kontrakan

Drama Series 939

Kamar nya hanya ada satu tapi untuk pengantin baru seperti kalian cukup lah" ucap sang pemilik rumah menjelaskan isi kamar kontrakan nya

" Jadi berapa pak uang kontrak nya?" tanya Vino menatap sang pemilik rumah

" Jika kalian mau ambil perbulan 600 ribu,kasur juga sudah ada di dalam kamar kalian tidak perlu membeli lagi jika ambil satu tahun saya kasih 5 juta saja" Jawab nya

Vino memang sudah ada tabungan meskipun tak seberapa tapi masih ada yang perlu di beli jika langsung di bayar 5 juta kemungkinan uang Vino akan habis dia tampak berpikir sejenak

" Mas ambil bulanan saja, gaji Indah kan juga ada dari mengajar bisa untuk membantu membayar nya mas" bisik Indah pelan

" Tapi itu uang kamu ndah untuk membeli keperluan kamu"

" Tidak masalah mas bukan nya suami istri itu harus saling membantu" jawab Indah menggenggam tangan Vino memberikan kekuatan pada suaminya ini

" Kami ambil dua bulan pak,apa bisa di kurang jadi satu juta" tawar Indah

"Kalau dua bulan tidak bisa kalau mau begini saja saya kasih satu juta enam ratus tapi ambik tiga bulan" ucap sang pemilik rumah memberikan keringanan dan akhirnya di setujui oleh Indah, Mereka segera membayar dan pemilik rumah memberikan kunci nya

Indah dan Vino merapikan rumah tersebut,barang yang bisa Indah bawa dari rumah ibu nya di bawa nya agar tidak membeli lagi karena akan lebih banyak mengeluarkan biaya

Awal kehidupan mereka di mulai dari nol tapi Indah tidak keberatan menemani suaminya ini apalagi kontrakan mereka tidak jauh dari percetakan tempat Vino bekerja membuat lebih irit ongkos

" Yah...bu...kami pamit dulu,do'a kan rumah tangga kami langgeng sampai maut memisahkan kami" ucap Indah pamit pada kedua orang tua nya untuk pindah ke kontrakan baru mereka

Vino pun menyalami mertua nya ini, meskipun Vino belum bisa melupakan Diandra sepenuhnya tapi dia sebisa mungkin membahagiakan Indah dan berusaha untuk menjadi suami yang baik

Sedih yang di rasakan ibu Indah melepaskan anak bungsu nya ini tapi ini lah kehidupan Indah sudah dewasa dia berhak menentukan jalan hidupnya sendiri setelah menikah

***
Dua bulan sudah pernikahan mereka tapi Indah belum juga ada tanda-tanda kehamilan sejak mereka pindah Vino tidak mengizinkan Indah untuk mengajar karena terlalu jauh dia pun tidak bisa mengantarkan nya, dan saat ini dia menjadi ibu rumah tangga untuk mengurus suami nya , Siang hari Indah berjalan kaki ke percetakan untuk mengantarkan makanan suami nya dan membantu sekira nya yang dia bisa, di sela kegiatan nya menjadi ibu rumah tangga Indah berjualan online, mulai dari tas, sepatu dan baju tapi Indah tidak menyetok barang dia hanya memasarkan nya hal ini dia lakukan untuk menambah tabungan nya Indah bermimpi bisa membeli rumah untuk dia dan Vino kedepannya

" Ndah ini gaji mas" ujar Vino memberikan amplop gaji nya

" Maaf ya ndah kalau di potong untuk di berikan ke ibu kamu tau sendiri kan keluarga mas seperti apa kehidupan nya" ucap Vino pelan

Indah sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu penghasilan nya juga ada jadi dia tidak marah jika Vino memberikan sedikit gaji nya pada keluarga

Indah tersenyum bahagia mengambil amplop pemberian Vino

" Mas ibu mu adalah surga mu aku tidak pernah melarang apapun untuk nya asalkan masih dalam batas wajar" jawab Indah lembut

"Terimakasih Ndah"

Setelah makan malam Indah mengambil satu buah buku,dia mulai mencatat menu untuk satu bulan mereka dan menyisihkan sebagian uang untuk di tabung

Indah benar-benar telaten uang yang tidak seberapa itu bisa dia olah untuk satu bulan penuh tanpa mengeluh pikir Vino padahal tanpa sepengetahuan Vino listrik dan air Indah membayar dengan uang nya

Vino dan Indah memilih mandiri untuk kehidupan baru mereka

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience