Aku pembunuh dan anda tidak perlu terkejut. Jika kemudian aku menerangkan sebab dan bagaimana kehidupan wanita terbang, anda tidak perlu teruja. Walaupun anda kemudiannya mengetahui siapa aku sebenarnya, di mana aku sekarang, dan bagaimana perasaan aku sekarang, anda tidak perlu repot. Satu perkara yang pasti, aku membunuhnya secara sedar. Barangkali, teman-teman aku yang ikut menyeret tubuh si buruh rewel ini ke tengah hutan Wilangan pun, sama-sama sadar saat membunuhnya.

Memang, aku memang seorang pembunuh. Jadi kau nak buat apa padaku? Ingin mengganggu aku ke penjara? Ha-ha-ha! Seperti semut yang mengikat kaki gajah, itu sahaja! Jadi sila. Tidak ada gunanya, telinga anda jarang mendengar berita di tv mencari aku .Yang berbicara tentang perempuan yang aku bunuh pun kalah berisik dengan gosip artis. Sudah basi! Oleh karena itu, percuma anda terus-menerus menggali kuburannya, bahkan sampai tiga kali berturut-turut.

Malahan, aku kasihan dengan generasi sekarang yang sok peduli. Apa pula yang mereka ingini? Mengusut tuntas, menolak lupa, atau hanya sekedar mengikuti tren? Wahai generasi muda, sudahlah. Lebih baik waktu luang anda gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat ketimbang mengungkit-ungkit masa lalu. Percuma, lagi-lagi aku katakan, per-cu-ma. Lumpur Porong Sidoarjo sudah mengubur sejarah Azwa , dan itu artinya anda harus mengganti topik tuntutan.

Lagi pula, anda tak perlu terkaget-kaget seperti itu. Biasa saja lah. Coba anda bayangkan aku ini seorang Edward Snowden atau Julian Assange, yang membocorkan jaringan kawat negara yang ultra rahasia itu. Anda mestinya berterimakasih pada orang-orang seperti mereka, juga pada aku yang sudah mau membeberkan ini semua secara tertulis. Bukan berarti aku tak tahu bakalan ada resikonya, tapi toh aku ‘kan sudah lama pencen !