Chapter 4 Namamu adalah...

Romance Completed 498

Aku masih terus menatap gadis itu, gadis itu juga terlihat menunggu jawabanku. Seketika suasana ruangan rumah sakit itu hening. Tapi keheningan itu hilang saat seorang suster masuk kedalam ruangan itu.

"Permisi maaf mengganggu pak, dokter telah menunggu anda di ruangannya."

"Eh, ada apa ya sus?"

"Saya kurang tahu pak."

"Oh, baiklah kalau begitu, saya akan kesana. Tolong jaga dia sebentar ya sus." kataku sambil berlalu pergi.

Saat aku sampai di ruangan dokter, dokter itu langsung mempersilahkan aku duduk. "Ada apa ya dok?" tanyaku pada dokter itu.

"Hmm begini pak, saya punya dua kabar untuk bapak. Satu kabar baik, satu lagi kabar buruk."

"Begitu ya dok, kabar baiknya apa dok?"

"Kabar baiknya, Nona Himawari diperbolehkan pulang ke rumah hari ini." kata dokter itu.

"Himawari? siapa itu dok?" tanyaku dengan heran.

"Nona Himawari, bukannya ia pacar bapak?"

Seketika aku langsung ingat, satu minggu lalu saat aku membawa gadis itu kerumah sakit ini, suster menanyai siapa nama gadis itu, karena panik aku mengatakan namanya HIMAWARI (dalam bahasa jepang artinya bunga matahari) karena pitanya yang berbentuk bunga matahari. Suster itu juga menanyai apakah aku keluarganya, karena panik aku bilang bahwa aku pacarnya.

"Hm, eh iya dok hehehe dia pacar saya. Kalau begitu kabar buruknya apa ya dok?" tanyaku lagi pada dokter itu.

"Kabar buruknya, ia mengalami suatu penyakit yang bernama amnesia atau hilang ingatan." kata dokter itu sambil merunduk.

"Apa? Amnesia?" tanyaku tak percaya pada ucapan dokter itu.

"Kami minta maaf pak." kata dokter itu.

"Ka-kalian bisa menyembuhkannya kan?" tanyaku sambil panik.

"Sayangnya tidak ada obat untuk itu." kata dokter itu sambil mengelengkan kepalanya.

Aku benar benar panik sekarang aku tidak tau harus melakukan apa.

"Tapi pak, bukanya bapak adalah pacarnya. Bapak pasti bisa menyembuhlannya, bapak tau kan dengan masa lalunya dan asal usulnya. Dengan bapak menceritakan masa lalunya mungkin amnesianya bisa sembuh dan ia akan mengingat semuanya lagi."

Aku menatap dokter itu sendu, kalu aku tau asal usulnya, aku pasti akan sedikit lega. Tapi aku tak tau sama sekali dengan dirinya. Aku bahkan asal saja menyebutkan namanya.

"Baik lah dok terima kasih." kataku sambil meninggalkan ruangan dokter itu.

Aku pun masuk ke ruangannya gadis itu. "Urusan kamu dengan dokter sudah selesai?" kata gadis itu sedikit mengagetkanku.

"Ya." jawabku pelan.

"Baiklah aku lanjutkan pertanyaanku, namaku siapa?"

Aku menatap gadis itu sendu, tak terasa mataku mengeluarkan air mata. Aku pun menjawab gadis itu.

"Namamu adalah HIMAWARI."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience