Andra dan Kinan terlebih dulu sampai dirumah Farah,setelah beberapa menit menunggu ahirnya Afan dan Emira sampai didepan mereka.
" buset lamanya,apa kalian pergi buat ngasih makan anak ikan ?"lelucon Andra yang sangat garing
Mereka masuk kerumah Farah,mamanya Farah mempersilahkan mereka masuk.
"Farah gimana kabarnya tante," ira membuka percakapan
"Dia semakin membaik,dia ada di kamarnya jika kalian ingin menemuinya,"
"Baiklah tante,"
"Tabte akan buatkan minum buat kalian,tolong jika Farah membutuhkan sesuatu panggil tante ya,Emira"
"Ok tante,"
Tok tok tok
Suara ketokan pintu sontak membuat Farah terkejut,
"Masuk aja pintunya gak dikunci,"sambung Farah dari dalam
"Farahhhhh" suara Kinan dan Emira bareng,mereka memeluk Farah erat,
"Lo udah sembuh kan ?"tanya Emira
"Hemmm,"jawab Farah
Ketiga sahabat itu melepas rindu nya mengeluarkan air mata,
"Gantian gw dong yang peluk Farah,"rengek Andra
"Enak aja gak boleh,"tolak Farah,
Farah menatap Afan dengan mata penuh penasaran,Kinan menceritakan kedatangan Afan,
"Emira sam Afan cocok loh,"ledek Farah
"Bener banget lo Far,Afan aja suruh gw pindah tempat duduk,"
"Sori Kinan,"sambung Afan datar
Emira hanya diam dan menyembunyikan wajahnya yang malu.
Setalah pulang dari rumah Farah.Emira pulang diantar si tampan Afan dong,
"Fan,"
"Hemmmm"
"Gw bisa kok pulang sendiri,lo gak usah repot repot anterin gw,"
"Gak ada yang repot jika nganter cewe cantik kek lo Mir,"
Buset seketika jantung Emira mau copot,cuma butuh waktu 30 menit Afan dan Emira sampai didepan rumah Emiran.Kedatangan mereka disambut oleh sitampan kakanya Emira siapa lagi kalau bukan Valentino,
" siapa dia Emira ?"
"Bukan siapa siapa bang,temen kelas Emir,"
"Kenalin bang gw pacarnya Emira,"Afan menjabat tanganya dengan Valen,
"Bohong bang,dia cuma temen gw kok,"
Emira menatap tajam kearah Afan hanya dibalas senyuman oleh Afan yang mampu membuat hati Emira seperti diskotik jedag jedug,
"Kalu gitu tugas gw udah selesai udah nganterin pacar cantik gw sampai rumah dengan selamat,dan gw pamit pulang dulu bang,"Afan menjabat tangan Valen dan melempar senyum ke arah Emira,Afan segera menyalakan motornya dan pergi meninggalkan rumah Emira.
Tatapan Valentino menatap Emira mengintrogasi,Emira yang seolah tau lagat abangnya itu langsung menjelaskan tentang Afan.
"Awas ya samapai lo macem macem,gw gorok leher lo sampek putus tus,"ancam Valen
"Ihhh ngeri gw takut,"kekeh Emira
" gak bang gw bakal jadi adek yang nurut sama lo,bagi gw lo segalanya bang,"lanjut Emira sambil memeluk abang kesayangannya itu,
"Gw bangga punya adek kek lo,lo boleh lakukan apapun yang bikin lo bahagia,mau Afan jadi pacar lo juga gpp,"
Emira sontak melepaskan pelukannya dan memukul dada bidang abangnya,
"Ogah gw sama dia,sok akrab males banget gw,"
"Jangan sok ogah gitu ntr jadinya lo suka,sok benci segala,lagian dia cowo pertama yang lo bawa pulang,"Oceh Valen
"Gw gak benci bang gak sebel juga,dan gw gak bawa pulang dia,dia yang maksa nganterin gw ok,"balas Emira dengan berjalan meninggalkan Valen.
Valen hanya bisa tersenyum melihat tinggah gadis kecil yang sudah bertumbuh besar.
'gw janji bakal bikin lo bahagia,gw gak akan biarin siapapun nyakitin adek gw,'batin Valen
Share this novel