sana balik ke kelas, masih jam pelajaran nih", kata Arip dgn nada mengusir yg tak disembunyikannya.
"eh, hm iya kak. permisi", ucap Yuki, lalu buru buru brjalan keluar ruang osis itu.
"apa maksudnya yak? ga ngerti ih. perjuangkan? sakit hati? benci? aah absurd!", rutuk Yuki, lalu brjalan menhampiri Adel yg ada di ruang guru piket.
"Woy Yuki, bsk ekstra nggak nih? kok ga ada pengumuman sih", tanya Vira memekik memecah keheningan kelas X3. wajar aja pada hening. lagi sibuk bgt ngerjain tugas bahasa indonesia dari bu yayuk yg banyaknya bikin mampus gilak! bayangin, disuruh ngisi 3 BAB penuh di lks. dengan ketebalan LKS mencapai 100 lembar -__- brati yg dikerjain 50 lmbar dengan waktu hanya 2x40 menit. Great banget!
"Mana gue tau. kok nanya gue. lo ikut ekstra apaan emg??", balas Yuki sambil terus menulis di lks nya.
"Ya kan elo ketua kelasnya, masa iya gatau. ihh Yuki nih. gue ikut KSPAN (kumpulan siswa peduli aids dan narkoba)", balas Vira, yg masih asik juga menyalin semua jwb Yuki.
"ntar abis ini gue turun tanyain ekskul jalan atau nggak. kalian pada berdoa aja moga gak jalan. gue cape abisnya, skolah dr minggu sampe minggu lagi", omel yuki sedkit menggumam.
"ya namanya tuntutan harus dijalani dong. kita kan uda nekat skolah disini. kalo emg ga kuat pindah skolah aja", celetuk seorang cewek yg duduk diseberang bangku Yuki. Indri namanya.. gadis cantik dengan tingkat 'sok' yg diluar ambang batas manusia setaranya!
"nyambungin aja tuh lampir. diem deh ga usah komen, ga mutu", balas Adela sinis. Yuki dan ke3 temannya memang bisa dikatakan bermusuhan dengan 4 org diseberang bangkunya. INdri, Ratih, Mirah, dan Anggun. Yuki nya sih biasa aja, berusaha bersikap kyk sama temen biasa gitu. tapi ya kali mrekanya malah nyolot? gimana dong? ya terpaksa yuki juga jadi menjaga jarak dengan ke4 makhluk serba serba itu. serba sok, serba nyolot, serba alay, dan serba begok!
"udahlah. di indonesia kan hak berbicara mengemukakan pendapat diatur UUD, jangan nyalahin dia kalo komen. Tuh gue uda selesai. mau turun dulu nyari tau ekskulnya", kata Yuki datar, lalu bangkit dr duduknya.
"yukiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii gue contek jugaaaaaaaa!!!!", pekik segerombolan manusia, yg kebanyakan cowok, kemudian mengerubungi tugas Yuki bersama Vira, Angel, dan Adela.
"kalo gue denger ada yg ribut, gak segan bakal gue sobek bukunya! nyontek itu antre, santai aja. pasti dpt kok! satu lagi, awas buku gue lecek!", pekik Yuki, kemudian brjalan keluar kelas.
**********
Yuki berjalan menyusuri koridor dilantai dasar. Sangat sepi.. yaiyalah, kan semuanya lagi pada belajar didalem kelas.
Jadilah Yuki kyk setan penghuni sekolah yg jalan sendirian gajelas. untung aja gatembus pandang ya Yukinya XD
Langkahnya terhenti didepan ruang guru piket. Namun tak ada satupun guru disana. Yuki menggaruk tengkuknya yg tak gatal, kemudian memutar tubuh dan memandang sekeliling. Hingga akhirnya, mata Yuki menemukan sesosok manusia yg mungkin bisa menjawab pertanyaanya. Si wakil MPK, Stefa Ragil...
"Kak Stefan!!!", teriak Yuki, kemudian brlari mengejar Stefan yg ada diseberang lorong.
Tapi bukannya berhenti, org yg dipanggil malah lempeng aja jalan. malah kesannya jalannya semakin cepat. Bikin Yuki rada susah juga mensejajarkan langkahnya.
"kak Stefan, tunggu bentar!", ucap Yuki, membuat langkah Stefan berhenti.
"apa?", tanya Stefan dingin.
"mau nanya doang sedikit. tapi sebelumnya, nanya yg lain dulu. kk knpa sih? aneh gini jadinya", ucap Yuki, yg menatap Stefan bingung.
"buruan mau nanya apa, Dek?", tanya Stefan, berusaha bersikap biasa.
"iiih tunggu dulu! kk knapa dulu??? galau yaa? pasti patah hati kan nii. ciyeeeeee", ledek Yuki, membalikkan keadaan. tadi kan Yuki tuh yg diledek, skrg giliran dong ya B-)
"mau tau aja anak kecil. buruan mau nanya apa? gue sibuk", balas Stefan ketus.
"ck gaseru bgt! giliran ngeledek aja semangat, diledek langsung ketus gitu. iyuwhhh. kk knapa sih? bikin penasaran", ucap Yuki gamau kalah. pantang menyerah bgt!
"gue lagi galau, puas?? uda buruan nanya apa??", ucap Stefan bertampang malas, lalu duduk dibangku koridor, sambil menungu jwbn Yuki.
"galau krn apa??? masa kk bisa galau juga? impossible", ucap Yuki kembali meledek.
"galau gara gara kamu!", balas Stefan akhirnya. Tak tahan juga rupanya ia menyembunyikan semua itu dr Yuki. yg dipikirnya, lbh baik Yukki tau aja dr pada ia menyimpann semua sendiri dan bbikin gila gajelas krn sentimen akibat jeles!
"ehhhh, kok gara gara Yuki?? gara gara kk tu yang ada!", balas Yuki keceplosan saking ga terimanya disalahin begitu!
"yaiya emg garagara km", balas Stefan tambah sebel krn Yuki tak kunjung peka juga.
"emg Yuki knapa???", tanya Yuki akhirnya.
"lo pcrn sama si anak X4 itu ya??", tanya Stefa to the point.
"sapa? Putra mksd kk?"
"whatever lah namanya sapa. yg gue tanya lo pcrn sama dia?"
"nggaklah, kita temenan doang. knapa sih??"
"ya abis mainnya kayak org pcrn. bikin gue panas aja"
"panas apaan??? jangan jangan kk jeles sama Putra yaa makanya galau??? hayooooo", kini giliran YUki yg meledek habis habisan.
"yaudah kalo udah tau. barusan lo mau tanya apa? buruan deh sbelum gue balik", kata Stefan angkuh.
"ngapain ngegalauin Yuki sih kak???", tanya Yuki penasaran, kemudian duduk disebelah Stefan.
"hhh, masa iya musti gue jelasin lagi, adek kelas oon. ga peka sih lo! gue tuh naksir elu! ya wajarlah gue ngegalauin elo. masa iya gue naksir elo tp yg gua galauin bu yayuk? impossible!", balas Stefan sebal.
"whattt?? naksir Yuki??? ga lucu ah becandaanya!", kesal Yuki, lalu brbalik hendak meninggalkan Stefan. Tak sadar wajahnya telah memrah krn malu tersanjung gitu..
"eehh mau kemana? sini km!", kata Stefan, kemudian menarik tangan Yuki.
"udah deh jangan becanda gituan. sumpah kak ngga lucu", kesal Yuki uda hampir naik darah.
"seriusan dek.. kali ini ga bercanda. yg pas jalan kmaren juga sebenernya ga bercanda. kamu aja yg terlalu sensitif. pasang tampang shock gitu pula", ucap Stefan santai seperti biasanya.
"ya kk ngomongnya kyk becanda gitu. siapa yg ga shock? kk juga kan yg bilang bercanda", balas Yuki cemberut.
"Yaa maaf. itu terpaksa kk bilang bercanda, abisnya km kayak begitu. ya pokoknya gitu lah", ucap Stefan.
"ya terus skrg maunya apaan lagi? becandain lagi atau gimana?", tanya YUki dgn wajah bete.
"ya kalo kk maunya ngajak jalan. make a relatonship. tapi kalo kamunya tampang bete gitu. yaudahlah gajadi", balas Stefan.
"yeeee kk nih! niat nggak sih? kalo mau nembak tuh pake cara yg romantis dikit knaapa? gak ada usaha banget! Contoh dong tuh pas kak Rizky nembak kak Angel kmaren! romantis abis!", omel Yuki.
"kamu tau kalo Rizky sama Nina uda bubar??", tanya Stean kaget, seakan lupa padda topik awal pembicaraan mereka.
"taulah. skrg kak rizky sama kak angel, trus kak Nina udah punya juga,namanya kak Mike", ucap Yuki.
"yaudah lupain! bukannya kk ga niat nih nembaknya. tapi kamu yg menghancurkan semuanya! lain kali deh romantis romantisannya. skrg begini dulu, yg penting jadi!", kata Stefan santai.
"kk kira bikin rujak, main jadi aja! knapa Yuki yg disalahin lagi coba??", balas Yuki kemudian melipat kedua tangan didada.
"tadi kk suruh km ke RO jam istirahat. tapi kamunya kemana? tuh bunga ditempat sampah kk ambilin lagi, mau?? ntar aja dibeliin yg baru yg lebih indah!", kata Stefan yg mulai turut kesal melihat kejadian tadi.
"oh itu, yaa heheh kan Yuki lupa kak. emg ada apa di RO? ga ada apa apa kan, tadi juga Yuki sempet masuk kesana", balas YUki.
"yaiyalah skrg uda gak ada, kan adanya tadi. ya km sibuk gitu sama anak tetangga",
"iyaiyaaa maaf yaaa. udah jangan galau lagi, hehehee", ledek Yuki.
"bentar dulu dong. mau ngga nih???? Be my girl??", ucap Stefan.
"yaa walopun ngga romantis, terima aja kali yaaaa", jwb Yuki, kemudian tertawa melihat tampang kesal Stefan yg lucu menurutnya.
"ketawa aja terus Dek, puas puasin deh dulu. ikhlas kk mah...", kesal Stefan, lalu melipat kedua tangan didada.
"inget umur dong kak, jangan ngambek gitu. masa pcr YUki Alona childish gitu. iyuwh.. hahhaa", ledek Yuki lagi.
"pacar Yuki alona? sapa pcrnya??", kini giliran Stefan yg mempermainkan Yuki. membuat si gadis tersenyum kecut lalu beranjak dr duduknya.
"pcr nya Yuki siapa yaaaa? hm, itu kali tuh Putra anak X4. yg guanteng itu!", balas Yuki sebal, lalu brjalan meninggalkan Stefan.
"yeee siliran. Bebeee! tunggu dong. bercanda bercanda....", ucap Stefan tanpa sadar menyebut sebuah nama panggilan baru untuk Yuki, seraya berjalan mengikuti Yuki yg tampaknya sudah kesal luar binasah!
"ya sapa yg salah skrg??? bercandain aja terus! sampe keluar asep nih diatas kepala Yuki", kesal Yuki, masih terus brjalan, malah semakin cepat.
"yaa maaf dong, Bebeku sayang. Udah yaa, gausah ngambekan gitu sih, mana pcrnya Stefan Ragil childish gini. gak kece dong", rayu Stefan.
"Siapa pcrnnya Stefan Ragil???",
"Kamu dong. masa iya Bu yayuk", balas Stefann, kemudian merangkulkan tangan kirinya dibahu Yuki.
"yee main rangkul aja nih. apaan! inget dong rules nya, dilarang pcrn diareal MG! tittle aja The jogs, ngelanggar juga", cibir Yukii.
'iyeeiyee mahap. saya lupa. km juga ngelanggar lagi nih, jalan jalan pas jam belajar!", balas Stefan, mengacak poni Yuki.
"ini kan jalan mau ke kelas. tadi maunya nyari guru piket. nanyain bk ekskul nggak, gituuuu. malah ketemu org gila", sindir Yuki.
"kali ini kk ngalah deh, dibilang apa aja pasrah! cukup perdebatan kita kali ini, yaa adek guee yg cakep. skrg km balik ke kelas, ntar kalo uda pulang, sms aja, biar pulangnya bareng", kata Stefan,lalu mengusap sejenak pipi Yuki.
"kk skrg kemana??", tanya Yuki.
"main basket dilapangan. udah sana ah. satu lagi, bsk ekskul jalan kyk biasa. see yaa, Bee. muah!", ucap Stefan, kemudian memandang berkeliling sejenak, lalu mencium pipi kanan Yuki.
Membuat si empunya kaget dan terdiam ditempat.
"jangan shock gitu deh. haha buruan sana. maaf yaa ngambil tanpa ijin. daaaaaaaahh love yaa", ucap Stefan lagi, kemudian stengah brlari menuju lapangan basket.
"jantung gue.. Oh My God!! bener bener nih... thank Lord. I love you my God. Make it great, please", gumam Yuki sambil memandangi kepergian Stefan.
"gue pcrn ngga sih? gajelas gini. ditembaknya asal, nerimannya asal, jalaninnya juga bakal asal ga yaa?", gumam Yuk disepanjang prjalanan menuju kelasnya.
Share this novel