BAB 3

Fantasy Completed 197

Keesokan harinya, suasana Mata Air Para Pari-pari bertambah ramai. Gundukan tanah yang akan digunakan sebagai tempat pentas itu pun sudah dihiasi bunga berwarna-warni yang berpadu dengan cahaya yang dipendarkan dari tubuh-tubuh mungil para pari-pari yang terbang melayang-layang di tempat itu.

Rupanya ada beberapa kontestan yang baru saja hadir dan mendaftarkan diri kepada panitia. Singgasana Tanaman datang dengan kelompok band “Bunga Bersemi”-nya di mana sang pimpinan singgasana menjadi penyanyi utamanya. Dan yang menghebohkan adalah Singgasana Bumi diwakili oleh Trio Cimea, yang personelnya berasal dari tiga singgasana yang berbeda.

“Sudah kudaftarkan kalian, dan diperbolehkan oleh pihak panitia,”kata sesosok pari-pari berjubah cokelat kepada tiga pari-pari di depannya.

“Syukurlah kalau begitu. Terima kasih, Terranum,” kata salah satu lawan bicaranya yang berpakaian hijau dan berhiaskan bunga-bunga kecil bermekaran pada pakaiannya.

“Jangan berterima kasih kepadaku. Tetapi berterima kasihlah kepada panitia,”jawab Terranum tanpa ekspresi.

“Masih ada beberapa jam untuk kita latihan sekali lagi sebelum festival dimulai,”sahut sosok pari-pari lain yang bernuansa biru transparan. “Tapi sebaiknya kita istirahat sejenak dulu, kerana kita pasti lelah habis perjalanan jauh. Atau kita latihan dulu baru istirahat sebelum pentas?”

“Kau membuatku bingung, Voda,” ujar pari-pari hijau tadi. “Pasti Geo dan Terranum juga bingung dengan ucapanmu tadi. Aku pikir sebaiknya kita istirahat saja. Bagaimana Geo? Terranum?” Terranum mengangguk tetapi Geo diam saja.

“Geo! Kau kenapa? Sejak kita berangkat tadi kau tampak tak bersemangat?” Tanya Terranum memperhatikan saudaranya yang tampak termenung.

“Kau masih grogi?” Voda mendekatkan dirinya kepada Geo. “Bersemangatlah, Geo! Aku dan Exora akan mendampingimu di pentas nanti.”

“Ya, Geo. Jangan kuatir, kami tak akan meninggalkanmu. Kita akan bernyanyi bersama.” ujar Exora menanggapi tetapi Geo masih saja murung dan tidak membuka mulutnya.

“Benar, Geo,” tegas Voda. “Kita adalah satu tim. Kau harus kuat supaya penampilan kita tidak mengecewakan nanti.”

Aku hanya berpesan: jangan merasa kalah sebelum berlomba,”sahut Terranum. Tampilkanlah yang terbaik untuk singgasana kita, untuk bangsa pari-pari di hutan Cimea.”

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience