Tak terasa waktu cepat berlalu dan kini hari H pernikahan Vino dan Indah meskipun ibu Vino menentang keras tapi tidak untuk ayah nya yang memberi restu penuh terhadap kedua mempelai
tangan Vino meraih tangan ayah Indah
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anak saya Indah Larasati dengan Mas kawin uang senilai 500 ribu rupiah dibayar tunai" ucap Pak Harun menjabat tangan Vino
"Saya terima Nikah dan Kawinnya Indah Larasati binti Harun Kusuma dengan mas kawin tersebut tunai" jawab Vino
"Bagaimana para saksi ,sah.. sah" tanya penghulu kepada para saksi, para saksi pun melirik satu sama lain lalu berucap bersamaan "sah..." mereka pun mengucap "Hamdallah" dan tepuk tangan pun menggema di ruangan ini
Mempelai berdiri di atas pelaminan menyambut para tamu yang ingin memberikan ucapan kepada pengantin
"Wah.. cantik banget kamu Indah" goda Sari sahabat Indah dan mereka pun saling berpelukan
"Makasih ya Sar" ucapnya dengan penuh rasa bahagia
"Hm.. selamat yaah beb Sakinah Mawadah Warohmah pokok nya cepat kasih aku ponakan yaah" ucap Sari melepas pelukannya dan mengedipkan sebelah matanya menggoda sahabatnya ini membuat Indah malu
Setelah selesai dengan acara resepsi sederhana dua keluarga ini melanjutkan dengan acara makan malam keluarga inti dari kedua mempelai ,Ibu Vino dengan terpaksa ikut karena permintaan Vino
"Akhirnya, semua berjalan dengan lancar ya" Ucap Ayah Vino
"Saya pun merasa lega sekali pak karena sekarang Indah sudah ada yang menjaganya, semoga Nak Vino bisa menjadi suami yang bisa membimbing Indah lebih baik lagi" harapan Ayah Indah
" Saya rasa Indah perempuan yang baik, justru Indah lah yang akan mengarahkan Vino lebih baik lagi" Jawab Ayah Vino tersenyum kecil, Sedangkan Ibu Vino malah memutar bola mata nya jengah dengan obrolan ini,Ibu Indah sendiri tak banyak bicara karena dia tau besan perempuan nya ini tidak nyaman berlama-lama di rumah mereka
Selepas makan malam keluarga Vino pulang, Vino dan Indah pun masuk kedalam kamar pengantin mereka
" Ndah,,besok mas akan cari rumah kontrakan sementara waktu kita mengontrak dulu ya ndah sampai mas mampu beli rumah" ujar Vino
" Iya mas tidak masalah aku akan ikut kemana pun mas membawa ku" Jawab Indah mengangguk patuh
Hati Vino benar-benar nyaman berada bersama Indah
Jam sudah menunjukan pukul 03.00 dini hari, Indah terbangun dari tidur nya lalu menatap jam di ponselnya wanita berhijab itu pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena semalam mereka sudah melakukan malam pertama dan Indah segera mengambil air wudhu, dia akan melaksanakan shalat malam nya seperti kebiasaan nya
Indah shalat dengan khusu bercengkrama dengan Sang Pencipta, selesai dengan shalat nya tak lupa Indah memanjatkan doa untuk kedua Orang Tuanya juga untuk kelangsungan rumah tangga nya, setelah nya Indah pun mengambil Al-Qur'an dan mengaji seraya menunggu azan subuh. Azan subuh pun berkumandang Indah beranjak dari duduk nya lalu berjalan membangunkan Vino suaminya
"Mas.. mas.. sudah subuh ayo kita shalat dulu" ucap lembut Indah tapi tidak ada respon apapun dari Vino, Indah mencoba menggoyangkan tubuh Vino
"Mas ayo bangun kita shalat subuh dulu" ucap nya lembut masih dengan menggoyangkan tubuh Vino. Vino merasa tidur nya terganggu pun membuka matanya dan menatap tajam Indah "Mas.. sudah subuh ayo kita shalat dulu"
"Kamu shalat saja sendiri dulu Ndah,nanti mas nyusul" Jawab Vino
" Mas...." panggil Indah seraya mencubit kecil pinggang Suaminya ini dan Vino segera bangun Indah memang perempuan Sholeha dia tak ingin suaminya meninggalkan sholat
"Shalat itu sudah kewajiban seorang muslim mas, aku selaku makmum Mas mengingatkan untuk kita melaksanakan kewajiban kita Mas" oceh Indah dan di angguki Vino meskipun enggan dia tetap bangun
Selesai Sholat Vino melanjutkan tidur nya kembali dan Indah segera menyiapkan sarapan untuk suami nya ini
Indah sedang menata sarapan di meja makan, bukan hanya untuk Vino tapi Indah juga menyiapkan sarapan untuk seluruh anggota nya karena kakak Indah yang pertama masih menginap di rumah ini
"Indah " panggil Ibu nya
Indah menoleh menatap ibu nya lalu tersenyum manis "ibu sudah bangun, aku sudah siapin sarapan bu,Mana ayah dan kak Shafa bu?" tanya Indah
"Ayah masih mandi,kak Shafa mungkin masih siapin Aisyah di kamarnya kamu bangun jam berapa sayang jam segini sudah rapih semua makanan tersaji"
"Bangun subuh bu, cuman setelah kena air, muka aku jadi enggak ngantuk lagi jadi aku ke dapur saja buat kan sarapan untuk kita" ujar nya dengan senyum yang terus mengembang di kedua sudut bibirnya
" Ibu merasa semakin yakin kalau kamu sudah pintar mengurus rumah tangga" puji ibu nya
" Bu,mas Vino berencana mengajak ku pindah ke rumah kontrakan bu agar kami bisa mandiri"
" Ibu akan mendukung semua keputusan kalian,toh kalian sudah sah tidak ada yang perlu ibu takut kan" ucap bu Ida tersenyum
" Mana suami mu nak?"
" Selepas subuh tadi mas Vino tidur kembali ma,hari ini masih libur karena kami akan mencari rumah kontrakan di dekat percetakan" jawab Indah
" Bangunkan suami mu ajak makan bersama" ujar Ibu nya dan di angguki Indah sambil berjalan ke arah kamar
Pernikahan antara Vino dan Indah akhirnya terjadi meskipun tanpa restu ibu Vino
Share this novel