BAB 1

Drama Completed 321

Dalam tengahnya hujan, aku menanti kendaraan. Kulihat titik hujan jatuh beraturan membasahi bumi. Menimbulkan percikan bunyi yang berdendang seperti irama piano yang dibunyikan.

Samar-samar aku melihat sosok wajah teduh dari balik bayangan titik-titik hujan yang mengguyur deras. Sosok wajah teduh itu berlari kecil sambil kedua tangannya memegang tas yang memayungi kepalanya dari hujan.

Itu tak membantu, tapi itu seperti menghibur dirinya bahwa ia dapat terhindar dari guyuran hujan. Kenyataan, tubuhnya tetap basah kuyup kerana hujan.

Wajahnya basah. Keringat dan air hujan menyatu. Ia tetap berlari ke tempatku. Dimana tempatku yang dapat menjadi tempatnya untuk berlindung dari hujan.

Nafasnya tersengal-sengal. Tangannya terus mengelap kulitnya yang basah. Tapi itu percuma, kerana yang dilakukannya takkan membuat kulitnya kering.

Bajunya basah kuyup. Ia menggigil. Sambil memandang ke arah jalan di depan kami, ia terus mendekapkan kedua tangannya untuk menghangatkan tubuhnya.

Aku terusik dengan kehadirannya. Aku merasa tak nyaman ia berada di sampingku. Aku kikuk melihatnya terus diam tanpa bersuara.

Sempat terlintas dalam pikiranku. Aku mendekatinya. Lalu mengelap wajahnya yang basah dengan sapu tanganku yang masih kering. Dan memberikan jaketku untuk menghangatkan tubuhnya.
Tapi kuurungkan niat itu. Aku memilih diam di tempatku dan menundukan kepalaku sambil menunggu hujan reda. Aku menutup telingaku, menutup mataku. Dan juga tetap mengunci pintu hatiku rapat-rapat.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience