BAB 5

Drama Completed 492

Seperti yang kau tahu, aku tidak suka nonton televisi. Tapi, akhir-akhir ini, sejak aku berada di gerbang memasuki usia kepala lima, aku jadi suka nonton televisi. Kau tahu mengapa? Karena, Lanang Buwana, anak kita, sering muncul di televisi main bola. Ia jadi pemain bola. Tentu, kau bangga jika menyaksikannya. Maka tak heran, jika aku selalu betah di depan televisi menunggu kemunculan Lanang di layar kaca. Ia penjaga gawang yang tangguh, karena bertubuh kekar dan gagah sepertimu, Mas.

Karena prestasi Lanang, aku juga jadi suka baca koran. Yang kupilih, lembar olahraga. Dan, dan….pada suatu pagi aku melihat sosok berwajah seperti wajahmu – wajah yang pernah kukenal dulu, dulu sekali! Wajah itu dipampang di lembar halaman depan. Kuamati dan kuamati, terus kuamati, sampai mataku berair dan tubuhku gemetar.
“Lihat gambar siapa, Bu? Kok serius amat…sampai nangis segala.” Suara Lanang lembut, tapi kudengar bernada lantang.

Aku tak mampu menjawab. Kepalaku sangat pening. Lamat-lamat kudengar suara Lanang terheran-heran, “O, foto si buron – Gembong Bajing Loncat! Anehnya, dia berasal dari keluarga ningrat…ck…ckk….kok bisa ya? Tapi, apa ya yang membuat ibu nangis?”
Aku makin diam. Jantungku ngilu. Hatiku pedih. Lalu, tubuhku tak bisa kugerakkan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience