Waktu sekolah pun tamat.Ley melangkah keluar kelas bersama Dion.Mereka tidak berbual.Dion perasaan perubahan Ley tapi dia tidak ingin bertanya.Biarlah Ley yang menceritakan apa yang berlaku kepadanya.Sampai disimpang jalan ke rumah masing-masing mereka berpisah tanpa mengucap sepatah kata pun.
Ley sampai di rumahnya.Pintu rumah dibuka dia melangkah masuk.“Saya dah balik...”Ley dan mengatur langkah ke anak tangga.Sampai ditingkat atas Ernie sedang menunggunya didepan pintu bilik Ley.Ernie ingin mengucap terima kasih kepada Ley.Ley terkaku apabila memandang gadis itu dengan mengenakan baju gaun putih itu.Dia teringat gadis didalam mimpinya.Penpampilan mereka sama.Ley menghampiri gadis itu dan memeluknya.Tindakan Ley memeranjatkan Ernie.
“Ley?“Ernie.Air mata Ley mengalir keluar.Dia memeluk gadis itu dengan erat.Hangat.Ernie dapat merasakan perasaan Ley.Entah kenapa air matanya juga mengalir keluar.Dia membalas pelukan Ley.Perasaan ini seakan-akan sudah lama mereka alami.Hanya mereka melupakan.“Luna...”Ley menyebut nama itu.“Eh?”Ernie.
Luna...Kenapa Ley tahu nama itu.Dia kenal aku ke?Banyak persoalan yang timbul di fikirannya waktu itu.Ley tidak mengerti dengan perasaannya waktu itu tapi dia amat merindui gadis itu.Inikah takdir yang dimaksudkan oleh gadis itu...?Tapi...aku tidak mengerti.
Mereka melepaskan pelukan.“Kenapa kau menangis?”Soal Ley memecah kesepian.“Kau tu kenapa menagis?”Ernie.“Mana ada.”Ley dan mengesat air matanya.Ernie tersenyum.Ley memandang gadis itu dan jejari runcingnya menyapu air mata gadis itu.Ernie rasa hangat dan bahagia dengan tindakan Ley.
Mirana memerhati Ernie dan Ley.Dia turut sedih.Akhirnya anaknya menemui orang yang ditakdirkan untuk dia.Dia berlalu meninggalkan tempat itu.“Ley macam mana kau tahu nama Luna?”Ernie.“Gadis dalam mimpi aku yang beri tahu.”Ley.Gadis dalam mimpi? Adakah Ley ada kaitan dengan dia?
sorry kalau ada kesalahan..
Share this novel