BAB 4

Mystery & Detective Completed 489

Tapi, apa mau dikata? Perempuan berambut ikal sebahu ini, dengan sorot mata yang tegas dan berkilat-kilat ini, maunya memang menanantang kami. Ia urung jera ketika pabriknya di Surabaya memutasinya ke Porong. Eh, eh, eh, lha di Porong malah bikin serikat yang sama. Memangnya kami akan tinggal diam? Serikat buruh di mana saja hanyalah kedok dari partai komunis! Lha kamu ikut-ikutan serikat, apalagi pakai menuntut pabrik agar ini-itu, ya kamu sudah otomatis jadi anggota komunis. Titik.

Nah, sampai di sini, adakah yang lebih menjengkelkan dari petingkah aktivis serikat yang pecicilan seperti demikian? Lha, ndak ada toh? Bila anda memilih jalan seperti yang dipilih Rosa Luxemburg, Leon Trotsky, Malcolm X, Wiji Thukul, Munir, ya itu sama saja dengan menyerahkan nasib anda ke tangan kami yang hanya menyediakan setidaknya (berterimakasihlah!) 5 opsi seperti berikut: mati diracun; mati disiksa; mati ditembak; cacat seumur hidup; atau hilang ditelan bumi.

Itulah takdir perlawanan. Aku bisa ngomong seperti ini karena aku juga dicekal takdir yang sama. Jangan anda kira selama masa dinas, aku bisa hidup tentram. Jangan anda kira tidur malam dan mimpi aku semuanya tentang 7 bidadari! Di satu malam Azwa pernah mendatangi aku . Ia tidak mengetuk pintu, bahkan suara langkahnya yang diseret itu pun juga tak terdengar. Ia membuka mulutnya tapi aku tak mendengar apa-apa. Aku bersikeras untuk terbangun tapi tubuh aku seperti terikat di atas kasur. Punggung aku basah, mulut aku menganga tapi tak sekata pun kalimat termuntahkan. Teriak pun aku tidak bisa.

Tak lama kemudian aku terbangun dengan perasaan kosong dan rasa jijik yang luar biasa pada tubuh aku sendiri. Aku menangis dan menghambur ke jalanan yang lengang dan gelap. Bau embun yang bertempias di pucuk-pucuk daun dan genting rumah menusuk hidung aku , dinginnya merembes ke dalam dada. Orang-orang yang sedang main kartu di pos ronda mengantar aku kembali ke rumah dan aku kembali terlelap. Aku terbangun pagi hari saat anak bungsu aku duduk di samping ranjang.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience