CHAPTER III THE BACKGROUND

Fantasy Series 794

CHAPTER III
THE BACKGROUND

1.Mika’s Family
Sedikit orang yang tahu bahwa sebenarnya nenek moyang Mika dari Ibunya adalah seorang pendekar silat terkenal di Tiongkok pada zaman dahulu kala. Bahkan konon katanya merupakan salah satu raja di dunia persilatan. Ibunya yang keturunan Cina dan Sunda telah mewarisi perpaduan antara ilmu silat Wu shu dan Pencak silat dari Parahyangan. Kakek Mika dari Ibunya inilah yang telah menggembleng Mika dan kakaknya sejak mereka berumur lima tahun. Walaupun Mika dan kakaknya selisih 3 tahun, tapi kemampuan silat Mika tidak kalah dari kakaknya. Walaupun Badan Mika lebih kecil, tapi Mika lebih lincah dan lebih cepat dalam menguasai jurus-jurus dan gerakan nya lebih lentur. Hal ini terlihat jelas setiap kali mereka berdua latihan. Terlihat bahwa mereka seimbang, sangat sulit mentukan sipa yang lebih unggul. Mika dan Michael, kakaknya sudah berikrar merahasiakan kemampuan silat mereka yang sangat tinggi terhadap dunia luar, untuk menghindari perhatian dari dunia luar. Keluarga mereka sudah bersumpah agar kemampuan silat nya yang sangat tinggi tidak sampai tersebar luas ke publik. Karena mereka khawatir hal itu akan mengancam keselamatan keluarga mereka. Banyak para ahli silat kuno yang mempunyai rasa selalu ingin menantang untuk bertanding orang-orang yang dianggap ‘sakti’. Hal ini bisa berakibat fatal, karena bisa saja dalam pertandingan persahabatan ada senjata atau pukulan bertenaga dalam yanga akan mengenai baik sengaja atau tidak sengaja. Atau dapat saja para ahli silat kuno bukan termasuk orang beraliran ‘putih’,, dan itu dapat berakibat lebih fatal lagi, untuk menghindari berbagai ancaman yang akan datang apabila dunia luar mengetahui kemampuan silat keluarga mereka. Untuk latihan ilmu meringankan tubuh, mereka harus pergi ke puncak gunung terdekat yang jarang di lalui oleh para pendaki agar tidak terlihat oleh orang lain. Sampai saat ini , para sahabat atau teman-teman mereka hanya mengetahui bahwa keluarga Mika menguasai Wu shu, tapi tidak tahu setinggi apa ilmu silat yang mereka kuasai. Dan mereka pun sangat menjaga hanya mengeluarkan jurus dan tenaga seperlunya apabila karena situasi dan kondisi, mengharuskan mereka untuk bertarung. Hingga sampai saat ini rahasia keluarga mereka tetap terjaga aman.

2. Rido’s Family
Sementara keluarga besar Rido lain lagi ceritanya. Nenek moyang Rido dari ibunya adalah keturunan Serunting Sakti dari Sumatera Selatan. Mereka mempunyai ‘peliharaan’ harimau putih yang bernama Datuk Raja Gunung yang menjaga keluarga mereka secara turun temurun entah sudah berapa generasi. Jadi apabila ada ‘sesuatu’ yang akan menyerang anggota keluarga Rido , maka Datuk Raja Gunung akan datang untuk menghilangkan ‘sesuatu’ tersebut. Biasanya Datuk Raja Gunung akan keluar apabila keadaan memang sudah bahaya. Selama ini Rido merahasiakan tentang kemampuan spiritualnya, tapi dengan adanya dua kejadian di sekolahnya, maka terpaksa Rido menunjukan sedikit kemampuan , untuk menolong temanya yang kerasukan. Walaupun hanya sebagian kecil yang ditunjukan nya. Namun hal itu cukup menjadikan Rido buah bibir di sekolahnya. Sama halnya seperti keluarga Mika, keluarga Rido pun merahasiakan kemampuan mereka. Mereka khawatir apabila hal ini diketahui oleh umum, maka akan banyak orang-orang yang datang entah itu meminta pertolongan atau mengadu ilmu. Bukannya mereka tidak mau menolong sesama manusia, tetapi hal itu akan menyebabkan mereka mempunyai musuh-musuh baru yang akan mengancam kehidupan keluarga besar mereka. Keluarga Rido tidak membutuhkan tambahan beban pikiran ,tenang dan juga materi untuk sesuatu diluar kepentingan mereka sendiri. Mungkin hal ini bisa dibilang egois, tapi Ayahnya Rido tidak mau sampai istri atau anak-anaknya sampai terancam keselamatan nya karena mereka mempunyai musuh-musuh baru yang bahkan mereka tidak mempunyai urusan dengan orang-orang itu. Rido mempunyai seorang adik perempuan bernama Rara yang berumur 14 tahun, kelas 2 SMP. Rara juga mempunyai kemampuan spiritual yang sama dengan Rido. Kedua orang tua mereka telah wanti-wanti agar kedua anak mereka merahasiakan hal ini. Dari kecil, Rido dan Rara sudah dapat 'melihat mahluk-mahluk halus'. Karena sudah mendapat kemampuan ini sejak kecil, mereka sudah terbiasa dengan hal ini. Malahan tadinya mereka berpikir kalau mahluk-mahluk halus tersebut, adalah sama dengan manusia biasa, hanya bentuknya saja yang agak aneh. karena Ibu mereka juga dapat melihatnya, jadi Rido dan Rara merasa kalau semua manusia memang dapat melihat apa yang mereka lihat. Sampai pada saat Rido berumur 6 tahun, pada waktu itu Ibunya sedang pergi keluar rumah, Rido dan Rara di hanya bersama Ayahnya di rumah. Rido dan Rara melihat ada Kakek dari Ibunya datang menghampiri tersenyum, Mereka menyambut kedatangan Kakek dengan riang, dan Rido heran melihat Ayahnya diam saja tidak bergeming menonton tv. Sampai Rido berteriak memanggil Ayahnya, 'Ayah !!! itu ada Datuk datang!!!' Kata Rido Riang dan bersemangat.. Ayahnya memandang Rido dan melihat ka arah yang ditunjuk Rido. Ayahnya tidak melihat apapun , hanya melihat tembok. Ayahnya menarik nafas, melihat Rido dan Rara meloncat-loncat riang seperti menyambut kedatangan seseorang yang mereka kenal dengan sangat baik. Sambil tersenyum, Ayahnya Rido berkata kepada Rido ,' OOh Datuk datang??.... sampaikan salam ayah yaa naak,,, kalian mainlah sama Datuk, tapi jangan nakal yaaa,,,, Ayah ga bisa lihat Datuk, hanya Rido, Rara dan Bunda yang bisa lihat Datuk'
Rido : 'Ooooh ?? kenapa ayah ga bisa lihat Datuk?'
Ayah :'Karena Allah ngasih ke istimewaan buat Bunda , Rido dan Rara bisa lihat orang-orng yang sudah meninggal dan bisa lihat mahluk-mahluk Allah lain nya selain Manusia. kenapa Allah ngasih itu ke Rido, Rara dan Bunda, hanya Allah yang tahu apa alasan nya'.
Rido termangu mendengar jawaban ayahnya, otak nya masih memproses kata-kata Ayahnya. Oooh jadi tidak semua orang dapat melihat semua apa yang dia lihat yaa.... jadi apa nama mahluk-mahluk yang selain manusia itu.. oohh berarti mahluk-mahluk dengan bentuk-bentuk yang agak aneh itu bukan manusia yaa.. dan Datuk,, oooh berarti Datuk termasuk orang-orang yang sudah meninggal yaa.. Rido sudah mengerti apa yang dimaksud meninggal. Tapi tidak menyangka kalau Datuknya yang sering datang bermain denganya dan Rara adalah termasuk orang yang sudah meninggal. Pantesan Datuk kalau muncul suka tiba-tiba keluar dari tembok atau langit-langit rumah. Oohhh dan bagaimanakah kabarnya dengan harimau yang suka datang bersama Datuk? apakah harimau itu sudah meninggal juga? apakah orang lain juga tidak dapat melihat harimau itu?
Rido teringat dengan satu kejadian dirumahnya, pada saat ia berumur 9 tahun. Waktu itu malam hari menjelang subuh, Rido sedang terlelap tidur, tiba-tiba terbangun karena mendengar teriakan-teriakan histeris suara laki-laki yang tidak dikenalnya. Rido langsung terbangun dan berlari menuju ruang tamu di lantai bawah, dan ternyata kedua orang tuanya, adiknya Rara serta pembantunyapun terbangun juga berlari ke arah tuang tamu. Di ruang tamu mereka semua melihat ada 4 orang lelaki asing tinggi besar sedang berlari sekuat tenaga dengan ekspresi panik memutari ruang tamu,sambil berteriak teriak 'TOLONG TOLONG TOLONG ADA HARIMAU!!!!!!!!!'
OOh yaa Rido melihat ada Datuk Raja Gunung sedang duduk santai di tengah ruang tamu, memandang tajam ke arah empat orang lelaki yang sedang panik berlarian itu. Bundanya Rido tersenyum ditahan, kemudian meminta kepada Ayahnya Rido untuk menelpon polisi. Ke empat lelaki itu kemudian jatuh ambruk kehabisan nafas, dan begitu kami semua menghampiri mereka, ke empat lelaki itu meminta ampun kepada Ayahnya Rido. Mereka mengakui bahwa tadinya mereka akan merampok kami, tapi tiba-tiba ada harimau putih besar sekali yang kelihatan sangat marah dan lapar yang akan memakan mereka. Kemudian kedua orang tuanya menyerahkan ke empat lelaki itu kepada polisi. Rido tidak tahu lagi kelanjutan cerita itu. Rido hanya ingat, bahwa Ibunya menyuruh pembantu untuk mengantar Rido dan Rara kembali ke kamar untuk melanjutkan tidur agar tidak terlambat ke sekolah nanti. Dan tidak berapa lama setelah itu, Ayahnya Rido memutuskan untuk pindah rumah. Karena di lingkungan perumahan itu, keluarga Rido menjadi terkenal mempunyai'peliharaan Harimau putih', yang mana hal itu amat sangat dihindari oleh ayahnya Rido.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience